AZZALEA MICHELLE DANUARTA

AZZALEA MICHELLE DANUARTA

pertemuan dengan teman lama

hufft

helaan nafas dari seorang gadis setelah sampai di depan gerbang yang menjulang tinggi

"bener ini sekolah nya?" tanya Cecilia atau sering di sebut cece

"maybe" jawab Azzalea atau sering di sebut azza

"tapi ini kaya perguruan tinggi deh za, bukan kaya SMA?" heran cece

"itu yang di depan sana SMA nya ce, tuh liat plang nya" jawab azza yang di angguki oleh cece

"kita tunggu om Aska di sini?" tanya cece

"di sini aja lah, malu kalo ke dalem, banyak mahasiswa tuh di depan" jawab cece

tin tin tin

seseorang menurunkan kaca mobilnya di samping jendela azza

"kenapa gak masuk non?" tanya nya yang ternyata om Aska kepercayaan papi nya azza

"nunggu om" jawab azza yang di angguki Aska

"ayo masuk, ikuti mobil om" perintah Aska yang langsung melajukan mobilnya

cece pun mengikuti mobil om Aska masuk ke dalam area sekolah

blam

"jauh banget om parkirnya?" tanya azza

"itu di depan khusus mahasiswa, kalo yang di sini khusus murid SMA, dan kalo yang di tengah buat tamu dan guru maupun dosen" jelas om Aska yang di angguki oleh azza

"luas banget nih sekolah" kata cece

"makanya om di suruh anterin kalian untuk pertama kalinya kalian sekolah, pak Gerald takut kalo kalian nyasar atau malah gak datang ke sekolah" jelas om Aska

"pantesan tadi pagi papi nyuruh harus banget tunggu om Aska" kata azza

"udah ayo, kita ke ruang kepala sekolah dahulu, habis ini om langsung ke kantor banyak sekali kerjaan" kata Aska

mereka berjalan yang di pimpin oleh Aska sedangkan azza dan cece di belakang mengikuti om Aska

"gue ngerasa kaya artis" celetuk cece saat melewati lapangan

"anak baru selalu jadi artis ce" jawab azza yang di angguki cece

"kita sampai, ayo masuk" kata Aska kepada azza dan cece

mereka masuk ke dalam ruangan kepala sekolah, terlihat seorang pria paruh baya menyilahkan mereka untuk duduk terlebih dahulu

"ini siswi yang akan sekolah di sini pak?" tanya nya sopan

"iya pak, ini Azzalea anak nya pak Gerald, dan sebelah nya Cecilia teman nya azza" jelas Aska

"ouh iya, kalian bisa langsung ke kelas saja, nanti bapak panggilkan guru buat nganter kalian ke kelas" kata kepala sekolah yang di angguki oleh azza dan cece

"dan mohon maaf pak Aska kita bisa mengurus dulu berkas mereka dahulu, terlebih kepindahan mereka yang di pertengahan semester" kata kepala sekolah

"baik pak, terimakasih juga telah menerima mereka di sini" jawab Aska

"kalian ikut sama guru, om disini dulu ngurus berkas kalian, inget petuah om " kata Aska

"iya om" jawab azza

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"nah ini kelas kalian, kelas XI IPS 3 " kata guru piket

"makasih pak sudah anterin kita" kata cece yang di angguki guru tersebut

"kalian sudah boleh masuk" kata guru piket setelah meminta ijin kepada guru yang mengajar

kelas yang sepi saat pelajaran berlangsung mendadak ramai saat kedatangan azza dan cece ke dalam kelas

banyak siswa laki laki yang mengagumi kedua gadis di depan dan banyak juga siswi perempuan yang iri dan merasa tersaingi oleh mereka

"*gila cakep bener"

"calon pacar gue nih"

"anak baru sok cantik*"

begitulah kira kira celetukan mereka saat melihat azza dan cece, sedangkan seorang pria menatap intens kepada gadis di depan,

"semuanya diam" ucap Bu guru yang sedang mengandung, kira kira kandungan nya sekitar 7 bulan,

terasa di hipnotis semuanya pada diam, "tuh guru killer juga padahal lagi melendung" batin azza

"silahkan kalian perkenalkan diri dulu" titah Bu guru

"perkenalkan nama saya Cecilia putri atmaja, bisa di panggil cece atau apapun yang kalian suka, pindahan dari SMA MERDEKA" kata cece

"perkenalkan nama saya Azzalea Michelle, bisa di panggil azza, pindahan sama seperti cece" kata azza

" boleh di panggil sayang?" celetuk seseorang di ujung kelas sambil mengedipkan matanya

kelakuannya membuat semua orang heboh, terutama para cewe yang tak rela pria tadi menggoda azza dan cece

"sudah sudah, kalian bisa duduk di belakang, sudah ada meja dan kursi yang kosong" kata Bu guru pada azza dan cece

sedangkan di belakang," Lo berdua pindah sana Lang" kata Adit pada Galang dan Bima di depan tempat duduknya

"lah kenapa?" tanya Galang

"mereka teman SMP gue" jawab Adit cepat

"serius Lo? " tanya Roni yang duduk di samping nya yang di angguki oleh Adit langsung

"Lang, bim .. pindah sana" perintah Roni, mereka langsung nurut kalo Roni yang perintah, secara Roni merupakan panglima tempur di gengster mereka, sedangkan adit, Galang dan Bima hanya sebagai anggota saja

"eh kalian berdua, duduk di depan gue saja" kata Adit berdiri di depan azza dan cece

"kaya kenal deh" celetuk azza, sedangkan adit hanya mendengus kasar dengan ucapan azza

"ketos di SMP za, Lo lupa?" kata cece yang di jawab cengengesan oleh azza

sedangkan teman kelas yang lain merasa iri karena Adit seorang anggota geng motor galaxy tidak biasa nya berlaku baik pada cewe yang tidak terkenal

pelajaran pun di langsungkan kembali setelah azza dan cece duduk, Bu Ratna selaku guru matematika melanjutkan menerangkan pelajaran nya

"baru masuk langsung di suguhi rumus, gila" dengus azza pelan

"tenang, bentar lagi istirahat" jawab cece terkekeh

alunan lagu mengalir merdu menandakan pelajaran telah berakhir

"akhirnya istirahat juga" celetuk azza setelah guru keluar kelas dan merentangkan tangannya ke atas

"beresin dulu tuh buku" jawab cece

"hai sayang" ceplos Roni di samping telinga cece membuat azza dan cece kaget

"sayang, sayang, nama gue Cecilia" jawab ketus cece

"lah kan Lo sendiri tadi yang nyuruh" jawab Roni

"kapan?" heran cece

"kan tadi bilang, bisa panggil apa saja" jawab Roni

"hahahaha" ketawa azza

"Lo juga yang kasih kode ce" celetuk azza dengan masih ketawanya sedangkan cece hanya diam

"za" tepuk seseorang di bahu azza

"eh Lo dit, gak nyangka bisa ketemu Lo lagi" kata azza

"gimana kabar lo, dan kenapa bisa sama cece" tanya Adit

azza melirik cece dahulu sebelum jawab pertanyaan Adit

"panjang dit ceritanya" jawab azza

mendengar jawaban azza terlebih raut muka azza yang datar Adit tak banyak tanya lagi

"kita makan dulu , kalian pasti belum tau tempat kantin nya kan? kuy lah bareng " kata Adit langsung merangkul bahu azza dan cece keluar kelas

"anjir si Adit," keluh Roni yang tertinggal di kelas

"ngerasa punya 2 bini gak tuh si Adit?" celetuk Galang

"udah lah, ayo kita susul, tuh muka panglima udah serem banget" kata Bima

"sialan Lo bim" jawab Roni

mereka pun pergi menyusul Adit ke kantin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!