Raffa yang baru sampai di perusahaan, segera menuju ruangannya. Di mejanya sudah banyak berkas yang membutuhkan tanda tangannya. Namun sayang, untuk saat ini pikiran Raffa sedang kalut memikirkan adiknya.
" Bagaimana daddy bisa mengenal Davin,. sementara daddy tidak pernah sekalipun bertemu dengannya " ujar Raffa
" Apa aku tanyakan saja pada anak itu ya " lanjutnya.
Setelah berfikir cukup lama, akhirnya Raffa berinisiatif menghubungi sahabatnya Davin untuk mengajaknya bertemu. Entah jawaban apa yang akan dilontarkan sahabatnya itu.
Cukup lama tersambung, akhirnya Davin menerima telfonnya.
" Hay bro, apa kabar ? " Tanya Raffa begitu telfon terangkat.
" Fine bro, lue sendiri gimana bro ? " Jawab Davin diujung telfon.
" Baik juga, Ada waktu gak bro, ngumpul-ngumpul kita " kata Raffa yang berharap ajakannya di setujui oleh Davin.
" Oke, siang ini gue free bro" Ucap Davin sembari melihat catatan jadwal kelasnya.
" Siap-siap bro, cafe melati ya bro" usul Raffa yang langsung di iyakan Davin. Tak lama sambungan telfon pun berakhir. Raffa memijat pangkal hidungnya.
" Semoga yang ku lakukan bukan hal yang salah " monolognya dalam hati.
🌺🌺
Setelah sambungan telfon terputus, Davin yang sudah bersiap mengajar pun segera keluar dari ruangannya. Davin pun berjalan sembari mengamati sekitarnya.
Davin hanya ingin tahu, apakah peraturan kedisiplinan disini masih berlaku dengan baik atau tidak. Saat akan melewati pertigaan menuju kelas tempatnya mengajar, Davin tak sengaja mendengar gelak tawa seseorang. Davin yang cukup penasaran pun mendekati sumber suara.
Sontak gemuruh amarah kembali menguasai diri Davin. Yupz, Davin melihat gadis tengilnya itu makan berdua bersama seorang laki-laki. Mereka tak menyadari jika Davin sedang mengintip dari balik pilar disekitarnya.
" Eh Sam.. kue buatan nyokap lue enak juga ternyata ya " puji Fyth yang mencicipi kue buatan mamanya Sammy. Benar, gadis tengil yang dimaksud Davin adalah Fyth. Seorang gadis petakilan yang mampu membuat moodnya naik turun hari ini.
" Iya dong mama gue gitu " jawab Sam jumawa. Sammy sendiri teman saat Fyth masih sekolah dasar, dan hubungan mereka cukup dekat saat kecil.
" Mayan lah, setidaknya gue punya ganjalan perut " kata Fyth seraya terkekeh.
" Emang lue belum makan Fyth? " Tanya Sam heran.
" Udah, 2 piring malah tadi " Sontak jawaban Fyth membuat Sam melongo seketika. Dua piring ? Astaga, Sam tak bisa membayangkan seberapa kuat perut Fyth dalam menerima makanan. Sedangkan badannya tetap langsing begini.
Sementara Davin yang masih di balik pilar tak dapat lagi membendung amarahnya. Entah, apa yang terjadi pada dirinya. Namun yang pasti, dia ingin segera membawa gadis tengilnya itu pergi dari sana. Davin mengakui bahwa gadis tengilnya ini cukup menarik perhatian, sikapnya yang terlalu humble pada semua orang menjadi daya pikat sendiri bagi kaum lawan jenisnya.
Davin segera mendekatkan diri seraya berdehem keras. Fyth dan Sam seketika mengalihkan pandangannya ke arah suara. Betapa terkejutnya Fyth saat tahu dosen yang suka membuat moodnya buruk kini berada di depannya sembari melipat tangannya di dada.
Sam yang melihat pun heran, kenapa pak Davin bisa berada disini.
" Apa kalian tidak tahu jika sudah waktunya masuk jam mata kuliah ? " Davin berusaha mati-matian menahan gejolak amarahnya agar tidak meluap dari dalam dirinya.
Fyth hanya melirik sekilas, setelah itu lebih memilih melanjutkan makannya. Davin yang melihat itu sontak tidak dapat menahan dirinya. Segera ia tarik tangan Fyth dan membawanya pergi.
Fyth yang terkejut dengan sikap sang dosen, sontak berusaha melepaskan tangannya dari genggaman sang dosen.
" Bisa diam nggak sih " ucap Davin seraya menarik tangan Fyth menuju ruangannya.
Fyth tidak kehabisan akal, ia menggigit tangan Davin hingga genggamannya terlepas. Baru akan berbalik untuk lari, tubuhnya tiba-tiba melayang di udara. Yupz, karena kesal Davin lebih memilih menggendongnya seperti karung beras.
Fyth yang terus memberontak membuat Davin gemas sekali sehingga memukul pantatnya. Fyth yang baru pertama kali mendapat perlakuan seperti itu, wajahnya sontak memerah dan terdiam. Davin yang melihat itu hanya tersenyum tipis, akhirnya kucing nakalnya ini diam juga.
Sesampai di ruangan Davin, Fyth yang tidak lagi bisa membendung amarah pun segera meluapkannya kepada Davin.
" Sudah puas, apa mau anda sebenarnya hah ? Kenapa anda selalu mencari masalah dengan saya. Jangan lupa jika disini anda seorang dosen. Harusnya anda lebih bisa menjaga etika dan sikap anda bukan. Saya tidak mengenal anda dan tak ingin pula mengenal anda, jadi jauhi saya dan jangan lagi mengganggu saya. " Fyth segera membalikkan badannya untuk keluar ruangan Davin. Belum sempat Fyth meraih gagang pintu, tiba- tiba Davin menarik pergelangan tangannya dan membenamkan bibirnya di bibir Fyth.
Sontak Fyth membulatkan matanya, " ciuman pertama gue " monolognya dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
🍁Aͷja🐰❣
hahaha ngakak astaga udah cewek makannya banyak pula, ehh kenyang makan dapat bonus ciuman dari pak dosen /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
2024-05-04
0
Isty.n gbye😴
cieee bang fhyt dapat kiss first nyaaa
2023-03-21
1
Riana
lah lah main nyosor aja
2023-03-11
4