Kinara masuk rumah dengan perlahan, dengan langkah gontai ia menuju kamar. Saat akan membuka pintu, suara sang ibu membuat nya berhenti..
"Baru pulang nak?? " Ibu Kinara yg bernama Dewi menatap heran anak bungsu nya, penampilan acak acak kan dan tak memakai alas kaki.
"Kamu ada masalah??? " Dewi bertanya lagi dan mendekati sang anak saat pertanyaan nya tak d jawab.
"ibu..... " Kinara langsung memeluk sang ibu dengan air mata sudah mengalir deras d pipi. Dewi hanya bisa mengusap pelan punggung Kinara membiarkan sang anak meluapkan segala kesedihan nya..
setelah tenang, Dewi mengajak Kinara ke dalam kamar dan duduk d tepi ranjang..
"Mau cerita sama ibu??? "
Akhirnya Kinara bercerita tentang pemecatan nya d kantor,, dan perselingkuhan Daniel. Tapi ia tidak menceritakan jika mendapati Daniel d kamar dengan seorang wanita..
Sebenarnya Kinara tak ingin menceritakan kesedihan nya kepada sang ibu, karena tak ingin membuat sang ibu terbebani dengan masalah nya. Sudah cukup prilaku sang Bapak membuat ibu pusing. Tapi saat ini ia benar benar butuh teman cerita.
"Sudahlah nak,, lebih baik sekarang kamu segera bersihkan tubuh mu dan bantu ibu membuat makan malam"
Sang ibu akhir nya keluar dari kamar sang anak.
Kinara mendekati ibu nya d dapur.. dan segera mengambil alih pekerjaan ibu nya yg sedang mencuci ayam..
"Kok masak ayam bu??? Apa ada tamu yg akan datang??? "
Sang ibu tersenyum.. Karena setiap hari masakan drumah ini hanya tahu tempe dan sayur.. Jika Kinara gajian atau saat ada tamu saja ibu nya baru memasakkan ayam.
"Tidak, saat ini ibu lagi senang karena mendapatkan pekerjaan yg baru.. Dan kamu tau??? gaji nya juga 2x lipat dari sebulan gaji ibu yg sekarang" Dewi terlihat berbinar.
"Benarkah bu??? "
"iya nak,, untuk saat ini biarkan ibu yg mencari uang untuk keluarga kita"
Kinara menunduk sedih, harusnya sang ibu harus merasakan kebahagiaan d umur tua nya dengan tidak lagi bekerja .
Tapi apa daya, hutang judi bapak sangat banyak dan ia juga sudah d pecat dari perusahaan tempat nya bekerja..
"Bu.. Maafkan kinara"
Dewi segera merangkul pundak Kinara..
"Harus nya ibu yg minta maaf karena tidak bisa memberi kan mu kehidupan yg layak, jika saja hutang bapak mu tidak ada, mungkin penghasilan ibu sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan kita"
Kinara menatap Dewi yg mulai berkaca kaca.. Tak ingin ibu nya sedih Kinara segera mengalihkan pembicaraan.
"Jadi dimana ibu bekerja sekarang???
"Ibu menerima tawaran ibu ibu tempo hari, ia meminta ibu utk bekerja d rumah nya,, dari pagi hingga sore hari. Jadi ibu tak perlu lagi mendatangi rumah rumah tetangga untuk mencari cucian. Sebenarnya nyonya itu menyuruh ibu tinggal drumah nya, jadi kita tak perlu mengontrak lagi,, tapi tak mungkin ibu meninggalkan mu dan bapak mu itu"
"Apa ibu sebahagia itu??? "
"Tentu saja nak,, sekarang tugas mu adalah mengantar ibu pagi hari dan menjemput ibu sore hari"
"Tukang ojek gitu??? "
"Ya,, tukang ojek pribadi ibu"
Kinara tersenyum melihat sang ibu bahagia menceritakan pekerjaan baru nya.. Dia tak menolak jika sang ibu ingin menjadikan nya tukang ojek,, Karena bagaimana pun tugas sang anak adalah membahagiakan kedua orang tua nya. Bagi Kinara cukup membahagiakan sang ibu saja, toh bapak nya saja tidak menyanyangi mereka. Untuk mbahagiakan bapak??? mungkin tidak ada dalam kamus nya.
Dengan hati riang Ibu dan anak ini memasak makan malam mereka..
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments