Pemakaman
Hujan turun membasahi bumi seperti keadaan Adeba dan Afril saat ini mereka mengkuburkan sang ibu tanpa sosok ayah hanya beberapa orang yang menghadirinya.
" Hiks hiks hiks, ibu. Kenapa ibu meninggalkan Deba sendirian"
" Ibu Hiks hiks hiks sekarang siapa yang selalu mengingatkan Deba jika salah".
Adeba menangis di kubur sang ibu dia sangat sedih saat ibunya dikubur dan juga membenci sosok ayah.
" Ibu jangan khawatir Afril akan menjaga kakak dan ayah takkan menyakitinya lagi" guman Afril, mengelus nisan ibunya.
Sahabat Afril mengajak mereka kembali karena hujan semakin lebat.
" Kakak ayo" kata Afril, membantu Adeba berdiri, mereka kembali ke kediaman keluarga Emril.
Mereka membalikan badan terlihat nisan bertuliskan Nindy Emril lahir pada tanggal 4-7-1966, meninggal 2-10-2022.
Nindy Emril dan Rufdolf Emril adalah orangtua Adeba putri Emril dan Afril Putra Emril, keluarga mereka tidak pernah bahagia saat Rufdolf mengetahui kejadian malam kelam itu.
Rufdolf tak pernah sekali memandang Adeba hanya kebencian di perlihatkannya, saat istrinya kembali hamil dia masih tak mempercayainya kalau anak itu adalah miliknya padahal istrinya telah membuktikannya.
Karena rasa bencinya tidak mau mengakuinya dan sejak itu kedua anak mereka hanya kasih sayang ibu yang miliki.
Adeba dan Afril menatap rumah yang selama ini mereka tinggal hanya terlihat hampa. Afril masuk para pelayan menyambutnya kedua sahabatnya sudah pamit kembali ke rumah.
" Kakak masuklah dulu Afril juga mau ke kamar" kata Afril, Adeba tersenyum dan menanggukan kepalanya.
Beberapa hari kemudian.
Tok tok tok
" Bibi" kata Adeba, melihat bibi Lia, bibi Lia adalah pelayan setia ibunya selama ini dia juga merawatnya ketika ibunya sibuk.
Nindy membawa bibi Lia sejak awal menikah dan dia juga membantunya saat masa sulit.
" Nona boleh saya masuk, saya ingin memberikan sesuatu dari nyonya " kata bibi Lia, setelah memastikan tak ada seorang pun melihatnya.
Adeba mempersilahkannya masuk dan duduk.
" Bibi apa ini? " Adeba, saat bibi menyerahkan sebuah tas cukup besar pada Adeba
Bibi menggelengkan kepalanya dia memang tak mengetahuinya, nyonya Nindy hanya mempercayai kepadanya untuk diserahkan padanya.
Adeba membukanya dan terkejut melihatnya dia melihat dua kunci mobil MBW mewah, uang sebanyak 500 juta dalam amplop. Dia membuka sebuah map berisikan kepemilikan atas namaya.
Satu hotel mewah dikotanya di beri nama Hotel Ap, 150 unit apartemen, check bertuliskan 400 milyar.
" Bibi? " Adeba.
Bibi tersenyum. " Nona semua ini milik nyonya dan telah dipindahkan nama atas nama nona, selama ini nyonya sangat bekerja keras sekarang tugas nona untuk menjaganya" kata bibi Lia, memeluk Adeba yang telah dianggapnya sebagai anak.
" Adeba, keluar kau anak sialan" teriak Rodolf.
" Bibi" kata Adeba.
" Nona sebaiknya keluarlah biar saya yang menyimpannya" kata bibi Lia, merapikan semuanya memasukannya ke tas.
Adeba keluar ia melihat ayahnya bersama seorang wanita dilihatnya waktu itu tapi siapa dua remaja di samping ayahnya.
" Ayah" kata Adeba, matanya terus melihat kearah mereka.
" Kau telah datang" kata Rofdolf, minum kopi.
" Sekarang sudah beberapa hari ibumu meninggal dan sekarang kalian harus menerima mereka tinggal di sini, dia istri dan anakku" kata Rofdolf, tanpa menatap mata Adeba.
" Apa maksudnya ayah" kata Adeba, dengan suara yang serak, wanita dan dua anaknya tersenyum membiarkan Rofdolf mengurusnya.
" Mereka adalah keluargaku sedangkan kau hanya anak haram dan adikmu itu entah anak siapa dia" kata Rofdolf.
Kenyataan yang disampaikan oleh Rofdolf membuatnya syok inilah alasannya ayahnya tak pernah menyayanginya dan ibunya tapi Afril beda dia adalah anak dari ayahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Aulia Putri
yang seriust thor anaknya aja umur 16 thn masak lahirnya 1996 dong waktu nikah dia umur 10 thn
2025-01-11
0