Bertemu

Bismillahirohmanirohim.

Selesai melaksanakan sholat dzuhur Ken langsung berangkat menuju lokasi dimana dia akan bertemu dengan c.klientnya yang sudah diinfokan sebelumnya tadi.

"Ma, pa Ken pergi dulu, mau ketemu klien." Pamit Ken, mau semarah apapun Ken dengan kedua orang tuanya adab nomor satu bagi Ken.

Ken menyalami punggung tangan kedua orang tuanya, kebetulan sekali mama dan papa Ken sedang duduk di ruang tamu.

"Assalamualaikum."

Deri dan Nina membiarkan Ken menyalami tangan mereka berdua secara bergantian.

 "Wa'alaikumsalam." Kedua suami istri itu menjawab dengan nada dingin.

Dengan susah payah Ken menelan ludahnya kala orang tuanya berbicara dengan nada dingin, tapi dia tidak memikirkan itu terlebih dahulu karena dia sedang terburu-buru dikejar waktu.

Ken langsung mengendarai mobilnya dengan kecepatan rata-rata, sampai di restoran yang dimaksud tanpa menunggu lama lagi Ken langsung menemui clientnya itu.

"Syukurlah gue nggak telat." Ucap Ken.

Terlihat tak jauh dari tempat Ken berdiri, seorang laki-laki melambaikan tanganya pada Ken. 

"Apakah klien kita sudah datang Luki? dan apakah aku telat?" tanya Ken pada orang yang tadi melambaikan tangan pada dirinya.

"Sebentar lagi kliennya datang pak Ken." 

"Oke, kagak usah terlalu formal Luki, disini hanya ada kita berdua, apakah kamu tidak menyuruhku duduk Luki."

"Yak! yang mulai lo, ya gue ikut-ikutan aja, lagian kalo lo mau duduk ya tinggal duduk ape susahnya." Dengus Luki.

Ken terkekeh geli, dia senang sekali membuat teman sekaligus saudara angkatnya itu merasa kesal.

"Luki berapa lama lagi kliennya datang? gue udah buru-buru padahal tadi."

"Kalau kagak ikhlas ngomong babang."

Lima menit kemudian akhirnya orang yang ditunggu-tunggu datang. "Maaf terlambat tadi ada sedikit kendala." ucap seorang laki-laki yang sudah berdiri di hadapan Ken juga Luki.

"Baiklah sekarang kita mulai saja pembahasanya." Ucap Ken tegas.

Mereka bertiga membahas masalah pekerjaan dengan sangat serius, sampai tidak terasa sudah satu jam mereka membahas proyek kerjasama yang akan mereka lakukan.

"Senang bisa bekerjasama dengan anda tuna. Ken Ahmad Deri Azami."

"Senang juga bekerjasama dengan anda tuan Arga Anggara."

"Bisa anda memanggil saya dengan sebutan bapak? saya tidak nyaman dengan sebutan tuan." Ucap Arga.

"Baiklah kalau begitu bisa bapak Arga juga mengganti panggilan untuk saya? rasanya lebih pas jika bapak Arga memanggil saya Ken saja." Keduanya  berjabat tangan begitu juga dengan Luki.

"Baiklah jika Ken tidak keberatan dan terima kasih juga untuk bapak Luki."

"Anda bisa memanggil saya Luki saja bapak Arga." Sahut Luki cepat, dia masih muda kenapa sudah dipanggil bapak-bapak coba. Sedangkan Ken berusaha menahan tawanya mendengar Luki dipanggil dengan sebutan bapak.

"Baiklah jika kalian berdua tidak keberatan, kalau begitu saya permisi, Assalamualaikum." tadi Arga juga tak lupa untuk mengucapkan salam.

"Wa'alaikumsalam." Jawab Ken dan Luki kompak.

"Ternyata dia orang yang santun." Batin Arga.

Setelah Arga sudah tidak terlihat lagi Ken juga ikut pergi dari restoran tersebut, sedangkan Luki masih mengurus pembayaran atas pesanan mereka.

Di depan pintu masuk restoran Ken tertegun melihat seorang gadis berbalut jilbab abu-abu sedang menolong anak kecil yang terjatuh.

Ken dapat melihat perempuan itu menolong anak kecil dengan lembut, dia juga membersihkan bagian-bagian yang kotor pada anak kecil itu dengan sangat telaten, sambil sesekali meniup tangan anak kecil yang tergores.

"Kakak obatin oke, jangan menangis lagi ya." Ken dapat mendengar suara lembut gadis yang sudah menolong anak kecil didepannya itu.

"Hikss….hikss…hikss…iya kakak terima kasih banyak kakak cantik." Jawab anak kecil itu di sela-sela tangisnya.

Entah sadar atau tidak saat anak kecil itu mengatakan gadis yang menolongnya cantik Ken mengangkat sudut bibirnya tersenyum.

"Andai dia jodohku." Doa Ken dalam hatinya.

"Astagfirullah sadar Ken." Ucapnya lirih. Ken tersenyum kecut saat mengingat perjodohan dirinya dengan sahabat papa dan mamanya.

Tak jauh dari sana Arga melihat Ken sedang memandangi putrinya, Arga tersenyum saat melihat bagaimana reaksi Ken pertama kali bertemu dengan Aira, karena tak ingin membuat Ken memandang lama putrinya, Arga langsung menghampiri Aira.

"Ai kenapa?" tanya Arga yang pura-pura tidak melihat Ken.

"Apakah dia istri bapak Arga?" batin Ken penasaran, walaupun Arga sudah berumur 45 tahun lebih, tapi paras nya masih terbilang muda.

"Abi, tadi adik ini jatuh mau Aira obatin." Jawab Aira.

"Alhamdulillah ternyata anak bapak Arga, tadi siapa namanya? ah, iya Aira kalau tidak salah, sungguh nama yang bagus." Entah kenapa Ken merasa senang jika gadis berbalut hijab abu-abu itu anak Arga, bukan istrinya.

"Ya sudah ayo kita bawa ke kursi." Ajak Arga, saat Arga berbalik ternyata Ken masih diposisi yang sama.

"Loh ada Ken juga disini rupanya." Ucap Arga pura-pura tidak melihat Ken tadinya.

"Eh, hehe iya pak Arga." Sahut Ken dengan canggung.

"Kakak sakit." Ucap anak gadis itu yang kembali menangis.

"Menangislah." Suruh Aira, sambil mencicil untuk mengobati luka anak kecil tersebut.

Ken sempat melirik Aira beberapa kali, tapi Aira sama sekali tidak melihatnya sedari tadi gadis berbalut hijab abu-abu itu hanya menunduk dan fokus pada gadis kecil yang ada di sebelahnya.

"Ah, kalau begitu saya duluan ya Ken." Pamit Arga kala tersadar dia harus membantu Aira mengobati luka anak kecil yang sedang Aira tolong.

"Iya pak." Ken menjawab sambil tersenyum kecil.

"Kenapa pak Arga nggak ngenalin gue sama putrinya." Kecewa Ken.

Entah lupa atau sengaja Arga sama sekali tidak mengenalkan Aira dengan Ken.

Seseorang menepuk pundak Ken setelah kepergian Arga bersama Aira dan anak kecil tadi. "Belum pulang Ken?" 

"Yee! suka-suka gue dong." Dengus Ken.

"Lah kok marah orang tanya baik-baik juga." Cengo Luki, dia baru selesai melakukan pembayaran.

Terpopuler

Comments

nobita

nobita

gak sadar mereka ketemu... tapi gak di kenal kan sama pak Arga..

2024-05-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!