Cinta Rahasia Dalam Pernikahan

Cinta Rahasia Dalam Pernikahan

BANDUNG

Tahun 2012 yang sangat mengharukan, Laura dan keluarganya terpaksa harus pindah rumah. Meninggalkan kota kelahiran, yaitu Medan. Mereka harus mencari lokasi atau kota yang bagus dan nyaman untuk Ayah Laura membuka usaha. Mereka sekeluarga memutuskan pindah ke Bandung.

Disana pun mereka memiliki saudara dari Ibu nya, yaitu Paman Mahendra. Paman Mahendra menawarkan sebuah rumah yang tidak jauh dari rumah miliknya, mereka pun akan berdekatan, tidak jauh seperti dulu lagi.

Alasan Pak Hasan harus pindah tempat atau pindah rumah, karena di Medan kurang strategis untuk pak Hasan membuka usaha.

Pak Hasan memiliki restoran yang banyak sekali menu-menunya yang ciri khas dari Medan. Pak Hasan sempat bangkrut berjualan di Medan karena banyak sekali saingannya.

Pak Hasan juga merasa tidak akan bisa mendapatkan penghasilan seperti biasanya jika akan seperti ini terus. Sedangkan biaya Sekolah Laura butuh dana yang cukup banyak setiap bulannya.

...****************...

Sampailah di Bandung, mereka langsung beristirahat dan kami semua sudah memilih tempat yang strategis untuk Pak Hasan bekerja. Laura pun akan melanjutkan sekolah di Bandung, karena ia masih duduk di bangku kelas tiga SMA di SMAN 01 BANDUNG.

Dia adalah Laura Putri Hasan, dia lahir di Medan dan dia adalah anak ketiga dari 3 saudara. Kakak nya yang pertama ada di Jakarta, ia adalah Kak Aldi Lendra Hasan.

Kakak pertamanya memiliki Istri, di Jakarta dan ia memilih untuk tinggal di sana sembari mengajar karena ia adalah seorang dosen. Sedangkan Kakak Laura yang kedua ia adalah Kak Rido Lendra Hasan.

Dia sudah pergi duluan meninggalkan mereka semua. Waktu itu dia meninggal mengalami serangan jantung. Kak Rido adalah atlet Karate yang sangat baik, karir nya di usia 25 tahun itu berhenti sudah dengan ajal yang menjemput nya.

Hari itu mereka semua sedang membereskan barang-barang yang akan diisi untuk dirumah baru mereka. Seketika kak Aldi yang ada di Jakarta menelpon kami yang sedang sibuk.

Kriiiiing....kriiiiing....kriiiiing

"Laura, ada telpon!" Kata ibu ku memanggil ku.

Laura segera bergegas mengangkat telpon ternyata yang menelpon adalah Kak Aldi.

"Hallo, Assalamualaikum" ucap Aldi (dalam telepon)

"Waalaikumsalam kak? Alhamdulillah ahirnya Kaka ada kabar juga, kami semua kangen sekali. Apalagi ibu" Jawab Laura, sangat girang sekali.

Ibu langsung merebut telpon dari tanganku ditarik lah telpon tersebut dan ibu langsung berbicara kepada anak sulung nya itu.

"Hallo, Aldi... Ya ampun nak, kamu kemana saja sudah 1 bulan kamu tidak mengabari ibu. Ibu, Ayah dan Laura kangen sekali sama kamu" ucap ibu sambil nada terharu.

"Bu, Aldi baik-baik saja, Ibu tidak usah khawatir. Maafkan Aldi ya, bu. Aldi kemarin kemarin sibuk sekali Bu, sampai Aldi lupa tidak mengabari bagaimana kabar ibu. Disini Aldi pun terkena musibah Bu, Anak Aldi jatuh sakit sampai harus dirawat" Jawab Aldi dengan terharu. Rasanya Aldi pun sangat merindukan sang Ibu.

"Ya Allah, nak. Sesibuk apapun kamu masa kamu tidak bisa mengabari ibu dan yang lain? ibu harap kamu bisa jaga diri disana, segeralah main kesini bawa istrimu, Dewi dan anakmu juga. Ibu rindu sekali" Kata Ibu.

"Kami pun baru saja pindahan ke Bandung, ibu rasa lebih baik pindah. Karena ayahmu sudah tidak merasa cocok lagi tinggal di Medan" Ibu pun menjelaskan keberadaan nya.

"Apa ? ibu pindah lagi?" Tanya Aldi kaget "Kenapa ibu ke Bandung, tidak ke Jakarta saja, kita akan lebih dekat dong, Bu. Kenapa ibu pun tidak mengabari Aldi? Kenapa ibu selalu percaya kepada paman ? Ibu terlalu baik, Ibu tidak memikirkan bagaimana dulu Paman Mahendra memperlakukan Ibu" Emosi Aldi kepada ibunya dengan cukup kasar dan emosi. Membuat hati sang ibu sedih.

...****************...

Usai berdebat ibu sempat lemas badannya ia hanya bisa duduk di kursi dan selalu memikirkan anaknya saja, Aldi. Aldi yang tidak setuju jika ibunya masih saja mendekati keluarga pamannya yang ada dibandung.

Karena dulunya memang keluarga mereka pernah saling berkhianat. Aldi pun merasa tidak ingin menemui ibunya jika masih berada di Bandung.

"Bu, kak Aldi mungkin sedang lelah dengan pekerjaannya. Ibu yang sabar ya. Kak Aldi emosi mungkin kak Aldi sayang sama ibu. Ibu juga tau kan, dulu ibu dan paman Mahendra pernah saling bertengkar karena soal kematian Nenek. Laura tau, ibu memang tidak akan pernah melupakan sakit hatinya, tapi ibu pun tidak akan pernah melupakan sang adik satu-satunya ibu, paman Mahendra" Ujar Laura. Laura menenangkan sang ibu yang sedang menangis.

...****************...

Esok hari tiba ...

Tepat Pukul 07:00 WIB Laura bergegas menuju sekolah barunya, alangkah bahagianya Laura yang kini sudah masuk lagi sekolah.

Dia akan kembali lagi belajar bersama teman baru, suasana barunya itu. Laura adalah anak yang paling rajin, semua guru menyukainya karena ia pintar dan rajin. Laura sangat tekun belajar, harapan dan cita-cita nya ia ingin menjadi pengusaha besar kelak nanti ia sudah dewasa.

Karena baginya, menjadi pengusaha besar pun butuh kepintaran yang luar biasa, sekolah adalah jalannya. Laura yakin, ia akan mencapai puncak kesuksesan jika ia akan terus berusaha.

Seketika ada seorang laki-laki menghampiri Laura di perpustakaan, saat itu memang Laura sedang mencari buku yang ia butuhkan.

" Permisi, ada yang bisa dibantu?" Tanya laki-laki itu mendekati Laura.

Laura menengok ke arahnya "Ya, terimakasih. Aku sedang mencari buku biologi tapi belum ketemu-ketemu" jawab Laura kebingungan.

Laki-laki tersebut langsung mencarikan buku yang Laura cari. Seketika langsung ketemu lah buku yang Laura cari.

"Ini ya?" Ujar laki-laki itu.

"Wah, ketemu juga ya. Makasih ya" Kata Laura tersenyum.

"Anak baru ya?" Tanya laki-laki itu.

Laura menganggukkan kepalanya.

"Oh gitu, asli Bandung?" Tanya laki-laki itu.

"Aku asli Medan, pindah kebandung." jawab Laura

Seketika bunyi bel pun berdering, menandakan bahwa masuk kelas pun sudah tiba.

Kriiiiing..... Kriiiiing..... Kriiiiing

Laki-laki itu menarik tangan Laura sebelum Laura pergi "Hei, nama mu siapa?" tanya laki-laki tersebut.

"Laura" jawab singkat Laura

"Namaku Alif, semoga kita bisa bertemu lagi ya" ucap Alif lalu melepaskan tangan Laura, Laura pun langsung pergi ke kelasnya.

Sepertinya Laura saking buru-buru nya ia tidak mendengar atau menyimak ucapan yang Ali ucapkan itu, ketika ia bilang nama nya tersebut.

"Cantik sekali itu cewek, kayanya orangnya baik" ucap Alif dalam hati sembari senyum-senyum sendiri di luar perpustakaan. Alif pun bergegas untuk langsung pergi ke kelasnya juga.

Alif adalah murid di sekolahan tersebut, namun Alif dan Laura beda kelas. Laura duduk di kelas IPA A, sedangkan Alif duduk di kelas IPS B. Kelas ruangan mereka cukup jauh.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!