“Mommy, ada apa denganmu? Kenapa kau seperti sedang memikirkan hal berat?” tanya Axel ketika mereka sedang makan malam.
Yosita tersadar, ia menormalkan ekspresinya kemudian menoleh ke arah Axel.
“Tidak, Mommy tidak apa-apa,” jawab Yosita, Axel menyimpan sendok di tangannya, kemudian ia menatap sang ibu dengan intens. Ia mengenal betul ibunya. Jika ibunya tidak apa-apa, tidak mungkin ibunya akan seperti ini.
“Apa Mommy sedang ada masalah dengan Daddy?” tanya Axel. Ayah kandung Axel memang sudah tidak ada, dan entah kemana. Tapi, Axel masih mempunyai ayah tiri.
Yosita menggeleng. “Mommy tidak apa-apa,” kata Yosita, dia sengaja berpura-pura melamun untuk memancing Axel, karena ia tahu Axel pasti akan selalu penasaran dengan apa yang dia rasakan.
•••
Makan malam telah usai, Axel pergi ke kamarnya begitupun Yosita. Yosita mendudukkan diri di ranjang, tatapannya menatap ke depan. Ia memegang dadanya yang terasa sesak. Bulir bening langsung terjatuh dari pelupuk matanya, saat mengingat kepingan di masa lalu. Ia tidak akan lupa, hari di mana ia merasakan hal yang sangat menyakitkan.
Tak lama, Yosita pun bangkit dari duduknya, kemudian ia langsung keluar dari kamarnya. Ia berencana untuk berbicara dengan Axel. Ia berjalan ke kamar, lalu ia memutar otak mencari kata-kata yang tepat untuk memprovokasi Axel.
Mungkin di mata Axel, Yosita adalah ibu yang sangat baik, tapi tidak ... Sebenarnya Yosita adalah wanita yang sangat licik, manipulatif. Namun, selalu menyamarkannya dengan kelembutan, hingga Axel begitu menghormatinya.
“Axel!" panggil Yosita. “Axel!’ panggilnya lagi, saat Axel tidak membuka pintu. Tak lama, terdengar suara derap langkah dari dalam, kemudian Axel membuka pintu.
“Boleh Mommy bicara?” tanya Yosita. Axel menggangguk, kemudian ia membukakan pintu hingga Yosita langsung masuk dan mendudukan diri di sofa, disusul Axel yang juga mendudukkan dirinya di sisi Yosita.
“Sepertinya apa ada banyak sekali yang Mommy pikirkan, apa ada yang mengganggu pikiranmu?” tanya Axel. Yosita tapak terdiam. Seperti biasa, ia berpura-pura sedih di hadapan putranya
“Mommy hanya sedang memikirkan sesuatu,” jawab Yosita.
Axel menggenggam tangan Yosita. “Apa ada yang bisa aku bantu?” tanya Axel.
“Kau lihat ini, kau mengenal mereka bukan?” tanya Yosita, ia menyerahkan foto keluarga Seina pada Axel.
“Hmm, ia salah satu mahasiswa di kampusku, ada apa, apa kau mengenal mereka?” Axel menata penasaran pada Yosita. Ia bingung, kenapa Yosita bisa sampai mengenal keluarga Seina yang tak lain adalah muridnya.
Yosita mengubah posisi duduknya, hingga kini ia menghadap ke arah Axel. “Selama ini kau penasaran kan dengan masa lalu Mommy? hingga kita berada di titik sekarang, apa yang terjadi pada Mommy sampai Mommy bertemu Daddy?” tanya Yosita.
Axel menggangguk, karena memang dia sangat penasaran dengan masa lalu sang ibu. Dulu, saat ia kuliah dan saat ia menetap di luar negeri, ia sering mendengar kedua orang tuanya sering membahas masa lalu Yosita, sang ibu.
Ada beberapa hal yang tidak ia mengerti saat ibu dan ayah tirinya berbicara tentang masa lalu. Namun, ia enggan bertanya, karena itu masa lalu ibunya.
Dan sekarang, ketika ibunya menawarkan akan menjelaskan apa yang terjadi di masa lalu, tentu saja Axel senang. Ia tidak ada perlu repot-repot lagi bertanya dan tidak perlu merasa tak enak pada ibunya.
Tinggalin komen gengs
Scroll ya aku up dua bab
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 11 Episodes
Comments
🍁Naura❣️💋👻ᴸᴷ
apa alek d suruh ngejebak senia
2022-11-25
3
Made Elviani
rencana jahat apa yg mom sembunyikan
2022-09-18
1
Permen Lilipop
dendam Krn pernah diusir Kaka ipar ato Kaka tiri?
2022-09-05
1