Alexa semakin bucin.
"Abang apa aku ini cantik..?"
Aryan tersenyum geli, dia sebenarnya malas memuji tapi entahlah, dia merasa kasian jg dengan adiknya Alexa, yang sebenarnya sangat di sayangnya, walau jarang sekali menampakkan nya.
"Iya kamu cantik, manis dan menggemaskan"
Alexa bertambah bucin memeluk lengan Abangnya, dan mencium lengannya berkali - kali.
"Kapan Abang menciumku duluan, kayaknya nanti kusuruh deeh..."
Aryan mengelus pipi Adiknya.
"Waktu kamu tidur sayang, di pangkuan Abang, kamu sangat menggemaskan jika tidur."
Mencubit pipi adiknya gemesh.
Alexa bertambah bucin, dan tersenyum sumringah.
"Abang... Alexa sangat menyayangimu Abang"
"Abang tahu kok, Abang juga sayang.... sama Alexa."
"Sudah bucin nya, cepat turun."
Aryan merangkul tengkuk belakang Alexa dan menciumnya gemesh di pipinya berulang kali, sampai pipi yang sangat putih itu memerah, seperti yang sering dilakukan Papa dan Kakeknya.
Alexa sangat senang, ternyata selama ini dia salah faham dengan Abangnya, di balik sikap cuek Abangnya, dia ternyata sangat menyayangi dirinya.
Aryan menghentikan ciumannya yang bertubi - tubi di pipi Adiknya dan mengusap pipi Adiknya, yang sudah sedikit basah, dan memerah karna ciumannya.
"Merah Khan pipinya, cepatlah turun sebelum Abang menggigit nya."
Alexa memeluk Abangnya kembali.
Tiba - tiba pandangannya teralihkan, sebuah mobil Sport mewah berwarna putih lewat di depan mereka.
"Abang....itu mobil Afkar, ngapain dia kemari juga Abang"
"Cepatlah turun, wajarlah dia itu kemari. butik Mamanya kok."
Kata Aryan seadanya, di dalam hatinya dia berkata.
"Ini pasti rencana Momy dan Mama Dea. untuk mendekatkan kalian."
Aryan tersenyum tipis.
"Cepatlah turun, Abang mau pulang."
"Kok pulang Abang..."
"Iya Momy bilang, Abang di suruh antar sampai di sini saja. Tuh...mobil Momy..."
Aryan menunjuk sebuah mobil sedan mewah berwarna hitam, yang terparkir di depan butik.
Alexa pun mengikuti arah telunjuk Abangnya.
Betul kata Abangnya, ada mobil Momynya disana.
Afkar sudah tampak mengetuk pintu mobil mereka.
Aryan membuka kaca mobilnya.
Raut wajah Alexa yang cantik, langsung berubah masam.
Afkar berdiri di luar, pas di samping Alexa, yang tampak ogah juga melihatnya, tatapannya hanya ke Aryan.
*Aryan kok disini..."
"Iya antar Alexa di panggil Momy, dia ada di dalam dengan Mama mu."
Afkar merasa perasaannya jadi tidak enak. Dia merasa ada rencana terselubung antara Momy Alexa dan Mamanya.
"Semoga tak ada niat mereka lagi yang terselubung, mereka sangat suka menjodohkan ku, dengan gadis bodoh dan galak ini."
Afkar menatap Alexa dengan jengah.
Di tatap seperti itu, tekanan darah Alexa pun mendidih, dan mulai nyolot seperti biasanya. mengajak perang seperti biasanya.
"Cepatlah pergi sana, muka mu itu sangat merusak pemandangan mataku."
Melihat akan ada perang badai lagi, Aryan cepat bersuara.
"Afkar...cepatlah temui Mama kamu, Alexa cepat turun dari mobil Abang."
Dengan wajah yang cemberut, Alexa membuka sabuk pengamannya dan Afkar cepat berjalan meninggalkan Alexa, sangat ogah dia jalan berbarengan dengan gadis menyebalkan itu, "Menurut versi Afkar sih. Hihihi..."
Alexa dengan seragam putih abu -- abunya dengan sepasang rok pendeknya, di atas lututnya, turun dari mobil, dan menutup pintunya.
Aryan pun melambaikan tangannya.
"Abang pulang yah."
Alexa mengangguk pelan, tapi wajah cantik itu, di penuhi pertanyaan yang belum ada jawaban.
"Ada apa sih, Momy memanggilku, mana Gorila jelek itu, ada di sini lagi. Semoga tak ada rencana buruk Momy dan Mama Dea, mendekatkan kami"
Alexa pun bergidik ngeri.
"Aduuuhhh.....Amit - amit deeh..."
Alexa pun berlari kecil menuju ke dalam butik.
Di dalam butik tampak Momy Alexa, dan Mama Dea menyambut Afkar dengan pelukan.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments