kenangan masa kecil va dan eur, dan keadaan 2 kerajaan

Dihari itu.. aku memakaikan sebuah gelang kaki dikakinya yang tebal.. aku suka ketika melihat nya menari, bagiku.. disaat tubuh indahnya meloncat.. seakan dunia ini tamur alias runtuh, kecantikan nya tak dapat ku jelaskan melalui bahasa, tubuhnya tidak kurus, tidak pula gemuk, dadanya indah, dan pinggul nya berisi, pinggang nya tidak sempit namun juga tidak berlipat lipat, rambutnya lebat, panjang, lurus, pirang, dan berponi, matanya bulat, bibirnya tebal, hidungnya tidak mancung, begitu persis seperti boneka hidup, pipinya yang chubby dan lesung pipinya yang memesona ketika ia tersenyum, modelnya seperti anak" namun ketika ia berbicara, ia seperti seorang kakak bagiku, begitu santun dan dewasa.

sebagai wanita berkelas bangsawan, ia harus menutupi dirinya dari pandangan mata yang tidak sekelas dengannya, aku adalah eur, seorang putra dari ayah dan ibu yang merupakan penguasa dinasti pannobittoang, penerus tahta kerajaan yang terkenal paling ditakuti dan dihormati oleh banyak dinasti dan kerajaan, sebab ayah dan ibu bukanlah orang biasa yang hanya mengendalikan negara melalui kekuatan indera, melainkan kekuatan supranatural dan ilmu ghaib yang hanya bisa diturunkan dan hanya boleh diketahui oleh darah keturunan mereka, dan aku eur, memiliki ilmu sakti itu, kuyakin, bahkan jika aku menceritakan nya pada seorang jua pun, takkan ada manusia normal yang akan mempercayai nya, karena setiap kejadian dan peristiwa yg kulihat dan kualami tak bisa aku bagikan kepada orang yang tidak mampu merasakan nya, aku dapat berbicara dengan ruh moyangku terdahulu, kami adalah mahkluk yang tetap abadi meskipun raga kami telah hancur, kami dibantu oleh ruh ruh orang terdahulu kami dalam menjalankan kerajaan kami, kami tidak perlu mata" untuk mengetahui segala hal yang berkaitan dengan hal apapun, jika para ruh itu merasa bahwa ada hal penting yang harus kami ketahui, pasti akan mereka beritahukan tanpa kami minta, namun mereka juga pandai mengatur dan menyembunyikan segala hal yang membuat kami dalam bahaya, kami dapat mendengar ucapan orang" dan dapat menembus isi hati seseorang dengan bantuan para ruh leluhur kami yang abadi.

Sedangkan va, ia adalah putri sulung dari penasehat sekaligus teman kepercayaan ayah yg merupakan Raja Ke 4 dinasti pannobittoang, aku mengenalnya sejak kecil, pertama melihatnya, saat itu aku melihatnya bermain sendirian dibawah rembulan di tengah malam,

"Apa yang kau lakukan dimalam begini?"

"Aku hanya bosan, aku tidak bisa tidur, ayah dan ibuku tidak bisa bermain denganku" kata va

"Apakah kau aneh, tentu saja tidak sopan kau mengganggu tidur orang tuamu, aku akan menemanimu"

"Apa yang akan kita lakukan"

"Apa kau bisa bernyanyi? Kata ku

"Aku tidak bisa bernyanyi, tapi aku bisa menari"

"Kau lucu, apakah kau kira aku bisa menari?" Kata ku

"Aku akan menari untuk mu"

"Jangaan, apakah kau tidak tau.. dimalam gelap seperti ini, bukan hanya kita yang ada disini, namun ruh ruh juga ada dan dapat memperhatikan mu, apakah kau tidak takut"

"Apakah kau kira aku takut hantu" kata va

"Hantu, apakah kau percaya hantu"

"Tentu saja, dan yang aku tau, semua hantu itu jahat kepada manusia, namun mengapa aku harus takut pada mereka"

Aku teringat ketika va berani menari dimalam gelap, dan percaya bahwa hantu takkan berani mengganggu nya.

Melihat va, entah mengapa, aku merasa dia seakan tidak asing, aku seakan mengenal nya dan sungguh tak bisa terlepas darinya, bahkan hingga dewasa, aku masih mencari jawaban mengapa aku begitu menyukai nya, wanginya seakan begitu familiar, wajahnya seakan pernah kulihat, namun aku tak pernah tau, kejadian apa yg membuat ku seakan harus terus menjadi pengawal nya.

Aku berusaha melindungi nya dari segala penjuru, dan sangat tidak suka jika ada anak lelaki lain yang mencoba mendekati nya, aku selalu menemani nya, bahkan kukira, hingga aku mati, ruh ku akan selalu berada didekatnya, suatu hari, dihari ulang tahun va, ia menggunakan gaun pink yang manis, kemudian teman perempuan nya mengajak nya bermain disekitar sumur, aku tidak mengerti apa yang diinginkan nya, sampai aku mendengar bahwa va terperosok jatuh kedalam sumur, jantung ku seakan berhenti, pada saat itu va masih berusia 3 tahun setengah dan aku sudah 12 tahun, tentu saja aku langsung berlari kearah sumur dan menerobos kumpulan warga dan melihat kedalam sumur, namun aku sungguh tidak melihatnya disana.. kurasa ia benar" tenggelam, ibu va yang mengetahui kejadian itu Tentu saja pingsan sebelum menuju sumur, bagi penduduk setempat, sumur tua ini memang menyimpan banyak misteri, sebab ini adalah sumur yang digunakan untuk menyiksa tahanan dengan cara ditenggelamkan sampai akhirnya ia meninggal didalam sana, namun akhirnya setelah tidak digunakan, Sumur ini hanya ditutup dengan papan-papan, kurasa va telah menginjak papan yang rapuh, atau memang ada yang mendorong nya masuk kedalam sumur.

Aku mencoba masuk kedalam sumur, namun beberapa orang dewasa melarang ku, salah satu dari mereka akhirnya melihat kepala va muncul, kemudian orang dewasa menuruni sumur melalui sisi sumur dan mengangkat va keatas, suatu keajaiban yang tidak disangka oleh orang sekitar, va masih hidup padahal ia sudah tak terlihat beberapa menit, seakan ada sesuatu yang mengangkat nya keatas, va terlihat biasa saja, bahkan tanpa menangis, namun aku dapat merasakan aura aneh dari diri va, ia seakan berubah setelah kejadian itu, ibunya tersadar dan memandikan nya beserta pakaiannya, esoknya aku menemui va namun va sungguh berubah, biasanya ia selalu tersenyum bahkan ketika melihat daun yang tertiup angin, namun kini, ia seakan buta dan tidak dapat melihat, ia bahkan seperti tidak mengenaliku, aku merasa ruh nya telah berganti dengan ruh lain, ia telah dikuasai oleh ruh lain, va yang kukenal sudah tidak semanis sebelumnya.

ketika ia berusia 12 tahun, dan aku 21 tahun, aku pergi bersama ayahku ke dinasti lavelangi untuk membahas suatu kesepakatan penting, dengan ditemani ayah va, disana aku bertemu putra mahkota yang sangat agresif dan sangat tidak sopan, usianya 12 tahun, seumur dengan va, di dinasti kami, sejak usia 7 tahun kami sudah ditekankan untuk menjaga adab, dan norma, selera, cara berjalan, berbicara, dan berpakaian, kami dituntut untuk tidak banyak bicara, sehingga disaat aku sudah sedewasa ini, aku benar" terbiasa dan merasa risih melihat sikap pejabat bahkan putra mahkota yang sangat tidak etis, ia berpakaian tidak selayaknya bangsawan, ia menuruni tangga dengan berlari, merobek gorden, duduk dikursi mana saja, minum sambil berdiri, berteriak kepada pelayan, dan menumpahkan makanan yang tidak enak dan membawa anjing peliharaan nya yang kotor kedalam ruang tamu kerajaan,

"Apakah ini tamu yang ayah maksud dari dinasti pannobittoang yang sangat terhormat itu? Aku rasa, mereka sungguh tak ada bedanya dengan kita, kita sama terhormat nya dengan mereka, ia melanjutkan bicara nya, "kemarin ayah mengajak ku beburu "k*maluan kambing, apakah setelah ini kita akan bersantap ria dihutan tanpa mengajak ibu" bukankah ayah tau, bahwa..

"Cukup! Elx, kau telah berlaku tidak sopan terhadap tamu kerajaan, kau adalah putra mahkota, bersikap santun lah dihadapan mereka"

"Hah? Bersikap santun? Mereka yang mendatangi kita, itu artinya mereka yang membutuhkan kita, untuk apa kita bersikap seperti orang kaku ketika menghadapi orang kaku dan serius tapi naif seperti mereka"

"Elx! "

"Hey, apakah anda adalah calon penguasa pannobittoang selanjutnya?"

Elx menatapku namun aku tak memberi respon, bagiku berhadapan dengan mahkluk yang tidak berbudi dan masih kekanakan sepertinya sungguh tidak layak bagiku

"Wah, anda tidak merespon ucapan ku, padahal aku kelak yang nantinya akan berhadapan denganmu setelah ayahku dan ayahmu turun tahta"

"Elx,. Hentikan ucapan mu, sebaiknya kau pergi untuk mengganti pakaian mu"

Ayah Elx adalah seorang raja lavelangi ke 2 yang memiliki wilayah kekuasaan yang jauh lebih luas dari wilayah kekuasaan dinasti pannobittoang, akan tetapi, adab dan akhlak penduduk nya bahkan pejabat tinggi nya sangat jauh dari sopan santun dan Norma, perkelahian adalah ciri khas mereka, para wanitanya berpakaian tidak wajar dan begitu mudah merayu para lelaki tanpa rasa malu, aku yakin ayah butuh waktu yang lama untuk berfikir membawaku kesini, namun ayah selalu mengingat kan kepadaku untuk menjaga keakraban dengan dinasti ini karena mereka tergolong kaum yang mudah bertindak anarkis jika keinginan mereka dibantah, dan para tentara nya selayaknya binatang kesurupan ketika menjajah suatu daerah, jika aku membandingkan keadaan dinasti pannobittoang dengan lavelangi, sungguh seperti antara langit dan bumi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!