Setelah selesai berdebat dengan suaminya tadi. Veli keluar kamar langsung menuju ruang makan, di meja makan sudah tersaji berbagai makanan, yang di masak oleh pelayan, yang sudah kembali bekerja, atas perintah Dewa. Namun Veli, hanya mengambil roti dan mengolesinya dengan cream strouberry. Dia harus menjaga pola makanya mulai sekarang, karena tututan pekerjaan yang mengharuskan dia memiliki tubuh ideal.
Terlihat Dewa menuruni tangga dengan tubuh yang sudah mengenakan jas mahalnya, dan tangan yang menenteng tas kerja. Dewa berjalan menuju meja makan, lalu mendudukan tubuhnya di kursi berhadapan dengan Veli, meletakan tas nya di meja. Sedangkan Veli hanya menatap sekilas, lalu fokus lagi dengan sarapanya.
Dewa tampak memperhatikan Veli yang sedang makan, kemudian bertanya,
"Kenapa kamu hanya memakan roti saja, ha?" Tanya Dewa.
Veli menghentikan sarapanya sejenak, lalu menatap Dewa. Dengan ekspresi datarnya.
"Iya, sebenarnya pekerjaanku yang mengharus kan ku memiliki tubuh bagus. Jadi aku harus menjaga pola makanku mulai sekarang."Jawab Veli cuek, lalu meneruskan lagi sarapanya yang hampir selesai.
"Apa..! Pekerjaan apa itu? Kenapa ada peraturan semacam itu? Jelaskan?"Pekik Dewa dengan sorot mata tajamnya, meminta penjelasan dari istrinya itu. Pekerjaan macam apa yang di jalani istrinya? Kenapa dia harus repot-repot menjaga pola makan. Dewa begitu penasaran.
"Aku sudah selesai, jadi aku berangkat duluan" Sahut Veli cepat, ia engan menjelaskan pekerjaanya kepada Dewa. Entahlah dia ragu saja untuk memberi tahu suaminya. Dengan cepat, Veli beranjak tanpa menunggu persetujuan dari Dewa.
Dewa tentu saja kesal, pria itu berteriak dan meminta Veli untuk kembali. Menjelaskan tentang pekerjaanya. Namun, Veli tidak peduli. Dia terus melangkahkan kakinya keluar rumah meninggalkan Dewa yang meneriakinya.
"Veli ! Berhenti kamu ! Kembali kesini, jelaskan maksutmu tadi. Veli!!!"
"Awas kamu, berani sekarang kamu mengabaikan ku"gumam Dewa dengan wajah kesal.
Sementara Veli, terus melangkahkan kakinya hingga menuju pintu gerbang, penjaga keamanan langsung membukakan gerbang untuk Veli.
"Selamat pagi, Nyonya" sapa penjaga gerbang.
"Selamat pagi, juga Pak" jawab Veli sambil tersenyum ramah.
Veli melihat taxi yang di pesanya sudah standby menungunya pun, bergegas menghampiri" sudah lam, Pak?" Tanya Veli kepada supir taxi.
"Tidak, lama kok mbak baru beberapa menit saya disini" Jawanya,
kemudian Veli segera masuk kedalam taxi, takut jika suaminya mengejarnya. Walaupun itu tidak mungkin menurutnya. Supir taxi pun, langsung melajukan mobilnya meninggalkan kediaman mewah Dewanga.
Dewa telah menyelsaikan sarapan singkatnya. Dia kehilangan nafsu makanya, karena kepikiran tentang Veli. Ia terlihat sangat kesal, dengan menekuk wajanya.
"Apakah Bima sudah menungu di depan?" Tanya Dewa datar kepada pelayan.
"Ya, Tuan. Tuan Bima sudah menungu anda, di depan" jawab pelayan.
Dewa bergegas bangkit dan melangkahkan kakinya, menghampiri Bima yang sudah menungunya di depan, dengan menyenderkan tubuhnya di mobil.
"Selamat pagi, Brooo" sapa Bima, dengan senyum tengilnya.
"Hmmm" Jawab Dewa malas, dia sangat tidak mood pagi ini, walaupun hanya sekedar basa-basi.
"Kenapa tuh muka? Jelek amat" Tanya Bima setelah menyadari raut wajah Dewa yang tampak cemberut, sambil membukakan pintu (mobil) untuk Dewa.
Dewa tidak menjawab. Langsung saja dia masuk ke mobil dan duduk di samping, kursi kemudi yang di duduki Bima.
Bima yang di abaikan pun, bodo amat karena sudah sering. Bergegas dia masuk mobil, dan segera melajukan mobilnya, menuju perusahaan.
Di perjalanan pun, Dewa nampak diam dengan muka ditekuk, Bima yang memang sudah sangat kepo pun bertanya.
"Kamu kenapa sih, Wa? Pagi-pagi udah cemberut aja?" Tanya nya lagi, sambil fokus mengemudi mobil.
Dewa menghelai nafasnya panjan.
"Biasa masalah rumah tangga, kamu gak perlu tau!" Jawab Dewa ketus.
Bima mendengus kesal, dia yahkin sahabatnya itu pasti lagi kesal sama istrinya itu, Dewa sering cerita padanya tentang istrinya yang sudah mulai berubah.
"Mampus gak tuh di cuekin, dulu dia yang sering cuek sama istrinya. Giliran di cuekin balik marah-marah.Dasar suami egois, hahahah sepertinya saya mencium aroma-aroma jatuh cinta" Gumam Bima terkiki dalam hati.
**TBC.
jangan lupa like and vote kalau suka🤗**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Nendah Wenda
betul tuh bima kata kata mu
2023-12-05
1
ira
Bima senang dong dengarnya🤣🤣🤣
2023-12-01
0
dheaanz 77
syukurin Luh dewa
2023-11-25
0