Naya terbangun ketika samar samar merasakan elusan lembut di bibirnya
Saat membuka matanya hal pertama kali di lihat nya adalah sang Suami yang tengah menatapnya
"jam brapa mas"Tanya Naya memperhatikan apa yg tengah Suami nya lakukan pada bibirnya itu
"Mas"sekali lagi Naya bertanya saat tak mendapat balasan
" empat Nay"ucap Dewa tanpa mengalihkan perhatian nya pada bibir seksi sang istri
Hening
Itulah yang terjadi tak ada percakapan setelah itu, Sepertinya Naya kembali mengantuk,lihatlah bahkan mata nya sudah hampir tertutup jika saja sang suami tidak menyentil keningnya
"Ckk Nay mandi habis itu kita sholat berjamaah"Dewa dengan lembut menarik tangan istri pemalas nya ini
"Ughhh Mas mandi dulu aja"Naya membalas dengan lenguhan pelan, dengan mata yang setengah terbuka,
Sungguh entah mengapa akhir akhir ini dirinya begitu pemalas terutama bergerak,Dia hanya ingin tidur rebahan, bahkan mandi salah satu hal yang entah mengapa membuat nya Berpikir berkali kali saat mendengar kata air, sungguh itu bukan dirinya
"Naya"Ucapan tegas sang suami membuat Naya dengan malas beranjak dari tidurnya
*******
"Nay dasi mas yang warna merah dimana"Ucap Dewa setengah teriak dari kamar lantai satu agar Sang istri mendengar
"laci Paling bawa mass" Teriak Naya yang tengah menyiapkan Sarapan pagi dengan telaten menjejerkan beberapa hidangan kesukaan sang suami
"Nggak ada Nay,mas udah cari di laci bawah juga nggak ada"Ucap Dewa di tangga atas,
Naya menatap sang suami yang hanya menggunakan Kemeja Putih dan jangan lupa hanya menggunakan Boxer saja, sungguh pemandangan indah bagi Naya
"Huffft mas cari yang betul betul deh"Ucap Naya dengan membuang nafas panjang sungguh ini bukan pertama kalinya terjadi,dan pada Akhirnya barang yang di cari akan tetap berada di tempat yang sama dengan suami nya cari
"Udah nay" Dewa berucap dengan lelah
Naya berjalan kelantai atas untuk memastikan dia yang salah apa suaminya ini yg sudah rabun
Dengan telaten Naya mencari dasi yang suaminya itu cari,
Laci atas nggak ada,laci kedua pun masih sama tidak ada,dan yang terakhir, tangan Naya dengan lincah mencari barang yang suaminya cari dan mata nya langsung tertuju pada dasi merah yg berada di bagian bawah tumpukan Dasi lainnya
"mas"Ucap Naya dengan menatap Dewa Dengan tangan yg mengangkat tinggi-tinggi dasi berwarna merah
Dan yang di tatap hanya menyengir kuda dengan jari yang berbentuk V
"Hufffftt"Naya menarik nafa dan membuang nya dengan pelan
Naya berjalan pelan ke arah Suami nya itu yang berada di ambang pintu kamar mereka,Naya mendongka menatap manik abu" sang suami tentu untuk memberi isyarat agar sang suami merendahkan tubuhnya yang tingginya hampir mencapai tinggi pintu kamar mereka, tentu sang mengerti dengan gerakan mata sang istri,Dengan telaten memasangkan dasi pada sang suami,
Tangan kekar Dewangga memegang kedua pinggang sang istri tercinta,
Dengan mata yang menatap dalam wajah cantik sang istri,
"Nay tubuh mu seperti sedikit berisih,dari hari sebelumnya"Ucap Dewa dengan tangan yang entah sejak kapan sudah berada di perut istrinya itu, entah mengapa seperti ada yang janggal menurut nya
"Mas ngatain aku gendut"Naya menatap sang suami dengan tajam, sungguh entah mengapa perasaan nya akhir akhir mudah sensitif
"Nggak sama sekali,malah mas suka lihatnya,"tangan nya masih setia mengelus perut istrinya itu
"Sepertinya kecebong ku mulai berkembang"Ucap Dewa di sertai dengan kekehan kecil, dengan perlahan menurunka kepalanya menjejerkan pada Perut sang istri serta mengecup sekilas
Naya yang tadinya kesal kepada suaminya,kini entah mengapa perasaan hangat yang menyelimuti hatinya,
Dalam hati Naya mengaminkan ucapan Suami nya itu, berharap usaha mereka berhasil dalam menjalankan program Hamil
Posisi yang masih sama dengan Dewa yang masih mengecup perut sang istri,sedangkan Naya dengan lembut mengelus rambut Sang suami dengan penuh cinta
"Selesai,Naya kebawa siapin sarapan dulu mas"ucap Naya setelah mengecup singkat bibir suaminya dan berlalu
Dewa tersenyum mengangguk menanggapinya iapun kembali bersiap siap untuk kekantor, hari ini
di ruang meja makan Dewa dan Naya menikmati sarapannya dengan khidmat
setelah selesai dewa berpamitan pada Naya
istrinya,
Dengan senang hati Naya mengartikan suaminya itu kedepan pintu
Naya mengambil tangan suaminya dan mengecup singkat, sedangkan dewa tersenyum tipis dan memajukan wajahnya agar dekat dengan Naya
dewa mengecup kening Sang istri
beralih pada kedua pipi Naya dan terakhir hal yang paling dewa candu yaitu bibir seksi istrinya
dewa awalnya mengecup singkat namun lama kelamaan menjadi ******* ******* lembut,dewa memperdalam ciumannya
saat Naya memberi akses
saling bertukar Saliva
Ciuman panas itu di akhiri dengan dewa yang menghisap bibir seksi istrinya itu
membuat Naya melenguh pelan
"Bisa bisa mas tidak jadi kekantor klw seperti ini"Ucap dewa pelan membuat Naya mendengus jengkel
"Mas yang mulai duluan"balas Naya yang berhasil membuat dewa terkekeh kecil dan mengacak rambut Naya dengan pelan
dewa kembali memperbaiki Rambut Naya
dengan lembut
"Mas nggk Takut lambat kekantor?"Tanya Naya saat suaminya belum juga berangkat
"Aku bosnya sayang,mana ada yang berani marahin mas, kecuali kamu tentunya"Ucap dewa yang berhasil membuat Naya berfikir Kembali, Benar suaminya seorang boss tapi tetap saja ia harus bersikap profesional dalam masalah pekerjaan
"Justru mas bosny, harusnya mas itu ngasih contoh yang baik buat kariawan kantor"Nasehat Naya yang mendapat anggukan dari dewa
"Siap Bu boss"Ucap dewa dan kembali mengecup kening Naya
"yasudah Mas Berangkat dulu.Assalamu'alaikum"pamit dewa
"Wa'alaikumussalam hati hati mas,"Ucap Naya yang mendapat anggukan
dewa membunyikan klekson mobil dan Naya dengan senyum tipis melambaikan tangan saat mobil suaminya berlalu
tanpa mereka sadari
Satpam rumah menyaksikan kemesraan dari majikannya, bahkan saat Dewa dan Naya berciuman panas
ia yang memang Hendak membuka Pagar rumah tak segajah menyaksikan adegan live majikannya
membuat pak satpam tersebut salah tingkah dan bersembunyi dengan cepat bisa berabe bila nanti pak dewa memergokinya menyaksikan langsung ciuman panas pak dewa dan ibu Naya
Naya memilih memasuki rumah, dengan bersenandung riah
ia memiliki banyak pekerjaan hari ini,
mulai dari memasak,mencuci, mengepel,dan segalanya tentang urusan ibu rumah tangga,
dan Naya tak pernah mengeluh tentang itu,ia merasa bangga dengan dirinya sendiri,
padahal dewa sudah memberi saran agar mereka mempekerjakan seorang Pembantu untuk memgurangi beban pekerjaan Naya dirumah,namun Naya tetaplah Naya ia tak pernah setuju dengan itu,
naya memiliki alasan tersendiri,Diman banyaknya kasus wanita² penggoda serta pembantu dan majikan selingkuh,membuat Naya menolak besar ide suaminya itu,ia tau suaminya tak mungkin melakukan itu tapi tetap saja Naya tidak akan pernah mempercayai wanita wanita diluar sana
Naya sudah merasa cukup dengan dirinya yang melayani suaminya,
dewa hanya bisa pasrah dengan keinginan Naya, saat itu
Naya merasa bersyukur saat dewa yang begitu sibuk dengan urusan kantor masih sempat² membantunya untuk membersikan rumah dan menyiapkan segala apa yang dibutuhkan dalam rumah
Naya bersyukur,
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments