BERPETUALANG DENGAN SISTEM
Toto seorang anak laki-laki berumur 8 tahun. Saat itu dia pulang sekolah sendirian. Dengan tas ransel di punggungnya Toto berjalan dengan kaki kecilnya tanpa alas kaki.
Entah apa yang dia pikirkan, sepatu yang seharusnya dipakai di kakinya. Dengan secara sengaja keduanya dia ikat dileher.
Mungkin menurutnya itu hal keren untuk dilihat. Padahal jika orang dewasa melihat tingkahnya yang aneh, pasti mereka mengerutkan kening.
Toto berjalan di atas aspal yang becek karena tadi terguyur hujan deras. Beberapa genangan air terlihat dijalan aspal yang mempunyai banyak lubang.
Jarak dari sekolah ke rumahnya lumayan agak jauh, walaupun begitu dia tidak pernah mengeluh. Waktu berlalu tidak terasa Toto akhirnya sampai dirumah kecilnya.
"Ibu aku pulang" dia berteriak lantang saat memasuki pintu rumah yang tidak dikunci. Tidak ada jawaban terdengar dari dalam rumah.
Saat dia sudah didalam tercium olehnya bau harum bumbu dapur yang sedang digoreng. "Sepertinya ibu sedang memasak" pikir anak itu.
Segera dia menyimpan sepatunya ditempatnya. Tidak lupa sebelum itu dia membersihkan kedua kakinya dengan kain lap yang sudah tersedia didekat pintu. Lalu berjalan menuju ke dalam kamarnya.
Seragam sekolahnya dia gantung di paku berkarat yang berjajar dibalik pintu kamar. Lalu dia ganti dengan baju bermain. Segera Toto menuju ke dapur.
"Ibu Toto lapar, teriaknya sambil berjalan menuju dapur. Tetap tidak ada jawaban. Tidak ada seorangpun saat dia sampai di dapur.
Toto hanya melihat tumpukan gorengan didalam wadah plastik sedang. "Kemana perginya ibu?" gumam Toto pelan.
Sudah menjadi kebiasaan ibunya membuat gorengan untuk menutupi kebutuhan keuangan keluarga kecilnya. Toto hanya tinggal berdua sama ibunya saja. Dia anak tunggal, ayahnya pergi entah kemana semenjak Toto berumur satu tahun.
Toto tidak mengingat sedikitpun wajah ayahnya. Bunyi diperutnya terdengar nyaring menandakan dia benar-benar lapar.
Sebelum berangkat sekolah Toto belum sempat sarapan karena tidak ada yang bisa dia makan. Tanpa pikir panjang dia membuka bakul nasi yang tertutup kain tipis.
Lumayanlah ada sepiring nasi buatnya makan. Senyum tipis terlihat jelas di wajahnya. "Baiklah aku akan makan dulu".
Sepiring nasi dan gorengan cukup mengisi perut kecilnya. Suara sendawa terdengar dari mulutnya sesudah dia selesai makan.
Jam di dinding menunjukan pukul 1 siang. Tapi ibu Toto tidak terlihat di tiap sudut rumah. Toto berpikir ibunya keluar dari rumah setelah menggoreng gorengan, tapi dia tidak tahu kemana perginya.
Sebagai anak yang berbakti setiap hari dia selalu keliling kampung menjual gorengan ibunya. Toto keluar rumah dengan baskom plastik di atas kepalanya yang penuh dengan gorengan.
Dari rumah ke rumah Toto menawarkan dagangannya. Banyak juga gorengan yang berhasil dia jual. Walaupun orang-orang membelinya dengan rasa kasihan Toto tidak mempermasalahkan hal itu. Yang penting dagangannya laku.
Jam 4 sore dagangannya tersisa 5 biji saja. Toto duduk dibawah pohon beringin sambil menyeka keringat di dahinya. Sambil melepas lelah dia bersandar di batang pohon sambil melamun.
Didepannya terlihat anak-anak seusianya sedang asik bermain bola di sebuah lapangan terbengkalai.
Saking asiknya melamun dia tidak menyadari sebuah bola dengan cepat mengarah padanya.
Pandanganya menggelap saat bola itu membentur keras kepalanya.
....
Perlahan Toto membuka matanya. Terlihat ruangan putih tanpa batas. Dia mengedarkan pandangannya ke segala arah.
"Dimana aku? kenapa aku tiba-tiba ada disini?" pikirnya agak sedikit takut, karena dia sendirian disana.
"Manusia" terdengar suara menggema tanpa wujud.
"Siapa itu?" Toto sangat terkejut dibuatnya.
"Aku adalah kesadaran ilahi yang diutus tuhan untuk memandu manusia baik seperti mu, karena semasa hidupmu berbakti pada ibumu dan tidak banyak melakukan dosa maka aku akan memandu mu menjadi manusia sempurna."
Toto mengerutkan kening mendengar suara itu. "Maksudmu aku sudah mati?" katanya sambil terus melihat sekeliling. Karena dia tidak melihat seorangpun disana.
"Kau berada diantara persimpangan antara hidup dan mati. Manusia kau tidak perlu takut padaku. Aku tidak akan menyakitimu. Namun yang pasti kau belum saatnya mati, tetapi kau juga tidak akan bisa hidup kembali didunia sebelumnya karena kepalamu sudah hancur terbentur bola tadi".
Toto mengingat kejadian sebelumnya. Dia tidak tahu pasti kejadian sebelum dirinya berada disini karena dia sedang melamun. Yang dia rasakan hanya kegelapan menutupi pandangannya sebelum dia tidak sadarkan diri.
"Manusia kau tidak punya pilihan lain, tuhan akan menghidupkan mu didunia yang berbeda untuk menjalankan tugas yang mulia, entah dunia apa yang akan kau tempati nanti. Namun yang pasti aku akan selalu berada di sisimu untuk menjagamu".
Toto tidak bisa berbuat apa-apa " Ya mau bagaimana lagi kalau seperti itu, tapi apakah ibuku akan baik-baik saja setelah aku tinggalkan?" dia sebenarnya merasa sangat sedih jika harus berpisah jauh dengan ibu yang menyayanginya.
"Itu sudah takdir, kau tidak bisa berbuat apa-apa. Waktu sebentar lagi habis kita tidak bisa berada disini lebih lama. Aku akan memasuki tubuhmu dan menyatu dengan mu". seketika seberkas sinar putih masuk kedalam tubuh kecil Toto. Tidak ada rasa sakit yang dia rasakan setelah cahaya itu memasuki tubuhnya.
Tiba-tiba ruangan itu bergetar hebat, timbul retakan dimana-mana. Tubuh Toto memudar lalu menghilang tanpa bekas.
.....
Disebuah pinggir sungai yang jernih Toto membuka matanya pelan. Pandanganya masih buram, sambil terduduk dia mengucek matanya beberapakali.
Terlihatlah olehnya sungai yang mengalir jernih tersorot sinar hangat matahari pagi. Didalamnya banyak ikan kecil berlarian kesana kemari. Toto melihat sekeliling, pohon-pohon menjulang tinggi dengan daunnya yang rimbun.
Dari kejauhan terdengar berbagai suara binatang hutan yang sebelumnya tidak pernah dia dengar. Toto berpikir apa yang harus dia lakukan sekarang. Dengan tubuhnya yang kecil tentu akan sulit beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
Didalam hutan pasti terdapat binatang buas yang kuat tentu saja itu akan membahayakan dirinya. Dengan tubuhnya yang kecil dan lemah seperti sekarang mudah saja binatang buas memangsanya.
"Apa aku berteriak saja ya siapa tahu ada orang yang mendengar lalu datang kesini menolongku. Tetapi bagaimana jika binatang buas yang datang kesini dan menyerangku." Toto mengurungkan niatnya untuk berteriak.
"Tuan anda tidak perlu khawatir tentang itu, aku akan memberikan kemampuan dasar untuk bertahan hidup didunia ini" terdengar suara gema didalam kepalanya.
"Ah kau pasti makhluk yang tadi memasuki badanku. Kenapa kau menyebutku tuan? dan kalau boleh tahu siapa namamu?"
"Aku sudah resmi menjadi penjaga mu sebagai sistem pemandu maka secara otomatis anda telah menjadi tuanku. Sedangkan aku belum punya nama, jika tuan mau anda bisa menyebutku apa saja sesukamu"
"Baiklah supaya lebih mudah aku akan memberimu nama...." Toto terdiam jari telunjuknya menempel di kepala sambil berpikir nama apa yang cocok buat sistem itu.
Minta saran dong siapa nama yang cocok buat sistem pembimbing Toto....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Gabutdramon
pemikiran toto lebih dewasa dan sopan ya,
ketimbang mc" di novel lain dan terkesan anak labil
2023-10-02
0
Gabutdramon
sekeras apa bola dan tendangan bocil seusia toto?
2023-10-02
0
Loli LoL
masa ga ada paket pemula
2022-08-29
1