Setelah tragedi tadi siang yang menjadikan ayam sebagai korban, mereka akhirnya memutuskan untuk makan malam di rumah makan Bu Mayang. Baru dua hari rasanya Anja sudah kangen dengan kedua sahabatnya, Riani dan Laras.
Anja dan Zian melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah makan tersebut. Namun saat Anja mengedarkan pandangannya untuk mencari tempat duduk, pandangannya tak sengaja melihat Seno yang duduk sendirian di pojokan. Anja pun menggandeng lengan suaminya untuk menghampiri Seno.
"Ehh ada mas Seno, udah dari tadi mas?"
Merasa ada yang menyapanya, Seno pun mengalihkan pandangannya dari benda pipih yang sejak tadi ada di genggamannya.
"Ehh Nja, baru aja pesen." Jawab Seno.
"Sendirian aja loe?" Tanya Zian kepada Seno.
"Emang loe gak lihat apa kalau gue duduk sendirian." Jawab Seno ngegas.
"Gandengan gue di gondol Kunti." Imbuh Seno.
"Oops! sorry Nja, canda Hehe.." Seno menutup bibirnya sambil nyengir.
Ya, memang selama ini Zian lah yang selalu bersama Seno kemanapun, kecuali berak tentunya. Zian dan Seno hampir setiap hari makan di tempat ini, karena memang hanya rumah makan inilah yang paling dekat dengan kontrakan Zian.
Dulu Zian dan Seno tinggal di tempat pak Raffi, tepatnya di tempat kerjanya. Namun setelah mengenal anja, Zian memutuskan untuk mencari kontrakan dekat rumah makan Bu mayang. Sedangkan Seno kadang tidur di kontrakan Zian kadang pula tidur di mebel. Dan di rumah makan inilah Zian bertemu dengan Anja untuk pertama kalinya. Dan dari sinilah kisah cinta mereka dimulai.
FLASHBACK ON
"Ahh!" Zian berjingkat merasakan panas yang mengenai tangannya.
"Ehh, sorry sorry Mas, aku gk sengaja." Anja tanpa sengaja menabrak seorang cowok yang sedang celingak-celinguk mencari kursi yang kosong. Alhasil teh tawar hangat-hangat kuku yang dibawanya tumpah mengenai tangan cowok itu. Anja pun reflek meletakkan gelas yang di pegangnya ke sembarang meja dan langsung mengelap tangan cowok itu dengan serbet yang tersampir di pundaknya.
"Ehh, udah gk papa." Zian menarik tangannya yang digenggam oleh Anja.
Kriiing.. kriing..
Bunyi Hp Zian yg berada di sakunya mengalihkan atensi keduanya. Zian pun berlalu untuk mengangkat telepon yang ternyata dari Seno.
"Ya, masuk saja gue udah di dalam." Zian langsung mematikan sambungan teleponnya. Kemudian ia duduk di pojokan dekat jendela, tempat favoritnya selama ini. Tak lama kemudian Seno datang dan langsung duduk di depannya.
"Mbak." Panggil Zian yang melihat Anja lewat di dekatnya.
"Iya Mas." Anja segera mendekat.
"Pecel lele satu sama teh tawar hangat satu." Pesan Zian kepada Anja.
"Loe apa?" Tanya Zian ke Seno yang sejak tadi cuma bengong sambil memperhatikan Anja.
"Eh, Mbak baru ya?" Tanya Seno pada Anja tanpa menjawab pertanyaan Zian.
"Iya Mas, baru kemarin masuk." Jawab Anja sambil menunduk.
"Ooooooo." Seno langsung ber oh ria.
"Namanya siapa?" Tanya Seno lagi ke Anja.
"Aku Seno." Seno mengulurkan tangannya yang kemudian di jabat oleh Anja.
"Aku Anjani Mas, panggil saja Anja." Jawab Anja.
"Aduh!" Seno mengaduh saat mendapat jitakan di kepalanya. Yang membuat Anja tersenyum sambil menunduk. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Zian.
"Buruan, gue udah laper ogeb." Zian bersungut kesal.
"Ah elah ganggu aja." Ujar Seno yang merasa terganggu dengan ulah sahabatnya.
"Aku ayam saja sama teh manis hangat. Tapi jangan terlalu manis. Soalnya neng Anja udah manis. Eaaaaa."
"Heleh!" Tangan Zian ditahan oleh Seno saat Zian ingin menjitak kepalanya kembali.
"Tambah air mineral dua Mbak." Seru Zian.
"Baik Mas, ditunggu sebentar ya." Ucap Anja kemudian berlalu pergi kebelakang untuk menyiapkan pesanan Zian dan Seno. Sejak saat itu mereka mulai dekat. Zian dan Seno hampir tiap hari makan ditempat itu. Dan ternyata Zian dan Anja memiliki kesamaan, Yaitu sama-sama suka pecel lele dan teh tawar hangat.
Hingga suatu hari, Zian mengungkapkan rasa sukanya kepada Anja yang ternyata disambut baik oleh Anja. Selama ini ternyata Anja juga diam-diam menaruh hati pada Zian. Cowok yang nampak kaku di awal, namun setelah Anja mengenalnya lebih jauh, ternyata Zian adalah sosok laki-laki hangat serta penyayang. Dan.... konyol ternyata. Hehe!
FLASHBACK OFF
"Sayang." Zian memegang tangan Anja yang sejak tadi melamun sambil senyum-senyum sendiri.
"Ehh!" Anja sontak kaget.
"Kenapa?" Tanya Zian kepada istrinya.
"Eng-enggak papa." Jawab Anja sambil menggaruk tengkuknya.
"Kita duduk disini aja ya." Zian menarik kursi yang ada di depan Seno.
"Ya, aku kedalam dulu. Mas mau makan apa?" Tanya Anja kepada suaminya.
"Seperti biasa saja." Jawab Zian.
"Ok!" Anja berlalu masuk ke dalam.
"Hai Ri, hai Ras." Sapa Anja pada kedua sahabatnya.
"Aaaaaaaa." Jerit Riani dan Laras bersamaan kemudian berhambur untuk memeluk Anja.
"Kangen." Ucap Laras lebay.
"Heleh!" Anja menonyor kepala Laras yang membuat Riani tergelak.
"Baru juga dua hari gak ketemu. Mana Bu Mayang?" Tanya Anja.
"Ada di belakang sedang istirahat." Jawab Laras. Akhirnya Anja menyiapkan sendiri makanan sang suami dan juga dirinya. Sedangkan Riani menyiapkan pesanan Seno.
Setelah makanan siap, mereka berdua keluar dengan membawa nampan ditangannya masing-masing. Kemudian menaruh diatas meja.
"Mau kemana? duduk disini saja." Seno mencekal pergelangan tangan Riani yang ingin berlalu setelah mengantar pesanannya. Riani pun mau tak mau akhirnya duduk di sebelah Seno. Menemani mereka makan sambil ngobrol bersenda gurau.
..........
..........
..........
..........
..........
Pegel jempol emak gaess. 800 kata lebih ini Loch 😭😭
Awas aja kalo gk di like, emak doain jempolnya pada cantengen 🤭 becanda gess ✌️✌️😂😂
Kopi mana kopi ☕☕😂😂😂😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Zahra🌼
Ciye Seno 😅😅😅😅
2023-01-25
3
Zahra🌼
Gombalmu receh Sen 🤭😂😂😂
2023-01-25
3
Zahra🌼
Jahara masa Anja dikatain Kunti 🤣🤣🤣
2023-01-25
3