Chapter 01

Beacon High, hari kedua sekolah
Kirito
Kirito
Jadi kalian sudah tahu di kelas mana kalian?
Yang
Yang
Oh, aku kelas B. Bagaimana denganmu Ruby?
Ruby
Ruby
Aku di kelas A. Ada beberapa temanku juga yang di sana
Yang
Yang
Bagaimana denganmu Kirito?
Kirito
Kirito
Nampaknya aku di kelas C. Sepertinya kita berada di kelas yang berbeda-beda
Ruby
Ruby
Tapi kita jadi kan makan siang bareng?
Yang
Yang
Tentu saja adikku tersayang
Tak lama kemudian, bel berbunyi dan para murid pun masuk ke kelas mereka masing-masing
Kirito
Kirito
Hah... Tidak terasa sudah sekolah lagi
Kirito duduk di salah satu bangku yang ada di tengah
Kirito
Kirito
'Hm? Bukankah mereka juga murid pindahan?'
Kirito kemudian teringat senjata yang mereka gunakan
Kirito
Kirito
*bergumam* Benar juga. Aku perlu mencari inspirasi untuk senjataku
Guru pun masuk dan pelajaran pertama dimulai
Ketika bel berbunyi menandakan akhir pelajaran pertama, Kirito menunggu guru pelajaran saat itu keluar sebelum menghampiri salah seorang yang tadi ia lihat
Kirito
Kirito
Um, maaf
Weiss
Weiss
Ada apa?
Kirito
Kirito
Aku ingin bertanya soal senjatamu
Weiss
Weiss
Oh, silahkan. Aku, sebagai pewaris keluarga Schnee dengan senang hati menjawab
Kirito
Kirito
Baiklah kalau begitu. Pada pertarunganmu, aku melihatmu menggunakan Dust pada bilahmu. Aku ingin bertanya bagaimana kau melakukannya?
Weiss
Weiss
Konsepnya mirip dengan revolver. Aku dapat memilih Dust yang kuinginkan dengan memutar tempat penyimpanannya
Weiss
Weiss
Kemudian, dengan sebuah pelatuk, Dust tsb akan diresapi oleh bilahnya
Kirito
Kirito
Hm, baiklah 'Aku masih tidak paham beberapa hal'
Kirito
Kirito
Oh iya, Dust bentuk apa yang kau gunakan?
Weiss
Weiss
'Santai sekali dia berbicara. Biarkanlah, aku harus tetap terlihat sopan' Dust bentuk Bubuk. Dengan begitu dapat dengan mudah menyatu dengan bilahnya
Kirito
Kirito
'Oh, itu bisa berguna' Terimakasih
Kirito menundukkan tubuhnya sebelum berjalan kembali ke belakang
Ia kemudian berhenti tepat di samping tempat duduknya, namun tidak kembali duduk di tempatnya
Kirito
Kirito
Ano, permisi
Blake
Blake
Ya? Ada apa?
Kirito
Kirito
Aku ingin bertanya. Bagaimana cara kerja senjatamu?
Blake
Blake
?
Blake
Blake
Bukankah kau sudah bertanya pada yang di depan?
Kirito
Kirito
Ya memang. Tapi akan lebih membantu jika aku juga bertanya padamu
Blake
Blake
Apa kau mengira cara kerja senjata kami mirip?
Kirito
Kirito
Uh, iya? Maksudku kalian sama-sama menggunakan Dust kalian dan digabungkan dengan Semblance
Blake
Blake
Hanya sebatas itu saja kesamaannya. Senjataku pada dasarnya adalah sebuah pistol yang dapat diisi dengan Dust bentuk Peluru dan sebuah bilah Katana di atasnya yang dapat terlipat
Kirito
Kirito
O-Oh. Ya, setidaknya sekarang aku tahu cara lain untuk menggabungkan Dust dan Semblance ku ('setelah aku mengetahui apa milikku') jika tidak bisa dengan bilah pedang
Blake
Blake
Kau pintar mencari alasan
Kirito
Kirito
Eh....?
Blake
Blake
Apa masih ada lagi yang ingin kau tanyakan?
Kirito
Kirito
Ti-Tidak. Itu saja. Terimakasih
Kirito kembali ke tempat duduknya tepat sebelum guru masuk
Pelajaran kembali berjalan sampai waktunya istirahat
Ruby
Ruby
Kirito-san!
Kirito
Kirito
Eh? Ada apa?
Ruby
Ruby
Kenapa kau melamun? Apa ada sesuatu yang mengganggumu?
Kirito
Kirito
Tidak. Hanya saja,... kalian ingat Lisbeth, perempuan yang meminjamkan ku pedangnya kan?
Wajah Yang berubah menjadi wajah usil
Yang
Yang
Jangan bilang kau jatuh hati padanya setelah dibantu. Kirito, kau lugu juga!
Kirito
Kirito
Bukan begitu!
Kirito
Kirito
Aku sempat mencarinya sebelum menemui kalian, tapi aku tidak menemukannya di kelas apapun
Ruby
Ruby
Eh? Dia bukan murid?
Yang
Yang
Tapi dia kelihatan tidak jauh beda dengan kita
Kirito
Kirito
Aku juga penasaran ada apa dengan itu
Ruby
Ruby
Hm....
Ruby
Ruby
Mungkinkah dia semacam orang yang diminta untuk membantu memperbaiki senjata bila ada yang rusak?
Yang
Yang
Oh, bisa jadi. Aku dengar ada rumor tentang posisi baru
Yang
Yang
Tapi, masa iya?
Kirito
Kirito
Agak aneh. Tidak hanya itu, aku tidak dengar akan ada pembangunan gedung baru sama sekali. Jadi dimana pula dia akan bekerja?
Ruby
Ruby
Kan masih ada ruang yang kosong. Beberapa klub berhenti karena kurangnya peminat dan anggota sebelumnya yang sudah lulus
Yang
Yang
Oh, contohnya klub Sastra kan? Dulu katanya mereka memiliki karya yang bagus. Tapi karena tidak ada peminat jadinya bubar
Kirito
Kirito
Apa ada klub lain yang bubar dan ruangannya tidak dipakai sebelum kedatangan kami?
Ruby
Ruby
Ada beberapa. Tapi, kurasa satu-satunya ruangan yang cukup besar adalah Klub Drama
Kirito
Kirito
Baiklah. Kalau begitu, sepulang sekolah aku akan mengeceknya. Kalian mau ikut?
Yang
Yang
Tentu saja! Aku penasaran apa yang mungkin terjadi
Ruby
Ruby
Aku juga!
Bel masuk kemudian berbunyi
Tidak ada hal apapun yang terjadi sampai bel pulang berbunyi
Segera setelah Kirito, Yang, dan Ruby berkumpul mereka langsung mengarah ke ruang Klub Drama
Kirito
Kirito
Permisi
Ruby
Ruby
Maaf mengganggu
Di dalam, mereka mendapati perempuan berambut pink yang mereka cari
Lisbeth
Lisbeth
Oh, eh?! Tu-Tunggu sebentar! Duh, masih berantakan lagi!
Lisbeth dengan panik membereskan kekacauan yang ia buat
Kirito
Kirito
Um, tenanglah, kami datang hanya ingin menanyakan sesuatu
Lisbeth
Lisbeth
Oh? Ada apa?
Ruby
Ruby
Apa benar kau bekerja di sini untuk memperbaiki senjata para murid?!
Lisbeth
Lisbeth
Eh? Ah, iya
Ruby
Ruby
Woah! Menakjubkan! Dan kau terlihat seumuran dengan Kirito-san!
Yang
Yang
Bicara soal Kirito, sepertinya dia ingin menyatakan perasaannya
Lisbeth
Lisbeth
Oh...
Lisbeth
Lisbeth
Eh?!
Kirito
Kirito
Bukan! Yang, berhenti membicarakan itu!
Lisbeth
Lisbeth
O-Oh... kalau begitu, ada apa?
Kirito
Kirito
Ekhem. Aku berniat menanyakan cara kerja pedang milikmu kemarin
Lisbeth
Lisbeth
Oh, baiklah
Lisbeth
Lisbeth
Cara kerjanya, bagaimana cara mengatakannya ya... agak sedikit memalukan
Ketiga murid : "Hm?"
Lisbeth
Lisbeth
Sebenarnya, inspirasi dari pedang itu adalah Light Saber dari Star Wars
Kirito
Kirito
...
Ruby
Ruby
...
Yang
Yang
...
Lisbeth
Lisbeth
...
Yang
Yang
Tunggu, kau serius?!
Lisbeth
Lisbeth
Menurut kalian aku bercanda?
Kirito
Kirito
Ya, hanya saja itu agak aneh
Lisbeth
Lisbeth
Hah... Kurasa kau benar
Ruby
Ruby
Tunggu, tapi bukankah kemarin masih ada bilahnya?
Lisbeth
Lisbeth
Itu dia. Aku awalnya juga berniat untuk membuat bilahnya hanya dengan Hard-Light Dust. Tapi, sayangnya itu tidak seperti Plasma yang dapat dengan mudah memotong logam
Lisbeth
Lisbeth
Bilah yang diciptakan oleh Hard-Light Dust pada dasarnya adalah sebuah bilah biasa yang mampu dikembalikan dan sangat ringan namun kuat
Lisbeth
Lisbeth
Plasma adalah gas panas yang atom-atomnya terpecah menjadi komponen penyusunnya yaitu inti atom dan elektron.
Lisbeth
Lisbeth
Plasma dapat memotong logam dengan mudah meski ringan. Bilah dari Hard-Light Dust tidak
Yang
Yang
Oh...
Ruby
Ruby
Kau nampaknya memikirkan ini dengan teliti
Lisbeth
Lisbeth
Tentu saja. Jika tidak itu akan sangat mengecewakan
Kirito
Kirito
Lalu, apa susunan gagangnya sama dengan Light Saber?
Lisbeth
Lisbeth
Mirip, meski tidak sama persis
Yang
Yang
Tapi bukankah itu agak susah jika kau menyusunnya dari awal? Maksudku, selama ini aku membuat Light Saber hanya menyusun bagian-bagian tertentu saja, bukan dari awal
Lisbeth
Lisbeth
Itu adalah rahasia Semblance ku
Ketiga murid : "Eh?!"
Lisbeth
Lisbeth
Ah, maaf. Hanya itu saja yang bisa kukatakan tentang Semblance ku. Jika kalian masih ada yang ditanya selain Semblance ku tanyakan saja
Kirito
Kirito
Ah, tidak, itu saja
Lisbeth
Lisbeth
Jika kau mau, aku bisa membantumu
Kirito
Kirito
Akan kupikirkan tentang itu, terimakasih
Ruby
Ruby
Sampai jumpa Lisbeth-san!
Lisbeth
Lisbeth
Oh iya, kalian bisa panggil aku Liz. Aku biasa dipanggil begitu
Kirito
Kirito
Baiklah kalau begitu Liz
Yang
Yang
Bye-bye Liz
Ruby
Ruby
Jika kau kapan-kapan ingin membicarakan senjata katakan langsung padaku ya Liz-san!
Lisbeth
Lisbeth
Mhm. Baiklah
Kirito, Yang, dan Ruby pun keluar dari ruangan tsb
Kini mereka sedang berjalan balik
Yang
Yang
Jadi Kirito, kau sudah memikirkan tentang bagaimana senjatamu?
Kirito
Kirito
Ya, setidaknya aku memiliki beberapa opsi
Ruby
Ruby
Aku bisa membantumu jika kau mau!
Kirito
Kirito
Terimakasih Ruby, itu akan sangat membantu
Sementara itu, di sore hari itu di gedung olahraga
Jaune
Jaune
Dua puluh...
Jaune
Jaune
hah...hah...
Jaune
Jaune
Masih belum juga...
Jaune
Jaune
Dua puluh satu! Dua puluh dua!
Jaune
Jaune
'Tidak bisa...!'
Jaune
Jaune
Dua puluh tiga! 'Aku harus berhenti...!'
Jaune
Jaune
Dua puluh empat! 'Aku harus berhenti menjadi lemah!'
Jaune
Jaune
'Haaa!'
Bersambung
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!