Tiga hari tinggal bersama dengan ibu mertuanya, Cecilia menjalani kehidupan nyaman, karena dia tidak perlu memasak di rumah itu, tidak perlu membersihkan rumah sebab ada pembantu yang mengerjakan semuanya itu.
Yang dia lakukan hanyalah mencuci pakaiannya dan pakaian suaminya Lalu setelah itu menghabiskan waktu di kamar membuat komik.
Sesekali juga dia menemani Ibu mertuanya yang sangat suka mengatur tanaman di taman samping rumah.
Namun, pada hari keempat ketika dia sedang sibuk menggambar komik, tiba-tiba saja pintu kamar diketuk dengan ketukan yang agak keras dari biasanya.
"Tunggu," ucap Cecilia sembari menyimpan setengah dari gambar komik yang telah Ia buat lalu perempuan itu kemudian membuka pintu kamar.
"Ayo makan siang," ucap Siska yang ada di depan pintu langsung membuat Cecilia mengangguk, lalu dia segera keluar untuk makan siang bersama dengan ibu mertuanya dan juga adik iparnya.
Setelah selesai makan siang, ia hendak kembali ke kamar untuk melanjutkan pekerjaannya ketika tiba-tiba saja Siska berkata, "bantu adikmu mencuci piring-piring ini, sebab pembantu kita sedang pulang kampung."
Mendengar itu, Cecilia langsung menganggukkan kepalanya lalu dia kemudian membersihkan piring-piring dan membawanya ke wastafel untuk dibersihkan.
Sementara Siska, perempuan itu sudah pergi ke taman untuk kembali merawat bunga-bunganya.
"Ahh,, kakak ipar, aku minta maaf sekali, tiba-tiba saja aku teringat bahwa ada tugas kuliah yang sangat mendadak, jadi aku tidak bisa membantu kakak ipar untuk mencuci piring." Ucap Dinda langsung dianguki oleh Cecilia karena dia pun pernah menjadi mahasiswa, dan tentu saja hal seperti itu pernah juga dia alami.
"Baiklah, tugas kuliah lebih penting," ucap Cecilia kemudian membiarkan adik iparnya pergi meninggalkannya sementara dia membersihkan semua piring.
Setelah piring selesai dicuci, Cecilia kembali ke kamarnya untuk melanjutkan pekerjaannya ketika dia baru saja tiba di sana Lalu pintu kamar kembali diketuk.
Cecilia kemudian membuka pintu kamar dan melihat ibu mertuanya, "ada yang bisa aku bantu Bu?" Tanya Cecilia dengan suara yang lembut.
"Pembantu kita pulang kampung selama satu minggu, jadi selama satu minggu ke depan kita tidak punya pembantu. Dan saat ini persediaan bahan makanan di kulkas telah habis, jadi bisakah kau menemani Ibu untuk pergi ke pasar berbelanja?" Tanya Siska langsung diangguki oleh Cecilia.
"Kalau begitu Tunggu sebentar Bu, aku akan ganti baju dulu." Ucap Cecilia langsung diangguki oleh Siska jadi Cecilia kembali ke dalam kamar mengganti pakaiannya untuk pakaian yang lebih layak digunakan keluar rumah.
Setelah itu, keduanya meninggalkan rumah dengan Cecilia yang menyetir mobil menuju ke swalayan.
Namun ketika mereka akan tiba di swalayan, tiba-tiba saja Siska berkata, "barang-barang di swalayan mahal, jadi kita pergi ke pasar tradisional saja untuk mendapatkan bahan-bahan makanan yang jauh lebih murah. Di sana harga sayur jauh lebih murah dan buah-buahan pun lebih murah daripada yang dijual di swalayan."
Ucapan Ibu mertuanya Tentu saja tidak disetujui oleh Cecilia, sebab pasar adalah tempat yang kotor dan meski bahan-bahan makanan di sana terbilang murah, namun itu bukanlah bahan makanan organik, sementara Dia sudah terbiasa mengkonsumsi sayuran dan buah organik yang lebih sehat.
Oleh sebab itu, Cecilia berkata, "Ibu tenang saja, aku akan menggunakan uangku untuk berbelanja di supermarket. Lagi pula kalau kita ke pasar, ibu akan capek membawa semua barang belanjaan, tapi kalau di supermarket kita hanya perlu mendorong kereta belanja."
Namun, Siska yang mendengar itu sangat tidak setuju dengan menantunya, jadi dia kembali berkata, "tidak usah, Ibu sanggup membawa barang belanjaan yang banyak, jadi kita ke pasar tradisional saja. Suamimu sudah cukup lelah mencari uang, jadi kita tidak boleh terlalu boros memakai uangnya."
"Ahh, aku tahu Bu, tapi kali ini aku akan menggunakan uang priba--"
"Kalau sudah menikah tidak ada yang namanya uang pribadi atau uang sendiri-sendiri. Toh, kau juga tidak punya pekerjaan dan hanya tidur terus di kamar sepanjang hari, jadi dari mana kau akan mendapat uang pribadi?
"Paling yg kau sebut sebagai uang pribadi adalah uang bulanan yang diberikan oleh suamimu, jadi kita pergi ke pasar tradisional saja." Ucap Siska hendak dibantah lagi oleh Sisilia, tetapi ketika dia hendak berkata Siska langsung mengangkat tangannya sebagai pertanda bahwa perempuan itu tidak ingin lagi berdebat.
Oleh sebab itu, Cecilia hanya bisa menahan diri, lalu dia akhirnya mengikuti ucapan Ibu mertuanya dan mereka pergi ke pasar tradisional untuk berbelanja.
@info
Terima kasih terus setia membaca novel ini, semoga kalian terus suka ya....! Jangan lupa like, komen dan follow author agar mendapat follow back dari otor, supaya kita bisa saling mengirim pesan. Jangan lupa juga untuk masuk di grup chat otor ya, di sana ada bagi2 pulsa setiap tgl 1 lho...., bisa liat di profil otor ya....!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
sabil abdullah
mertuanya dongkol kerjaan nya cuma makan tidur pokir nya soal nya masuk kamar mulu 🤣🤣🤣🤣
2022-10-14
0
💮Aroe🌸
ea ni, mulai menyebalkan....
2022-10-10
0
momineniara
uda mulai keluar ni sifat emak mertua
2022-10-09
0