Ibu dan putrinya bahagia menghabiskan waktu berdua di mall walau sekedar membeli kebutuhan rumah mereka tertawa tiap orang yang melihatnya senyum. Mereka tak seperti ibu dan anak tapi seperti kakak adik.
Saat menuju ke arah mobil yang terpakir tiba saja ada mobil yang jalan dengan cepat dan
Brak
" Ibu" teriak Adeba, melihat ibunya tertabrak dan mengeluarkan darah yang banyak dari kepalanya.
Adeba berlarian mengangkat kepala ibunya ke pangkuannya, orang telah berkerumum mengelilingi keduanya.
" Ibu, hiks hiks hiks. Tolong panggilkan ambulans " teriak Adeba , salah satu orang menghubungi ambulans.
" Ibu tenang saja ambulans akan segera datang dan ibu akan diperiksa oleh dokter" kata Adeba. dengan lirihnya.
Tiba saja mata Adeba melihat ke arah mobil yang menabrak ibunya betapa terkejutnya dia melihat sepasang orang tertawa, dia sangat mengenal pria itu tapi siapa wanita seusia ibunya.
" Ayah" guman Adeba, menggelengkan kepalanya ia menyangkal apa yang dilihatnya.
Taklama mobil Ambulans datang mengangkat ibu Adeba ke brankar dan masuk kedalam mobil menuju rumah sakit, ia sempat melirik mobil tersebut masih ada.
Dalam mobil
" Mas, kamu tidak mengusul ke rumah sakit" kata wanita.
" Untuk apa aku kerumah sakit biarkan saja mereka, aku tak menyangka putri sialan itu selamat, cih" ayah Adeba sangat marah melihat Adeba tak ikut tertabrak karena saat itu Adeba sedang membaca pesan dari teman sekelasnya.
" Mas mereka itu anak dan istrimu apa kamu tak khawatir pada mereka" kata wanita.
" Dia itu bukan putriku dan dia hanya wanita murahan beruntung aku nikahi, hanya kamu dan mereka keluargaku" kata ayah Adeba. Wanita tersenyum sekarang ia dapat sepenuhnya memiliki pria disampingnya.
Tanpa disadari oleh mereka kejadian itu juga dilihat oleh Afril dan kedua sahabatnya, saat selesai belajar bersama Afril berniat menyusul kakak dan ibunya ke mall dan kedua sahabatnya ikut.
Saat baru saja sampai mereka melihat ibu dan Adeba baru saja selesai berbelanja berniat menuju mobil. Afril akan memanggil mereka tapi yang dilihatnya ibunya di tabrak.
" Ibu, kakak" teriak Afril.
" Afril" kata Deva Mahendra. Deva Mahendra dan Ali Nathama adalah sahabat Afril.
" Itu lihat bukannya itu mobil ayahmu kenapa dia menabrak ibumu?" Deva, dia sangat jelas melihat plat mobil yang baru saja menabrak ibu sahabatnya.
Afril menatap tajam dapat dilihat dengan jelas ayahnya bersama wanita seusia ibunya tertawa bahagia.
" Sebaiknya kita ke rumah sakit kak Adeba pasti khawatir masalah ini nanti kita urus. Keadaan ibumu lebih penting, Af" kata Ali, ia sangat tahu kalau Afril sangat marah.
Afril memikirkannya memang saat ini ibu dan kakaknya sangat membutuhkannya, urusan ayahnya biar nanti di urus mereka akhirnya ke rumah sakit tak jauh dari mall.
Rumah sakit A.
Adeba menangis di depan ruang operasi pakaiannya di penuhi oleh darah ibunya, dia berdoa agar ibunya selamat.
Afril dan kedua sahabatnya berlarian menuju ruang operasi suster telah memberitahunya kalau ibunya sedang di operasi.
" Kakak" Afril, langsung memeluk kakaknya.
" Hiks hiks hiks hiks, ibu Af" Adeba menangis dalam pelukan adiknya. Deva dan Ali duduk disamping Afril.
" Tenanglah kak ibu pasti baik saja"kata Afril, dengan lirihnya. Adeba menggelengkan kepalanya.
" Kakak lihat ayah bersama seorang wanita mereka tertawa Af. Apa mereka yang menabrak ibu? " Adeba, mengangkat kepalanya menatap ke arah adiknya.
Sebelum Afril jawab pintu operasi terbuka dokter yang memeriksa ibu telah keluar.
" Dok gimana ibu kami" kata Afril, dengan suara yang serak.
" Maaf ibu kalian tak dapat kami selamatkan karena beliau terlalu banyak kehilangan darah" kata dokter.
" Ibu".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Soraya
mampir thor
2024-09-12
0
Nazwa Azzahra
next
2022-10-01
0