Bab 2. Taruhan Raja

Upacara pun selesai di laksanakan, semua kembali ke kelas.

Alexa merasa sangat haus, sebelum ke kelas dia pun pergi ke kantin. Ternyata di kantin sudah banyak siswa yang juga sedang jajan.

"Aduh, rame banget. Tapi gue haus." Walaupun malas, Alexa tetap masuk ke dalam kantin untuk membeli minuman dingin.

Setelah dia teriak-teriak dan mendapatkan minuman yang dia mau, Alexa segera ke kelasnya.

Di sudut kantin terlihat kumpulan cowok-cowok sedang duduk menikmati minuman.

"Ja, lo lihat cewek culun itu," ujar cowok tampan bernama Aldi. Semua langsung melihat ke arah gadis yang di tunjuk oleh Aldi, termasuk Raja.

Raja Pradipta salah satu cowok most wanted di SMA TiRTA, si kapten basket yang memukau.

Raja bersahabat dengan Aldi yang juga tampan, dan banyak fans. Berikutnya ada Sena dan juga Tara, si kembar Tirta dan satu lagi Alvin.

Mereka berlima Kebetulan sekelas, selalu bersama ketika sekolah. Semua tampan-tampan dan berprestasi. Baik di bidang akademik ataupun non akademik.

Mereka adalah cowok most wanted di sekolah, tampan tajir, dan pintar sungguh paket komplit.

"Iya, memangnya kenapa?" tanya Raja.

"Bisa nggak lo buat dia jatuh cinta sama lo?" tanya Aldi.

"Dih, ogah. Ngapain gue buat dia jatuh cinta? Kayak nggak ada cewek yang lebih cakep aja."

"Cewek cakep dah biasa. Cewek cupu kan belum pernah. Lagi pula menurut gue, lo nggak akan bisa taklukin dia." Aldi bicara meremehkan.

"Eits, lo meremehkan gue?! Cewek cupu kayak dia, gue kedipin juga pasti langsung klepek-klepek. Tapi gue ogah dia yang untung, gue yang rugi!"

Si kembar diam dan saling lirik. Mereka tersinggung ketika adik kesayangan mereka di hina seperti itu.

Jika saja mereka tidak berjanji pada Alexa untuk tidak saling kenal dan jangan sampai ada yang tahu kalau mereka adik kakak. Pasti mulut si Aldi dan Raja sudah dibuat sobek oleh mereka.

"Kita ke kelas yuk. Sebentar lagi masuk." Sena memilih mengalihkan topik.

"Sebentar, gini aja Ja. Kita taruhan, kali lo bisa jadian sama cewek culun itu dalam sebulan, gue beliin mobil apa yang lo mau. Gimana? Kalau kalah ya sebaliknya, lo beliin gue mobil."

Raja berpikir sebentar. Oke sepertinya menyenangkan, dia juga sedang bosan dan kosong tidak ada pacar.

"Oke, gue terima. Lo lihat saja nggak sampai sebulan dia bakal jadi pacar gue!"

"Belum tentu, walupun dia cupu tapi dia sombong dan angkuh," ucap Alvin.

"Udah, yuk kita ke kelas aja."

Tara jengah, kupingnya panas mendengar sahabatnya menjelek-jelekkan adiknya sendiri. Mau marah, nanti mereka curiga. Apalagi Alvin instingnya dia itu tajam.

"Yuk."

Mereka semua pergi dari kantin.

***

Saat ini waktunya istirahat, sebagian murid berhamburan ke kantin. Sebagian lagi ke lapangan basket, apalagi kaum hawa, mereka sengaja berdiri di pinggir lapangan untuk melihat para most wanted bermain basket.

Alexa, berjalan ingin ke kantin, dia harus melewati pinggir lapangan basket.

Raja memegang bola basket, saat dia ingin memasukkan bola ke dalam ring, dia melihat Alexa melintas. Rencana jahil muncul di otaknya. Saatnya dia mulia pendekatan.

Raja melempar bola basket tetapi bukan ke dalam ring, melainkan ke arah Alexa.

BUG

Alhasil bola basket yang berat itu mengenai kepala Alexa.

Kepala Alexa langsung pusing. Apa tadi yang mengenai kepalanya? Dia langsung terjatuh di pinggir lapangan.

Pandangan matanya berkunang-kunang. Si kembar khawatir melihat adiknya, mereka langsung lari melihat keadaan sang adik.

Raja pun ikut berlari.

"De, de, kamu nggak apa-apa?" Suara Sena bertanya lembut. Alvin dan Aldi saling tatap.

"Aku nggak apa-apa sedikit pusing aja, kak."

"Maaf, ya. Tadi gue lemparnya kekencengan pas kebenaran lo lewat. Jadi kena lo."

"Iya, Kak."

Tara sudah mengepalkan tangannya, dia tahu kalau Raja sengaja.

"Ayo, gue anterin lo ke UKS. Lo bisa jalan?"

"Bisa Kak, nggak apa-apa aku ke UKS sendiri aja. Terima kasih Kak."

Alexa berdiri dengan perlahan, sejujurnya kepalanya masih pusing. Tapi dia tidak mau menjadi pusat perhatian.

"Biar gue yang anter!" Sena ingin mengantar adiknya.

"Tidak usah Kak." Alexa tersenyum pada Sena tapi matanya menatap tajam seolah mengatakan, "Jangan macam-macam lo Kak!"

"Udah, gue aja. Gue yang udah bikin dia celaka, gue harus bertanggung jawab. Ayo, lo nggak boleh nolak!" Raja memaksa Aexa.

"Lo mau jalan atau di gendong?"

"Jalan aja Kak." Alexa berjalan pelan ke UKS.

Raja, menuntun Alexa. Lalu dia menoleh pada sahabat-sahabatnya dan tersenyum miring seolah-olah mengatakan kalau dia berhasil mendekati Alexa.

"Bisa aja si Raja siasatnya. Dasar Playboy." Aldi terkekeh. Dia salut dengan ide Raja.

"Tapi cara dia udah nyakitin orang. Itu nggak gentle!" protes Sena.

"Lo, kenapa kelihatan nggak suka Raja deketin cewek culun itu?" tanya Alvin.

Rasanya Sena ingin menonjok setiap kali mereka mengatakan adiknya culun.

"Gue biasa aja. Cuma gue nggak suka aja, kalau caranya nyakitin. Biar begitu, dia juga cewek, manusia yang berhati lembut."

"Oke, masuk akal juga. Tapi biarin aja. Kita lihat aja, bagaimana Raja akan menaklukan si Culun," ucap Alvin.

"Atau bisa jadi justru cewek itu yang akan menaklukan Raja." Tara yang diam sejak tadi tiba-tiba mengatakan sesuatu yang membuat semua menatapnya.

Tara langsung pergi setelah mengatakan itu.

"Maksudnya apa?" tanya Aldi.

"Entahlah, kita ke kelas aja yuk. Biarin aja si Raja PDKT sama si Culun," ucap Aldi.

Aldi, Alvin dan Sena pergi ke kelas, menyusul Tara.

Tara bertemu dengan adik kelasnya. "Dek, bisa minta tolong?"

"Apa Kak?"

"Tolong beliin teh manis hangat, sama nasi goreng, jangan pedas juga roti rasa keju nanti anterin ke UKS buat si Culun ya. Ini dari Raja, dia merasa bersalah. Tapi jangan bilang siapa-siapa, ya."

"Iya, Kak."

Tara memberikan uang seratus ribu rupiah pada adik kelas cowok.

"Ini kembaliannya buat kamu aja, makasih ya."

"Iya, Kak sama-sama." Adik kelas itu kemudian pergi.

Sementara itu, di dalam ruang UKS. Alexa tiduran di atas brankar.

"Kakak, pergi aja. aku nggak apa-apa sendiri."

"Nggak lo kan lagi sakit, harus ada yang nemenin. Kalau lo tiba-tiba pingsan bagaimana?"

"Lebay banget, sih! Emangnya Kakak pikir aku selemah apa, kena bola basket langsung pingsan?"

Raja tidak mengira si Culun akan berkata ketus. Berbeda dengan tadi yang berkata lembut dan terlihat malu.

"Ya 'kan gue cuma takut aja. Namanya juga cewek apalagi kayak lo."

"Kayak gue? Maksudnya kayak gimana ya?" Pandangan mata Alexa, berubah menjadi tajam. Andai bisa mengeluarkan sinar laser, kepala Raja pasti sudah bolong.

Di tatap seperti itu Raja menjadi salah tingkah. Benar kata Alvin. Walupun cupu Alexa ini angkuh dan sombong. Dia tidak lemah.

...----------------...

Ini karya baruku semoga suka ya. Maaf masih banyak typo.

Follow Instagram aku ya. euro10910.

Terima kasih.

Terpopuler

Comments

Alfia Takaendengan

Alfia Takaendengan

aku suka ceritanya, tapi kok dikit amat up nya Thor 🙄😭 crazy up dong Thor biar puas bacanya , walaupun bagus ceritanya klo tiap hari cuma 1 bab jadi bosan 🙏

2022-09-18

0

Widya Iskandar

Widya Iskandar

dilanjutkan kan ge dong tour ceritanya,jgn lm² up nya y ☺️☺️
seperti nya ceritanya ena dn bagus👌👌❤️

2022-09-17

0

Sama Lia

Sama Lia

semangat author...

2022-09-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!