Genevia yang tampak menggoda dimatanya membuat sesuatu dalam dirinya bangkit ingin disalurkan. Melihat wanita di depannya yang masih nampak lesu menambah kesan menggemaskan yang semakin membuatnya ingin menerkam wanita di depannya dengan segera.
Namun ia masih cukup waras untuk tidak melakukannya, selain karena ada jadwal meeting pagi ini. Ia juga tidak memiliki rasa pada istrinya itu, jadi ia tidak mungkin menyentuh Genevia.
Namun semakin lama memperhatikan Genevia, jiwa prianya seolah mampu mengalahkan akal sehatnya. Persetan dengan meeting dan tentang tidak mencintainya. Yang terpenting Genevia adalah istrinya, ia berhak menyentuhnya kala menginginkan.
Tanpa banyak kata, ia mendekati Genevia dan segera merengkuhnya, menyambar bibirnya dengan ganas namun masih terselip kelembutan. Ia menikmati permainan adu bibir yang mereka lakukan.
Meski Genevia tidak membalasnya, namun ia menyadari istrinya menerima dan menyambut sapuan bibir dan lidahnya.
Ia paham Genevia belum pernah melakukannya, dirinya yang pertama untuk Genevia begitupun sebaliknya. Genevia juga wanita pertama yang ia sentuh.
Genevia tentu saja merasa terkejut dengan serangan Evan yang tiba-tiba. Meski begitu, namun ia menyambutnya dengan suka rela dan ikut menikmatinya.
Cukup lama mereka melakukan kegiatan penyatuan bibir, membuat mereka kehabisan nafas. Evan melepaskan ciumannya untuk memberi ruang Genevia mengambil nafas.
Namun hanya berlaku sebentar, ia kembali mendaratkan bibirnya pada bibir Genevia. Kali ini Evan melakukannya dengan lebih ganas dan menuntun.
Perlahan namun pasti, Evan semakin mengeratkan rengkuhannya dan mendorong pelan genevia untuk kembali masuk ke kamarnya tanpa melepas tautan bibir mereka. Dengan hati-hati Evan merebahkan tubuh istrinya di atas ranjang empuk milik Genevia.
Semakin lama, Evan tidak mampu untuk menahan hasrat dalam dirinya. Ia berhasil membuka seluruh pakaiannya juga dan Genevia setelah mendapat izin dari empunya.
Ia mulai menyentuh setiap inci tubuh dan kulit Genevia tanpa terkecuali.
Hingga akhirnya mereka berhasil melakukan penyatuan yang sama-sama kali pertama bagi mereka. Mereka terhanyut dalam buaian gelora kepuasan asmara yang memabukkan.
Hingga tanpa sadar mereka telah melakukan cukup lama yang telah memakan waktu berjam-jam. Bahkan Evan sampai melupakan pertemuan penting dengan kliennya karena terhanyut oleh permainan panas mereka.
...🥀🥀🥀...
Tampak Evan dan Genevia sama-sama mengatur nafas dengan tubuh telentang di atas ranjang. Mereka baru saja selesai mencapai puncak nirwana entah untuk yang ke berapa kalinya.
Evan menoleh pada Genevia untuk memastikan respon sang istri dengan apa yang baru saja terjadi. Genevia masih menetralkan nafasnya dengan mata terpejam. Membuatnya sulit menebak apa yang istrinya itu rasakan atas aktivitas yang telah mereka lakukan barusan.
Ia khawatir telah melecehkan istrinya, namun bukankah mereka suami istri?. Jadi apa yang telah mereka lakukan bukanlah hal yang tabu, ini sangatlah wajar.
“Maafkan aku” Evan menatap Genevia yang berada di sampingnya dengan merasa bersalah.
Ia tidak ingin ada masalah dengan dengan mereka atas kejadian barusan. Meski ia tahu mereka tidak saling memiliki rasa, namun ia ingin pernikahan mereka yang baru satu hari itu berjalan baik-baik saja.
Mendengar ungkapan permintaan maaf dari Evan, membuat Genevia menoleh pada suaminya itu. Ia dapat menangkap rasa menyesal yang tampak pada mata tajam suaminya. Ia tersenyum cerah menanggapi suaminya.
“Kita adalah suami istri, jadi wajar apa yang sudah kita lakukan barusan.” terang Genevia dengan santai nampak tenang.
Setelah pembicaraan Evan yang merasa bersalah dan Genevia menanggapinya dengan santai dan mewajarkannya. Evan berpamitan untuk menemui klien yang harus tertunda karena kegiatan yang kemungkinan besar akan menjadi candu bagi keduanya.
Meski sedikit ada rasa kecewa karena Evan meninggalkannya setelah apa yang baru saja mereka lakukan.
Namun Genevia segera menepis perasaan itu, ia tidak ingin berharap apa-apa pada pernikahan mereka ini. Karena dari awal pernikahan mereka hanya atas bisnis, jadi jangan sampai hati dan perasaanya ikut terlibat.
NEXT .......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments