Melihat tatapan sang sopir yang aneh membuatku takut,aku berusaha membuaka pintu mobil dengan mengumpulkan segudang keberanian yang aku miliki.
Selain diluar gelap dan tak ada siapapun,aku sekarang sedang berhadapan dengan seorang laki-laki dewasa yang sama sekali tak ku kenal.
Entah apa niatnya padaku,tapi aku merasa dia ada niat yang tidak baik padaku.
Aku terus berlari sambil berteriak meminta tolong,dia terus mengejarku tanpa henti.
Nafasku terasa putus-putus karena kelelahan dan kakiku rasanya semaki lemas karena entah sudah berapa jauh jarak yang sudah kutempuh agar selamat.
Orang itu semakin dekat,sedangkan langkah kakiku semakin berat dan aku sudah tak kuat lagi mengatur nafasku.Aku berhenti sejenak untuk mengatur nafas,namun sayangnya baru beberapa langkah aku memulai untuk berlari kembali tangnnya sudah berhasil menggapai tubuh mungilku.
Aku berusaha meronta,meminta ampun dan berteriak meminta tolong pada siapapun yang ada disana,meski tak ada siapapun.
Aku berharap Allah mengutus siapapun datang untuk menolongku.
Benar saja baru saja aku berhenti berdo'a dalam hati,kulihat dari kejauhan ada sorot lampu sebuah kendaraan yang semakin memdekat.
Ku teriakkan suaraku sekeras mungkin agar siapapun itu mampu mendengarku,namun sialnya mulutku dibekap dengan tangannya.
Tak ada cara lain,kugigit tangan yang membekap mulutku sekenanya.Kembali ku berteriak dan meronta semampuku dengan sisa tenaga yang ada.
Kulihat sorot lampu semakin mendekat,kembali ku berteriak sekencang mungkin.
Ternyata sorot lampu itu adalah sebuah sepeda motor dan langsung berhenti sesaat setelah hampir melewatiku yang berteriak meminta tolong dipinggir jalanan sepi sedang dalam keadaan dibekap oleh seorang sopir taksi yang jahat.
Setelah melihat ada orang datang sopir taksi jahat tersebut hampir saja melawan seorang laki-laki pemotor tersebut,aku yang sempat terlepas dari cengkeramannya langsung buru-buru berlari dan bersembunyi dibalik punggung sang malaikat pemolong.
Mereka sempat beradegan adu jotos sejenak sampai orang jahat tersebut jatuh tersungkur diatas jalanan yang tebuat dari cor lalu berlari meninggalkanku bersama malaikat penolongku.
Dia melepas helm,dan mendekat kearahku,meski dalam keadaan gelap hanya diterangi sorot lampu motornya dan diterangi cahaya rembulan tapi aku masih bisa melihat wajahnya yang nampak sangat tampan dengan tubuh tinggi.
"Kamu nggak papa dek? kok bisa sih anak kecil sendirian malam-malam gini dijalan sepi kayak gini,kamu ngapain?"
Aku yang sejatinya masih nampak syok malah di hujani dengan bermacam pertanyaan.
Aku hanya diam seperti orang linglung karena masih takut.
Segera dia membuka jok sepeda motornya lalu memberiku minum.
"Terima kasih."
Kujelaskan kejadian yang sebenarnya kalau yang tadi itu adalah sopir taksi yang tadinya aku tumpangi.
Dia lepas jaket yang dikenakannya lalu diberikannya padaku,sedangkan dia hanya mengenakan kaos lengan panjang.
"Ayo naik,biar kuantar kamu ke kantor polisi."
"Nggak perlu kak,antarkan saja saya ke rumah nanti ongkos bensinnya saya ganti."
"Dasar anak-anak,ayo cepat naik."
Diantarkannya aku pulang,selama dalam perjalanan tak ada seucap kata keluar dari mulut kami karena memang kami tak saling kenal.
Kami sempat berhenti disebuah pompa bensin untuk mengisi bahan bakar untuk motornya,kini anu bisa melihat wajahnya dengan sangat jelas.
Seorang malaikat penolong yang benar-benar sangat tampan dan atletis,begitu sempurna hingga membuatku terpana.Untung aku bukan dari jenis esbatu karena pasti akan meleleh hanya dengan meelihat wajahnya.
"Maaf biar saya saja yang bayar."
"Nggak perlu,uangku masih cukup hanya untuk membayar ini."
Ucapnya dengan nada dingin.
Aku merasa lega dan agak tenang saat sepeda motor yang kami tumpangi benar-benar melaju menuju kearah rumahku.Ya iyalah dia kan orang baik,tidak seperti sopir taksi jahat yang punya niat buruk padaku seperti tadi.
Aku diantarkannya sampai didepan rumah,kulepaskan jaket yang dipinjamkannya padaku tadi untuk kukembalikan.
"Terima kasih sudah mengantarkan saya dengan selamat sampai rumah,ini ongkosnya."
Dengan percaya diri ku sodorkan beberapa lembar uang seratusan ribu padanya.
Bukannya diterima,ia hanya melihatnya saja uang yang kusodorkan.
"Simpan saja buat jajan."
Ucapnya sambil kembali mengenakan helmnya lalu melajukan kembali sepeda motor tanpa berpamitan atau sekedar mengucapkan sepatag atau dua patah kata apapun.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 245 Episodes
Comments
Nenieedesu
sudah aq favoritkan kak
2023-06-14
0
☠ᵏᵋᶜᶟIRATSEL🎀JINDA🍒⃞⃟🦅
simpan saja Ra dia tak butuh imbalan dia ikhlas lahir batin menolong mu
2023-05-29
1
☠ᵏᵋᶜᶟIRATSEL🎀JINDA🍒⃞⃟🦅
bak pangeran kuda putih ya Ra ya siap menolong
2023-05-29
1