EPS 5

" Kenapa kamu tidak memberi izin aku dan putra ku bertemu dengan cucu ku dan putrinya? ".

Kakakku hanya menunduk dengan takutnya untuk menatap mata mantan mertuanya.

" Apa kamu sengaja  membuat dia lupa akan figur keluarga ayahnya? ".

Wanita lemah itu hanya dapat menatap dengan mata yang berkaca kaca, aku sampai ingin berkata kasar

didepan kakakku dan mengatakan bahwa.

" Kamu bodoh dan kamu wanita yang lemah ".

Tapi apalah daya kakakku yang orangnya hanya tong kosong nyaring bunyinya. Sampai aku keluar dari rumah dan menatap tajam mantan kakak iparku itu.

***" Ada apa ini, kenapa harus teriak lantang padahal saya masih punya pintu dan ***

kursi untuk duduk dan berkata pelan dan sopan. "

Jawabku dengan tidak terbawa emosi untuk menanggapi semua amarah ini.

" aku tidak sudi masuk kedalam rumah mu yang penuh uang hutang itu, dan juga kakak mu ini tidak sadar diri, memisah kan ayah dari anaknya sendiri. Apa pantas itu bisa di percaya untuk hak asuh anak, dan juga dia itu tidak becus dalam mendidik anak. Saya khawatir cucuku jadi orang penipu seperti dia."

Mantan mertuaku seperti murka dan menunjuk wajah kakakku dengan wajah merah padam. Aku sangat emosi mendengar orang terkasihku direndahkan hanya sebuah hutang yang memang mengharuskan

dia untuk memilih jalan itu, agar anak dan semua kebutuhan nya tercukupi.

" Sudah cukup ibu ". Sambil ku arahkan tangan ku di depan wajah nya,

***" Sudah cukup saya bilang, selagi saya masih mengingat di dalam otak saya tentang tatakrama ***

kepada yang lebih tua. Pertama, saya akan menjelaskan awal mula hutang itu dimulai apakah ibu sudah menanyakan dahulu kepada putra anda. Apakah dia cukup untuk menafkahi keuangan rumah tangganya ? ".

Aku sudah tidak tahan melihat kearoganan ibu dan anak ini. Mantan mertua kakakku ini menatap anaknya untuk bertanya

" Kenapa kamu tidak memberi izin aku dan putra ku bertemu dengan cucu ku dan putrinya? ".

Kakakku hanya menunduk dengan takutnya untuk menatap mata mantan mertuanya.

" Apa kamu sengaja  membuat dia lupa akan figur keluarga ayahnya? ".

Wanita lemah itu hanya dapat menatap dengan mata yang berkaca kaca, aku sampai ingin berkata kasar didepan kakakku dan mengatakan bahwa.

" Kamu bodoh dan kamu wanita yang lemah ".

Tapi apalah daya kakakku yang orangnya hanya tong kosong nyaring bunyinya. Sampai aku keluar dari rumah dan menatap tajam mantan kakak iparku itu,

" ada apa ini, kenapa harus teriak lantang padahal saya masih punya pintu dan kursi untuk duduk dan berkata pelan dan sopan ".

Jawabku dengan tidak terbawa emosi untuk menanggapi semua amarah ini.

" aku tidak sudi masuk kedalam rumah mu yang penuh uang hutang itu, dan juga kakak mu ini tidak sadar diri, memisah kan ayah dari anaknya sendiri. Apa pantas itu bisa di percaya untuk hak asuh anak, dan juga dia itu tidak becus dalam mendidik anak. Saya khawatir cucuku jadi orang penipu seperti dia."

Mantan mertuaku seperti murka dan menunjuk wajah kakakku dengan wajah merah padam. Aku sangat emosi mendengar orang terkasihku direndahkan hanya sebuah hutang yang memang mengharuskan dia untuk memilih jalan itu, agar anak dan semua kebutuhan nya tercukupi.

" Sudah cukup ibu ". Sambil ku arahkan tangan ku di depan wajah nya,

***" Sudah cukup saya bilang, selagi saya masih mengingat di dalam otak saya tentang tatakrama ***

kepada yang lebih tua. Pertama, saya akan menjelaskan awal mula hutang itu dimulai apakah ibu sudah menanyakan dahulu kepada putra anda. Apakah dia cukup untuk menafkahi keuangan rumah tangganya ? ".

Aku sudah tidak tahan melihat ke arogan ibu dan anak ini. Mantan mertua kakakku ini menatap anaknya

untuk bertanya,

" Apakah yang dibilang oleh dia benar? apa kamu kurang menafkahi mantan istrimu dulu?".

Dengan tatapan seakan menikam anaknya, ibu mantan mertua kakakku. Dan putra nya hanya

menjawab dengan angguk sekali saja. Aku langsung menimpali lagi dengan kata kata ku yang pedas,

***" Yang kedua putra ibu selama di persidangan dimana hakim mengatakan tuntutan hak asuh wali ***

***dan hak keuangan dalam membesarkan anaknya, hakim mengatakan tuntutan kakak saya itu ***

***bahkan lahir anaknya sebesar RP.2.000.000 anak anda tidak mampu untuk memberikan nominal begitu, sedangkan yang anda agung agungkan selama ini tidak ada artinya bagi saya. ***

Jadi jangan pernah menyombongkan sesuatu yang tidak kekal karena masih ada langit di atas langit ".

Mantan mertua kakakku hanya diam dan dengan muka merah menahan marah dan malu, dengan tatapan seakan menikam anaknya, ibu mantan mertua kakakku.

Dan putra nya hanya menjawab dengan angguk sekali saja. Aku langsung menimpali lagi dengan kata kata ku yang pedas,

.

Aku pun melangkah kaki kedalam kamar untuk mengambil buku pengeluaran selama anak kakakku diusir dari rumah mereka bahkan keluar kata kata kasar  dari mulut mereka mengantar kepergian mereka.

Hingga putri kakakku berumur 11 tahun baik itu makan, uang jajan, uang sekolah aku tulis dengan

rapi beserta tanggal dan hari nominal .

***" Ini adalah bukti dimana aku sebagai wali dari cucu anda mencatatkan semua pengeluaran dari ***

***semua kebutuhan cucu anda . aku heran dengan anda, anda bilang kakak saya penipu karena banyak hutang nya ,tapi itu semua yang memicu untuk hutang adalah anak anda sendiri yang tidak dapat rekalkulasi ***

semua keuangan kantornya untuk selalu jalan tanpa adanya penurunan profit pada pendapatan kerja. berarti disini yang tidak pantas mengemban hak asuh siapa? ".

Mantan mertua kakakku hanya diam dan menatap tajam kepadaku.

.

.

.

.

.

.

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENTAR

JANGAN LUPA FAFORITKAN YA.

#SENJAMERONA

.

.

.

.

JANGAN LUPA BERI AKU LIKE

JANGAN LUPA KOMENTAR

JANGAN LUPA SUBSCRIBE

JANGAN LUPA BERI AKU GIVE UP ON NEW EPISODE

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!