Prolog
Narator
Pada tanggal 6 November 2022, umat manusia telah menciptakan terobosan baru dalam bidang Virtual Reality. Seorang jenius, Kayaba Akihiko, berhasil menciptakan tidak hanya alat untuk melakukan Full-Dive (masuk ke dalam dunia virtual), tapi juga menciptakan game untuk alat tsb, Remnant Online.
Narator
Namun, hari yang seharusnya diingat sebagai kemajuan teknologi dunia, malah menjadi salah satu tragedi teror terbesar di Jepang dan, mungkin, di dunia. Game yang seharusnya menyenangkan malah menjadi penjara. Hal yang seharusnya menjadi keisengan semata menjadi mimpi buruk.
Narator
Meski begitu, kisah ini tidak menceritakan tentang teror yang dialami oleh orang yang di dalam maupun kecemasan orang-orang yang di luar. Kisah ini dimulai pada musim semi di dunia bernama Remnant.
Yang
Ah! Akhirnya kembali bersekolah!
Yang
Apa kalian bersemangat untuk tahun ajaran baru?!
Ruby
Aku sangat bersemangat! Apalagi karena aku sudah siap dengan Crescent Rose milikku!
Ruby
Kau juga kan, Kirito-san?!
Kirito
Tidak juga. Salah satu alasanku kemari justru karena aku ingin melupakan sekolah dan tugas
Kirito
Yah, kurasa susana hatiku juga sedikit terpengaruh karena masih belum menyelesaikan desain senjataku
Yang
Tapi, di sisi lain, teknik bertarungmu sudah lebih baik dari sebelumnya kan? Jadi setidaknya dalam waktu sekitar 5 bulan ini, kau sudah ada perkembangan
Yang
Hah, aku masih tidak percaya kau yang sekarang itu orang yang sama dengan yang kami temui waktu itu
Ruby
Ah iya. Waktu itu Kirito-san bahkan tidak bisa mengalahkanku. Sekarang, kau bisa seimbang dan bahkan sedikit unggul dari Yang
Kirito
Baiklah, aku akui itu memang membuatku senang
Tak lama kemudian, mereka mencapai gerbang sekolah
Kirito
Baiklah kalau begitu, aku akan pergi ke ruang guru
Yang
Baiklah. Kami akan langsung ke gedung olahraga
Tanpa kesulitan sama sekali, Kirito akhirnya sampai di ruang guru
Kirito
'Tidak sedikit juga ternyata, baik player maupun warga siswa asli Remnant juga ingin masuk Beacon High'
Lalu, seorang wanita dengan ekspresi penuh disiplin berjalan keluar dari ruang guru
Azurika
Baiklah, mari percepat formalitasnya agar kita bisa cepat selesai. Namaku Arisa Azurika. Sekarang aku akan menjelaskan apa yang akan kalian lakukan hari ini
Azurika
Pertama, kalian terlalu banyak. Singkatnya, kalian akan melawan satu sama lain dalam duel 1 vs 1. Pemenangnya akan menjadi murid di Beacon High
Azurika
Kedua, aku akan bertanya. Siapa dari kalian yang belum memiliki senjata kalian sendiri?
Dari semua calon murid yang ada, hanya Kirito lah yang mengangkat tangannya
Kirito
'Sial, benar-benar hanya aku yang belum punya'
Azurika
Kau... Kirito, benar?
Azurika
Baiklah, untuk pertarungan berikutnya kami akan meminjamkanmu sebuah senjata. Jika kau lolos menjadi murid, maka kau harus menyelesaikan senjatamu sebelum libur musim panas. Kau mengerti?
Azurika
Ok, kalian telah diberi tahu bahwa kalian akan melakukan duel. Jadi, untuk kepentingan kalian sendiri, berharaplah latihan kalian cukup untuk meloloskan diri
Azurika
Harusnya sebentar lagi acara pembukaan akan selesai, kalau begitu kita akan menuju ruang olahraga sekarang
Seluruh calon murid pun mengikuti Azurika dari belakang. Benar saja, ketika mereka sudah sampai di gedung olahraga, mereka melihat para murid yang sudah naik ke atas untuk menonton
Murid (Mob)
Heee, ramai juga
Murid (Mob)
Iya, aku jadi agak gugup
Jaune
Aku jadi sedikit tidak yakin
Azurika
Kalian naiklah, nanti nama kalian akan dipanggil secara acak
Murid (Generally)
Baik bu!
Ketika di atas, Kirito kembali bertemu dengan Yang dan Ruby
Yang
Bagaimana? Apa tak masalah kau tidak mempunyai senjata?
Kirito
Ya, tapi kalau aku diterima, aku harus menyelesaikannya sebelum libur musim panas
Ruby
Lalu? Bagaimana kau akan bertarung? Apa kau ingin meminjam Cresent Rose milikku?
Kirito
Tidak perlu Ruby. Katanya aku akan dipinjami sebuah pedang untuk bertarung
Azurika
Berikutnya : Nora Valkyrie dan Nigel! Tolong kedua murid segera turun!
Kirito
Ngomong-ngomong, bagaimana dengan kalian? Sudah tahu kelas mana yang kalian dapat?
Yang
Sayangnya belum. Katanya untuk menyetarakan tiap kelas, pembagiannya akan dilakukan setelah duel ini selesai
Azurika
Blake Belladonna dan Zwei Nean! Tolong kedua murid segera turun!
Yang menoleh ke arah murid yang tadi disebut sebagai Blake Belladonna
Yang
Oh, Kirito. Jangan bilang kau tertarik dengannya karena tema kalian sama-sama hitam?
Kirito
A-Apa yang kau bicarakan? Jangan aneh-aneh
Pertarungan kali ini dimulai dengan Blake yang sekuat tenaga berlari ke arah Zwei Nean
Zwei, melihat kesempatannya bersiap untuk menyesuaikan serangannya agar langsung mengenai target, namun
Dipandangan para penonton, Blake yang terkena serang pun berubah menjadi asap tipis dan lenyap
Yang
Apa dia bergerak begitu cepat sehingga gambaran dirinya seolah masih di sana?
Kirito
Aku rasa tidak. Itu mungkin Semblance nya
Ruby
Ooh! Semblance apa itu?! Ilusi kah?! Atau mungkin menghindari kematian?! Apa mungkin dia hanya dapat menggunakannya sebanyak 9 kali sehari?!
Yang
Ruby, kurasa yang sedang kau pikirkan itu kucing, bukan sebuah Semblance
Kirito
Lagipula, menghindari kematian terdengar berlebihan. Jika memang itu yang terjadi, aku penasaran sebanyak apa Auranya
Blake terus-menerus menyerang dan menghindari serangan Zwei
Setelah beberapa saat, akhirnya polanya terhenti ketika, dengan cara yang membingungkan Kirito, Ruby, dan Yang, Blake menjebak Zwei dengan sebuah patung yang sangat mirip dengannya
Blake kemudian mengubah senjatanya ke mode pistol dan menembak Zwei berkali-kali hingga Auranya berada pada titik kuning
Ruby
Apa dia juga bisa menciptakan patung?!
Yang
Berarti Semblance nya jelas bukan "Cat's Live"
Ruby
Mou, berhentilah mengejekku Nee-chan!
Kirito
Ya, itu salahmu sendiri juga mengatakan hal yang aneh
Setelah beberapa lama, akhirnya tersisa empat orang yang belum dipanggil
Azurika
Weiss Schnee dan Tara Fleur! Kedua murid diharap segera turun!
Azurika
Setelah itu, Tommy Red dan Kirito! Kedua murid bersiap untuk langsung turun setelah pertandingan saat ini!
Kirito
Kalau begitu aku akan turun. Aku harus memastikan senjata pinjaman ku
Ruby
Berhati-hatilah, jangan sampai kau juga mengalami kecelakaan
Yang
Pastikan kau diterima, oke?!
Kirito dengan hati-hati turun dan menuju ruang peralatan
Kirito
Permisi, aku diperintahkan untuk mengambil senjata pinjaman ku di sini
Staff Member
Baiklah, tunggu sebentar
Staf tsb kemudian mengeluarkan beberapa jenis senjata
Staff Member
Senjata apa yang ingin kau pinjam?
Kirito
'Hm, aku tidak yakin menggunakan Mace, Kapak, ataupun Pedang Besar. Rapier ataupun Dagger rasanya akan terlalu ringan'
Kirito
'Kalau begitu'
Aku pinjam yang ini
Kirito menunjuk sebuah pedang lurus tepi ganda
Staff Member
Baiklah aku akan menyiapkan yang bisa kau gunakan
Kirito kini kembali menonton pertarungan saat itu
Kirito langsung tertarik ketika melihat bahwa salah satu murid yang bertanding menyerang dan bertahan sambil terlihat seperti menari
Kirito
'Teknik yang indah dan enak dilihat. Kecepatan dan akurasinya pun juga bagus. Kekuatan yang tidak dimiliki dapat dengan mudah digantikan dengan momentumnya. Hebat juga'
Namun, nampaknya Kirito masih belum selesai dikejutkan
Kirito
'Tunggu, kenapa dia menyerang langsung dari depan padahal musuhnya berdiri tegak?! Bukankah dengan begitu seranganmu akan dapat dengan mudah dibalas?'
Kemudian, ketika kedua murid sedang akan beradu, sebuah lingkaran sihir atau semacamnya muncul di tengah-tengah keduanya
Murid yang sedari tadi mendominasi mendorong rapiernya dan menghasilkan ledakan yang mendorong lawannya mundur
Kirito
Oh, menggunakan Semblance untuk mengganti pola serangan, itu ju- Tunggu! Apa?!
Sumber keterkejutan Kirito berasal dari sebuah lingkaran sihir lainnya yang kini dengan mudah memelayangkan murid tadi ke udara
Lalu, murid yang tadi dengan rapier mengayun pedangnya dari sebelah kanan bawah ke atas pundak kirinya (rapiernya masih sejajar dengan tubuhnya). Tepat setelahnya, sejumlah semacam lingkaran sihir muncul di sekitar murid yang melayang tadi
Murid tsb mengayunkan rapiernya lagi menuju arah sebaliknya. Jelas bagi semua orang setelah melihat efeknya bahwa hal tsb dilakukan untuk memberi perintah kepada lingkaran sihirnya untuk menembakkan sejumlah peluru es
Yang
Dia bahkan tidak terlihat kelelahan
Kirito
'Baiklah, ini semakin membuatku gugup'
Azurika
Terakhir! Tommy Red dan Kirito! Kedua silahkan ke lapangan segera!
Staff Member
Ini pedang yang dapat kau gunakan
Kirito
O-Oh, baiklah. Terimakasih
Kirito
'Aku hampir saja lupa'
Ketika menerima pedang tsb, Kirito merasakan sesuatu yang aneh
Kirito
'Eh? Apa ini tidak terlalu ringan? Lawanku tidak akan merasakan apa-apa kalau aku menggunakan pedang ini'
Karena penasaran, Kirito mencoba mengayunnya dengan keras
Tidak hanya Azurika, perhatian seluruh isi gedung tsb juga terarah pada sumber suara, Kirito
Kirito
'Eh?! Begitu saja patah?! Apa-apaan ini?!'
Kirito balok-balik menoleh antara Azurika dan pedangnya yang patah, seolah baru menyadari sesuatu
Kirito
A... Aku minta maaf! Aku tidak bermaksud merusak properti sekolah!
Azurika
Tidak masalah. Bisakah kau mengambil yang lain?
Staff Member
Anu, maaf. Tapi itu satu-satunya pedang asli yang bisa sekolah pinjamkan. Sisanya hanyalah pedang kayu untuk latihan
Hal tsb pun membuat keributan di antara para murid
Murid (Mob)
Eh? Lalu bagaimana dia akan bertarung?
Murid (Mob)
Apa itu artinya dia didiskualifikasi?
Yang
Tenanglah dik. Berharap saja Kirito menemukan jalan keluar
Kirito
Kalau begitu biarlah!
Kirito melempar pedangnya yang sudah rusak itu dan memasang kuda-kuda
Kirito
Aku akan menang, dengan atau tanpa pedang
Azurika
Baiklah kalau kau tidak masalah. Kalau begi-
Lisbeth
Tunggu sebentar Azurika-sensei!
Seorang perempuan berlari ke tengah lapangan sambil membawa apa yang kelihatannya seperti sebuah pedang
Lisbeth
Tolong biarkan dia meminjam pedang buatanku!
Azurika
Bukankah kau baru menyelesaikannya?
Lisbeth
Ya, itu benar. Tapi, aku butuh feedback untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik dalam pertarungan. Jika sensei dan Kirito-san tidak keberatan, aku dengan senang hati meminjamkannya
Azurika
Baiklah. Kau bisa tanyakan langsung pada muridnya
Lisbeth
Ano, a-apa kau bersedia untuk menguji coba?
Untuk beberapa saat, Kirito terdiam melihat keajaiban di depannya. Kemudian ia tersenyum kecil
Kirito
Tentu saja. Lagipula, seorang swordsman tanpa sebuah pedang bukan swordsman
Lisbeth kemudian menyerahkan pedang yang sedari tadi ia pegang erat kepada calon murid berambut hitam tsb
Kirito
Terimakasih Lisbeth-san
Beberapa saat kemudian kembali ke pertandingan
Azurika
Baiklah! Pertandingan terakhir antara Tommy Red dan Kirito! Dimulai dari... Sekarang!
Kirito dengan cepat melaju ke arah lawannya.
Senjata keduanya beradu. Kirito dengan cepat mengambil jarak sebelum kembali menyerang dari beberapa arah lain.
Kirito
'Cih, meski gerakannya tidak cepat dia masih mampu bertahan dengan baik'
Pertarungan tsb terasa mengecewakan bagi beberapa orang karena terlihat sangat statis
Kirito yang sudah menyerah menyerang dari berbagai arah memutuskan untuk mencoba menerobos pertahanan lawannya
Sedangkan Tommy benar-benar ditekan oleh kecepatan serangan Kirito dan kekuatannya yang juga tak kalah, sehingga ia hanya menyerang beberapa kali saja dan itupun dihindari Kirito dengan mudah
Meski kelihatannya keduanya tidak terkena serangan langsung apapun, namun aura keduanya perlahan berkurang akibat gaya dari aksi maupun reaksi yang mereka rasakan masih melukai mereka sedikit demi sedikit
Kirito
'Sial, auranya memang lebih banyak dariku. Kalau begini terus, aku bisa-bisa kalah'
Tiba-tiba, gambaran seorang perempuan berambut hitam pendek menangis di samping seorang wanita berambut kecoklatan menyusupi kepalanya
Kirito
'Itu benar. Aku tidak boleh kalah di sini. Aku harus kembali dan meminta maaf pada Sugu'
Hantaman Kirito kini menjadi lebih kuat, mendorong Tommy mundur beberapa langkah
Kirito melompat dan berniat menebas Tommy dengan keras, namun berhasil di blokir
Ruby
Ayo Kirito-san! Menang!
Yang
Sebaiknya kau menang! Kalau tidak kau harus mentraktir ku selama seminggu!
Ruby
Nee-chan, itu kejam sekali!
Yang
Itu namanya motivasi adikku tercinta
Murid (Mob)
Apa-apaan si Kirito itu, disoraki dua perempuan?!
Murid (Mob)
Dasar lelaki ikemen!
Murid (Mob)
Kalahkan dia Tommy Red!
Kirito kemudian menarik sebuah pelatuk di gagang pedangnya. Seketika, bilah tsb langsung diselimuti Hard-Light Dust
Secara perlahan dan pasti, gagang senjata Tommy mulai dipotong oleh Kirito
Pedang tsb pun akhirnya memotong lawannya dengan sempurna
Melihat kondisi yang tidak baik, Tommy mencoba mengambil jarak
Kirito
Takkan kubiarkan!
VORPAL STRIKE!
Pedang Kirito terselimui merah sebelum kemudian Hard-Light Dust tadi memanjang ke arah Tommy dan dengan keras melayangkan nya jauh ke belakang
Kirito
'Tunggu, aku tidak membunuhnya atau apapun kan?!'
Kirito menoleh dan lega ketika melihat level aura Tommy yang hanya meraih kuning dan bukannya merah ataupun habis
Azurika
Selesai! Pemenangnya adalah Kirito!
Ruby
Yeeeaaayy! Kerja bagus Kirito-san!
Yang
Heh, tentu saja kau akan menang
Nora
Ne, Ren, serangan terakhirnya tadi terlihat menarik
Ren
Tidak Nora, tidak selamanya lebih keras itu lebih baik
Pyrrha
Hm, bagaimana menurutmu, Asuna?
Asuna
Eh? Kenapa kau tiba-tiba bertanya padaku?
Asuna
Yah, menurutku kurasa itu wajar. Toh, ini Beacon High, sekolah yang hanya menerima murid terbaik
Pyrrha
Begitukah menurutmu..
Weiss
Wajahnya terlihat terlalu senang untuk orang yang harus menyelesaikan senjatanya dalam tiga bulan
Hari itupun berakhir dan semua murid dipersilahkan untuk pulang
Comments