Denayah prov
Saat ini aku tengah, menonton serial yang menayangkan tentang perselingkuhan,dimana serial tersebut si lelaki bosan kepada istrinya dan lebih memilih, Sekretaris nya sebagai selingkuhan,
Entah sudah berapa banyak,tissu yang ku habiskan hanya untuk menghapus air mata yang tak henti hentinya keluar,
Lelaki seperti itu tdk pantas untuk di pertahankan, wanita bodoh masih saja memperjuangkan lelaki brengsek seperti itu,
Entah mengapa aku tiba" saja berpikir jika aku yang ada di posisi itu,apa yang akan aku lakukan,
Selama ini tidak ada hal yang aneh terlihat dari mas Dewa,
Jika itupun terjadi akan ku mutilasi dia
Tiba" Layar tv mati begitu saja, lebih tepatnya seseorang telah mematikannya,dan pada saat aku menoleh aku melihat Mas dewa tengah menatap ku,,
"Mas tumben cepat pulang?" ucapku sambil berdiri dan menuntunnya untuk duduk
"Dan mas knp nggak ketuk pintu dlu, sebelum masuk"Lanjut ku lagi mengingat mas dewa yang tiba" muncul
"Hufff Di kantor udah nggak ada kerjaan,dan mas udah ketuk pintu tapi nggak ada sahutan,dan itu membuat mas khawatir terjadi sesuatu,mas masuk aja saat tau pintu tidak terkunci dan mas melihat mu menangis hanya karna sinetron itu"jelas Dewa
Naya melongo menatap sang suami, untuk yang pertama kalinya dewa berbicara panjang lebar yang benar saja,
"Jangan melakukan sesuatu yang membuat mu berfikir buruk, satu hal yang perlu kamu tau Nay,aku tidak mungkin menghancurkan kepercayaan seseorang yang begitu mas cintai hanya karna hal yang semu, mengingat perjuangan kita selama ini membuat mas berfikir seribu kali jika mau menghancurkan kepercayaan mu padaku,"ucap Dewa tegas namun sorot mata yang begitu teduh menatap sang istri
Naya menatap takjub Suami yang bisa menebak isi pikirannya
"Naya percaya mas dewa"Ucap Naya dengan membingkai wajah sang suami dengan tangan mungilnya
Naya memajukan wajahnya dan mengecup dahi suaminya lembut
Perlakuan Naya ini lah yang membuat dewa merasa kasi sayang yang begitu besar,
Bahkan dewa tak lagi mendapatkannya dari sang ibu yang telah lama berpulang sejak usia dewa 5 tahun begitu pula Dengan Ayahnya yang lebih memilih pergi dengan istri barunya tanpa memikirkan Seperti apa Dewa kecil pada saat itu,
Dan yang merawatnya sampai besar adalah Pamannya adik dari ibunya,Ada hal besar yang masih dewa simpan rapat-rapat, untuk saat ini yaitu alasan mengapa ibunya meninggal, serta usahanya selama ini untuk menemukan kembali Wanita kedua setelah ibunya yang begitu berharga yang telah di rebut selama bertahun-tahun lamanya dan yah usahanya selama bertahun-tahun pun terbayar sudah hanya saja dewa belum berani memberi tau siapapun,dewa memiliki alasan tersendiri, yaitu untuk melindungi kedua Wanita yang dicintainya dari para musuh² Perusahaan untuk menghancurkan bisnis serta perusahaan yang telah ia bangun dengan kerja kerasnya selama ini
"Mas udah makan"Tanya Naya menghancurkan lamunan suaminya
Dewa tersentak dan kemudian menggeleng sebagai jawaban
"Sarapan yuk mas, kebetulan tadi udah masak tinggal di panasin aja,"Ajak Naya pada sang suami
Dewa mengangguk sebagai jawaban,
Merekalah pun berjalan berdampingan dengan Naya yang mengapit lengan dewa sesekali bersenandung kecil berjalan kearah dapur
*************
"Sekretaris mas yang kemarin masih sama"entah mengapa Naya mempertanyakan hal itu kepada sang suami
Dewa mengernyit tentu sekretarisnya masih sama
"Ya"ucap Dewa yang saat ini tengah menyantap sarapannya
"Apa sebaiknya mas, cari sekretaris cowok aja mas,"Ucap Naya sekali lagi
"Makan dulu Nay"Ucap Dewa Tegas
Mengingat kan sang istri jika dia tak menyukai berbicara saat sedang sarapan
Naya menurut,dan tak lagi berbicara,
Entah mengapa perasaannya yang tiba" redup
Ia ingin menangis, namun tak memiliki alasan
Dewa yang menyantap sarapannya tiba" menatap sang istri yang tengah menunduk menyantap makanan nya
Dewa merasa aneh dengan sifat sang istri yang tak biasa
Setelah selesai sarapan kini keduanya berada di sofa ruang keluarga,
Dewa masih menatap sang istri yang sedari tadi hanya diam saja,
Naya tiba" tersentak saat sang suami merebahkannya kepalanya di atas pangkuannya,
"mas nggak mungkin pecat orang sembarang Nay, dalam segi pekerjaan apapun semua orang dituntut agar bersikap profesional begitupun dengan mas,"ucap Dewa dengan lembut menatap sang istri
"Maaf mas,Naya udah buat salah"Balas Naya ketika merasa bahwa ia melakukan kesalahan
"Knp minta maaf,kamu nggk salah dalam hal ini,kamu istriku dan berhak mengatakan sesuatu yang membuat mu tidak nyaman,"Ucap Dewa dengan mengelus lembut pipi chubby sang istri
Hening
Tak ada yang bersuara,Naya dengan memejamkan matanya menikmati elusan lembut di pipinya
Sedangkan Dewa menatap sang istri tercinta dengan tatapan yang sulit di artikan
"Nay"Ucap Dewa tiba" dewa merasa ini waktunya menceritakan kepada Naya tentang masa lalu yang belum tuntas
"Nay mas.."
"Astagfirullah mas,Naya lupa mau ke rumah bunda dulu"potong Naya dengan Menatap sang suami
Ia benar benar lupa jika hari ini ada acara arisan di rumah bunda
Naya harus kesana untuk membantu bunda mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut para ibu" arisan
"Ayo sekalian mas juga ada keperluan sama ayah"Ajak Dewa yang memang membutuhkan teman cerita siapa lagi jika bukan ayah mertuanya yang sudah ia anggap ayah kandung sendiri,
"Mas ke atas,mau ganti baju dulu,"Ucap Dewa dengan melangkah lebar menuju lantai atas rumah
Naya menatap sang suami,
Ia merasa jika ada sesuatu di sembunyikan darinya,
Naya menggeleng menghilangkan perkiran buruknya itu,
***********
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments