Tubuh Axel diam mematung, ucapan-ucapan ibunya barusan yang menjelaskan tentang apa yang terjadi di masa lalu membuatnya terdiam. Lidahnya pun seolah kelu untuk digerakkan. Ia menatap sang ibu dengan tatapan tak percaya, netranya menatap Yosita dengan dalam, mencari kebenaran dari mata ibunya.
Hati Axel terasa patah saat mendengar untaian-untaian yang diucapkan oleh sang ibu. “Kau tidak bercanda kan, Mom?” tanya Axel
Yosita menggeleng dengan berderai air mata, ia menurukan dres di bagian lengannya. “Lihat Axel, luka ini yang ibu dapat saat itu,” balas Yosita.
Axel menutup mulut saat melihat luka sang ibu, luka yang baru pertama kali ia lihat. “Mommy, ini .... ” Sedetik kemudian, Axel menarik tubuh sang ibu, lalu membawanya ke dalam dekapan.
Ia mendekap ibunya begitu erat, sedangkan Yosita menyeringai saat berada di dalam pelukan Axel. Air mata yang dikeluarkan, tentu saja hanya air mata kebohongan
Keesoka harinya.
Axel keluar dari mobil, kemudian ia berjalan ke kelasnya. Sejenak, ia mendudukkan dirinya saat melihat ada Seina yang sedang berada di kantin bersama teman-temannya
Tak lama, Axel tersadar kala Seina melihatnya hingga ke tatapan kedua orang itu saling mengunci. Setelah tersadar, ia langsung melanjutkan langkahnya.
“Tunggu, kenapa dosen itu menatapku dengan aneh?” tanya Seina. Laura dan Naura yang merupakan sahabat Seina dan juga saudara Seina menoleh
“Siapa maksudmu?” tanya Laura, karena memang Axel sudah tidak ada tempat.
“Itu Mr Axel, ada yang aneh dengannya, dia menatapku dengan aneh," jawab Seina.
“Dia menyukaimu mungkin!’ balas Laura, membuat Seina berdecih.
“Omong kosong, Aku akan menikah dengan v BTS, atau aku akan mengejar RM BTS. Tidak .. tidak, aku akan mengejar Mew Supasit.” Seina menyebutkan satu persatu pria idamannya, membuat Laura dan Naura mendelik, mereka memutuskan tidak menanggapi ucapan Seina, karena Seina terlalu tergila-gila dengan idolanya
•••
Suasana begitu hening, semua mahasiswa sudah mengerjakan tugas dari Axel, tak terkecuali Seina yang begitu fokus mengerjakan tugasnya. Setelah memberikan materi, Axel duduk di tempat, kemudian ia melihat mahasiswanya satu persatu. Hingga tatapannya tertuju pada Seina.
Rahang-rahangnya mengeras saat melihat wanita itu terbayang ucapan sang ibu dan cerita sang ibu semalam.
Seina mengusap tengkuknya, ia yang sedang fokus melihat ke arah laptop merasakan bahwa ia sedang diawasi oleh seseorang. Ia menegakkan, kepalanya kemudian melihat ke sana kemari. Dan tak lama, tatapannya berhenti di depan, dimana Axel sedang melihat ke arahnya.
Mata Axel dan mata Seina saling mengunci, Axel menatap Seina dengan tatapan tidak bisa diartikan, membuat Seina bergidik. Namun, Seina kembali menundukkan pandangannya dan berusaha untuk positif dan tidak berprasangka buruk pada Axel.
Kelas berakhir, Axel yang sudah selesai memberikan materi, langsung bangkit dari duduknya. “Seina!” panggil Axel. Seina yang akan membereskan laptopnya menoleh.
“Kau ikut aku ke ruanganku, ada beberapa jawabanmu yang salah!” titah Axel. Seina terdiam. Tak biasanya, dosennya seperti ini. Biasanya dosennya, akan mengkoreksi di akhir. Bahkan sekarang, dosennya saja belum mengkoreksi apa yang dia kerjakan.
“Sekarang mister?” rahang Axel mengeras saat mendengar suara Seina. Rasanya, ia ingin menghancurkan wanita di depannya ini. Namun ia berusaha mencoba sabar, ia sudah merencanakan semuanya agar semuanya berjalan lancar dan seperti yang ia mau dia. Dia hanya perlu bersabar, membiarkan Seina masuk kedalam jebakannya.
Tinggalin komen gengs.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 11 Episodes
Comments
Rima Rosidah
yoshita itu adik angkat arsen bukan sih
2022-09-24
2
Made Elviani
mommy Axel ngomong apaan ya soal keluarga Seina
2022-09-18
1
Permen Lilipop
jebakan bertmen on proses
2022-09-05
1