3.

Karena terlalu lelah, Cecilia tidur sampai malam, dan ketika dia bangun, perempuan itu melihat suaminya sudah tidak ada di kamar, lalu ketika dia keluar dia melihat suaminya sedang bercakap-cakap dengan ibunya.

"Baguslah, pokoknya kalian berdua harus tinggal di sini. Ibu tidak bisa membiarkan kamu pergi di tempat lain dan diurus oleh orang lain selain ibu. Karena Ibu harus memastikan kalau Putra ibu selalu mendapat yang terbaik selama Ibu masih hidup." Suara Siska yang terlihat tegas dan tetapan perempuan itu sangat lembut menatap putranya.

"Aku tahu Bu, tapi Ibu juga harus memperlakukan istriku dengan baik karena dia juga Sebenarnya berat untuk tinggal di sini, sebab Dia tidak terbiasa tinggal di rumah orang lain." Ucap Andika langsung diangguki oleh Siska.

"Iya, tentu saja Ibu tahu, sekarang ini istrimu sudah menjadi anak ibu juga, jadi ibu akan memperlakukannya sama seperti ibu memperlakukanmu dan adikmu. Tapi ngomong-ngomong, jam segini adikmu belum pulang Ibu jadi merasa cemas." Ucap Siska segera berdiri lalu perempuan itu berjalan ke arah telepon rumah untuk menelpon putrinya.

Sementara itu, Cecilia yang mendengar itu kemudian tersenyum lalu dia menutup pintu kamar dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Setelah selesai mandi, perempuan itu kemudian berganti baju dan terkejut ketika suaminya tiba-tiba saja memeluknya dari belakang, Padahal dia belum mengeringkan rambutnya.

"Jangan memelukku dulu, rambutku basah," ucap Cecilia berusaha melepaskan diri dari pelukan pria itu namun bukannya melepaskan pelukan tetapi Andika malah semakin memeluk perempuan itu dengan erat.

"Sebentar saja, lalu aku akan membantumu mengeringkan rambut, baru kita makan malam bersama." Ucap Andika akhirnya membuat Cecilia hanya bisa menghela nafas.

Setelah beberapa saat, keduanya kemudian melepaskan pelukan, lalu Andika membantu Cecilia mengeringkan rambutnya sebelum keluar dari kamar itu untuk makan malam.

Begitu tiba di ruang makan di sana sudah ada Siska yang sedang menata makanan di atas meja bersama dengan salah seorang pembantu.

"Ayo duduklah," ucap Siska langsung diangguki oleh Cecilia lalu mereka bertiga kemudian duduk dan makan malam bersama.

Sembari makan malam, sesekali Andika menaruh makanan ke piring Cecilia.

Tetapi Andika tidak pernah menaruh daging ayam kepiring perempuan itu hingga langsung membuat Siska merasa aneh.

"Berikan juga daging ayam untuk istrimu," ucap Siska sembari menunjuk piring yang berisi daging ayam yang ia masak.

"Dia tidak menyukai daun kemangi," ucap Andika langsung membuat Siska tampak merasa tidak enak pada Cecilia.

"Ah,, maafkan Ibu, Ibu tidak tahu kalau dia tidak makan daun kemangi." Ucap Siska.

"Tidak apa kok Bu, lagi pula masih ada makanan yang lainnya bisa kemakan." Ucap Cecilia yang jelas merasa tidak enak kalau dia harus mengatur-ngatur di rumah orang lain, apalagi di tempat itu dia hanyalah orang asing yang datang ke sana meskipun sekarang mereka sudah menjadi keluarga.

Namun jauh di dalam lubuk hatinya Tentu saja dia merasa tidak enak kalau dia harus membuat semua orang yang ada di tempat itu mengikuti keinginannya.

"Kalau begitu, lain kali Ibu tidak akan menggunakan daun kemangi lagi." Ucap Siska langsung diangkuti oleh Sisilia lalu mereka kembali makan bersama.

Setelah makan malam, tepat sekali pintu rumah terbuka memperlihatkan Dinda yang adalah adik ipar Cecilia kini sudah kembali dari kampus.

"Ah,, kakak!!!" Seru Dinda yang merasa sangat senang melihat kakaknya sudah kembali jadi perempuan itu langsung berlari ke arah Andika dan memeluk pria itu dengan erat.

"Kakak, Mana oleh-oleh untukku?!!" Tanya Dinda dengan wajah yang begitu antusias karena ketika kakaknya pergi dia sudah memesan sesuatu untuk dibelikan oleh pria itu.

"Beri salam dulu pada Kakak iparmu baru minta oleh-olehnya padanya, karena dia yang memberikannya untukmu," ucap Andika langsung membuat Dinda mengangguk senang lalu dia kemudian menyapa Cecilia.

Setelah itu, Karmila memberikan paper bag yang sudah ia siapkan karena paper bag itu berisi oleh-oleh untuk Dinda sesuai dengan pesanan Perempuan itu.

Dengan begitu bahagia, Dinda mengambil kabar baik itu dan membukanya lalu melihat isinya adalah sebuah tas yang sudah ia incar selama beberapa bulan terakhir, namun uang sakunya tak pernah cukup untuk membelinya.

"Wah..!!! Akhirnya aku mendapatkan tas yang ku sukai!!!" Seru Dinda merasa sangat senang melihat tas yang ada di tangannya, lalu dia kemudian memeluk Cecilia dengan erat, "Terima kasih kakak ipar!!!" Ucap perempuan itu langsung membuat Cecilia menganggukkan kepalanya.

Setelah itu, Cecilia kembali masuk ke kamar bersama dengan suaminya dengan Cecilia yang kemudian mengeluarkan iPad miliknya lalu dia memulai pekerjaannya untuk menggambar komik.

@info

Terima kasih terus setia membaca novel ini, semoga kalian terus suka ya....! Jangan lupa like, komen dan follow author agar mendapat follow back dari otor, supaya kita bisa saling mengirim pesan. Jangan lupa juga untuk masuk di grup chat otor ya, di sana ada bagi2 pulsa setiap tgl 1 lho...., bisa liat di profil otor ya....!

Terpopuler

Comments

💮Aroe🌸

💮Aroe🌸

aku kira mo bikin novel🤣
karena gk suka aromanya, ayam pun gk jadi di makan😬

2022-10-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!