Rina yang masih berdiri di balkon, mengalihkan pandangannya ke belakang. Terlihat tubuh pria mapan, yang masih tampak gagah walau usia sudah bisa dikatakan sangat matang.
Ibhen mencium aroma wangi tubuh Rina, menghirup nya dalam. "Kamu sangat cantik sayang ... Menikah lah dengan Abang," pintanya.
Rina terdiam mematung, 'Mana mungkin aku menikah dengannya? Sementara dia masih memiliki hub-- ...'
Rina mengusap lembut tangan Ibhen yang berbulu, berucap lembut dengan mengendus lembut pipi pria itu, "Jangan bicara pernikahan Bang. Abang tahu, aku telah gagal dua kali. Tidak mungkin aku akan menikah lagi. Apa kata keluarga besar ku ...?"
Ibhen tersenyum tipis, "Baik, tapi jangan pernah tinggalkan Abang lagi, yah? Abang akan selalu memenuhi kebutuhan kamu, sayang. Yang penting kamu rawat saja tubuh kamu buat Abang ..."
Rina mengangguk tersenyum tipis, tubuh rampingnya membalik dan menaiki tubuh pria itu, agar masuk dalam gendongannya, melilitkan kedua kaki jenjangnya di pinggang Ibhen.
"Hmm ... Kamu ternyata lebih agresif, Abang suka ..." kecupnya lembut di bagian kenyal Rina yang sangat sedap di pandang mata.
"Iya dong. Kan biar Abang selalu pulang ke sini menemani aku. Jangan lupa transfer hari ini. Aku mau shopping. Karena sudah lama sekali aku tidak di manjakan seperti ini," rengeknya meringkuk di leher Ibhen.
Ibhen menurunkan janda cantik itu dari gendongan nya. Merogoh handphone dari saku celana pendeknya, memeriksa beberapa pesan yang masuk.
Seketika wajah gagah itu berubah seketika, saat membaca pesan dari seorang wanita di seberang sana.
["Apa kabar Mas? Apa kamu tidak merindukan aku?"]
Rahang tegasnya mengeras seketika, berusaha tenang sambil mengusap lembut bahu janda muda di sebelahnya.
Rina yang melihat layar pipih di sampingnya, sedikit menggeram karena mengetahui siapa yang menghubungi Ibhen.
'Dasar ...! Ngapain juga masih menghubungi pria ini?'
Rina mendekap tubuh Ibhen yang hangat, mengendus lembut tubuh tegap itu penuh gairah.
"Sudah sayang. Abang sudah mentransfer 50 juta ke rekening kamu. Kamu bisa shopping sepuasnya, tapi Abang tidak bisa menemani kamu seminggu ini, yah. Kamu jangan capek-capek. Kalau ada apa-apa hubungi saja Abang. Jika butuh uang kamu kabari saja. Satu lagi ... Jangan nakal!" godanya pada puncak hidung Rina.
Rina tersenyum sumringah, menatap wajah gagah Ibhen dengan tatapan berbunga-bunga. Walau sebenarnya jauh di lubuk hati terdalam dia sangat bahagia jika pria itu berlama-lama meninggalkan nya.
'Aku tidak perlu bekerja berat, seperti yang di lakukan Bang Tham pada ku. Hanya cukup jadi ratu di apartemen seluas ini. Oooogh ... Indahnya ..." senyumnya masih mendekap tubuh kekar Ibhen.
Ibhen yang sudah tampak rapih, dan bersih, bergegas meninggalkan apartemen untuk kembali ke rumah. Walau dia memiliki wanita simpanan secantik Rina, namun tanggung jawabnya sebagai suami tepat waktu, harus di jaga.
Apalagi putra satu-satunya pergi meninggalkan rumah semenjak Karenina isrinya membawa kabur cucu kesayangan keluarga itu.
"Abang pulang dulu, yah? Ada urusan yang harus Abang selesaikan?" kecupnya pada kening Rina.
Rina mengangguk manja, dalam hatinya bersorak kegirangan karena bisa menghabiskan waktu di pusat perbelanjaan mewah dengan modal 70 juta.
'Aaagh ... Kapan lagi aku akan menikmati hidup ini. Ternyata mudah mendapatkan uang, tidak seperti yang di pikirkan Mama ...'
Rina mengantarkan Ibhen hingga ke depan pintu apartemen, melambaikan tangan sambil bergumam, "Pergi yang lama yah, sayang ..."
Dia menutup pintu rapat, menguncinya, segera bersiap-siap untuk berbelanja sesuka hatinya. Rina kembali ke arah balkon untuk menutup pintu kaca tersebut, namun di tahan oleh tangan pria muda yang mengatakan dia murahan barusan.
Sreeet ...!
Pintu kaca itu kembali terbuka lebar, membuat Rina khawatir dan ketakutan. Bagaimana mungkin orang asing dapat menerobos apartemen yang dia tempati.
Tangannya bergetar ketakutan, tubuhnya mundur seketika, saat melihat pria itu semakin mendekat padanya.
"Dasar wanita murahan!" ucapnya lagi dengan mata memerah.
Rina berteriak, "Siapa kamu? Apa maksud mu? Aku tidak mengenal mu! Apa yang kau ingin kan dari ku!?"
Pria itu tertawa lirih, bibirnya menyunggingkan senyuman permusuhan yang sangat sadis. Bahkan ingin sekali dia membunuh Rina yang tampak ketakutan.
"Hmm, ternyata kemewahan yang kau harapkan hah! Kau tidak lebih dari wanita rendah. Pantas saja dia ingin menikahi mu! Membuat hati ku semakin terbakar dan ingin menikmati seperti apa tubuh indah mu, Nona!"
Rina berteriak keras, dia ketakutan. Matanya liar mencari tempat untuk berlindung.
'Apa maksud anak ini? Siapa yang ingin menikah ...'
Rina menantang mata pria muda yang tak kalah tampannya dari Ibhen ataupun Thamrin. Tubuh yang berbalut kaos dari brand terkenal, celana pendek yang dikenakan bukan lah celana murahan.
"Siapa kamu? Apa kita pernah bertemu? Aku tidak mengenal mu Tuan! Tolong jangan sakiti aku," tangisnya pecah seraya memohon.
Sam, yang sejak awal sangat membenci wanita di hadapannya, merasa sakit hati setelah mendengar penuturan sang Papa yang akan menikahi Rina. Darahnya seakan mendidih seketika mengingat Mama-nya.
Sam tertawa mendengar permohonan janda muda di hadapannya. Menatap lekat gundukan yang sangat besar, bahkan terlihat kencang dari milik mantan istrinya.
Mata Rina tertuju pada sesuatu yang terlihat sesak di balik celana pria tersebut, sedikit meremang, menelan ludahnya sendiri yang seakan-akan mengering.
Sam mendekati tubuh Rina, meraih tangan halus lembut itu agar mendekat padanya.
"Aaaagh! Lepaskan aku!! Lepas!" teriak Rina semakin keras.
Sam tak kuasa melihat bibir wanita itu, terlihat sangat penuh dan seksi, mellumat paksa walau ditahan oleh telapak tangan Rina yang berusaha memberontak.
"Lepaskan aku, brengsek!"
Namun tenaga Sam, sangatlah kuat membuat Rina tak kuasa untuk melawan, secepatnya Sam menggendong tubuh Rina menuju sofa, yang tidak jauh dari tempat mereka berdiri.
Rina memberontak, menendang-nendang, berusaha meloloskan diri dari pria yang akan melakukan hal yang tidak senonoh padanya, tubuhnya terkunci rapat.
Seketika tangan kekar Sam berada di leher Rina, menatap penuh dendam pada wanita itu. Menelan ludahnya dengan kasar, saat melihat bagian kenyal yang menyembul karena perlawanan janda cantik itu sangat kuat.
"Diam!! Jika kau masih ingin hidup di dunia ini! Nikmati permainan ku, karena aku sudah tidak dapat menahan hasrat ku!" tegasnya.
Rina menangis sejadi-jadinya. Tubuhnya bergetar hebat, bahkan tidak memiliki kuasa untuk melawan tenaga pria yang sangat liar di atas tubuhnya. Benang yang menjadi penghalang dibawah sana, ditarik paksa oleh Sam yang sudah terbakar gairah karena melihat keindahan surga di bawah sana.
Ingin melawan tak kuasa, Rina hanya bisa menggigit bibir bawahnya, agar tidak bersuara atas perbuatan Sam yang lebih dahsyat.
Namun, saat melihat benda besar itu akan menerobos miliknya, Rina berteriak kuat. Menendang sekuat-kuatnya saat pria itu terlena dengan kaki kanannya, membuat Sam terjerembab ke lantai.
BHUUG ...!
"Aaagh shiiit!"
Rina bangun dengan cepat, dan berlari kencang menuju kamarnya.
Melihat wanita itu telah masuk kedalam kamar, dan menguncinya Sam berteriak keras dengan nafas tersengal-sengal ...
"Hei! Kau pasti akan ketagihan dengan ku! Dari pada harus melayani pria tua bangka yang memiliki pusaka tak sebanding dengan ku!!"
_____
Hai hai hai reader ...
Terimakasih telah mendukung karya ku, khususnya Gairah Janda Rebutan ...
Aku akan memberi GA hingga 30 September 2022 ... Jadi dukung terus yah? Tanggal 02 September 2022, akan author kasih tahu, apa seeh give untuk dua pemenang terbaik berdasarkan Top fans ...
Dukung terus yah ... love love love ...❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Andariya 💖
wah, ini anak dari pak ibham
2024-01-07
1
Imas Maela
saingan dgn bpk y
2022-12-11
1
Simply Me
jagung hibrida banyak bulu 🤣🤣
2022-09-24
2