Toto seorang anak laki-laki berumur 8 tahun. Saat itu dia pulang sekolah sendirian. Dengan tas ransel di punggungnya Toto berjalan dengan kaki kecilnya tanpa alas kaki.
Entah apa yang dia pikirkan, sepatu yang seharusnya dipakai di kakinya. Dengan secara sengaja keduanya dia ikat dileher.
Mungkin menurutnya itu hal keren untuk dilihat. Padahal jika orang dewasa melihat tingkahnya yang aneh, pasti mereka mengerutkan kening.
Toto berjalan di atas aspal yang becek karena tadi terguyur hujan deras. Beberapa genangan air terlihat dijalan aspal yang mempunyai banyak lubang.
Jarak dari sekolah ke rumahnya lumayan agak jauh, walaupun begitu dia tidak pernah mengeluh. Waktu berlalu tidak terasa Toto akhirnya sampai dirumah kecilnya.
"Ibu aku pulang" dia berteriak lantang saat memasuki pintu rumah yang tidak dikunci. Tidak ada jawaban terdengar dari dalam rumah.
Saat dia sudah didalam tercium olehnya bau harum bumbu dapur yang sedang digoreng. "Sepertinya ibu sedang memasak" pikir anak itu.
Segera dia menyimpan sepatunya ditempatnya. Tidak lupa sebelum itu dia membersihkan kedua kakinya dengan kain lap yang sudah tersedia didekat pintu. Lalu berjalan menuju ke dalam kamarnya.
Seragam sekolahnya dia gantung di paku berkarat yang berjajar dibalik pintu kamar. Lalu dia ganti dengan baju bermain. Segera Toto menuju ke dapur.
"Ibu Toto lapar, teriaknya sambil berjalan menuju dapur. Tetap tidak ada jawaban. Tidak ada seorangpun saat dia sampai di dapur.
Toto hanya melihat tumpukan gorengan didalam wadah plastik sedang. "Kemana perginya ibu?" gumam Toto pelan.
Sudah menjadi kebiasaan ibunya membuat gorengan untuk menutupi kebutuhan keuangan keluarga kecilnya. Toto hanya tinggal berdua sama ibunya saja. Dia anak tunggal, ayahnya pergi entah kemana semenjak Toto berumur satu tahun.
Toto tidak mengingat sedikitpun wajah ayahnya. Bunyi diperutnya terdengar nyaring menandakan dia benar-benar lapar.
Sebelum berangkat sekolah Toto belum sempat sarapan karena tidak ada yang bisa dia makan. Tanpa pikir panjang dia membuka bakul nasi yang tertutup kain tipis.
Lumayanlah ada sepiring nasi buatnya makan. Senyum tipis terlihat jelas di wajahnya. "Baiklah aku akan makan dulu".
Sepiring nasi dan gorengan cukup mengisi perut kecilnya. Suara sendawa terdengar dari mulutnya sesudah dia selesai makan.
Jam di dinding menunjukan pukul 1 siang. Tapi ibu Toto tidak terlihat di tiap sudut rumah. Toto berpikir ibunya keluar dari rumah setelah menggoreng gorengan, tapi dia tidak tahu kemana perginya.
Sebagai anak yang berbakti setiap hari dia selalu keliling kampung menjual gorengan ibunya. Toto keluar rumah dengan baskom plastik di atas kepalanya yang penuh dengan gorengan.
Dari rumah ke rumah Toto menawarkan dagangannya. Banyak juga gorengan yang berhasil dia jual. Walaupun orang-orang membelinya dengan rasa kasihan Toto tidak mempermasalahkan hal itu. Yang penting dagangannya laku.
Jam 4 sore dagangannya tersisa 5 biji saja. Toto duduk dibawah pohon beringin sambil menyeka keringat di dahinya. Sambil melepas lelah dia bersandar di batang pohon sambil melamun.
Didepannya terlihat anak-anak seusianya sedang asik bermain bola di sebuah lapangan terbengkalai.
Saking asiknya melamun dia tidak menyadari sebuah bola dengan cepat mengarah padanya.
Pandanganya menggelap saat bola itu membentur keras kepalanya.
....
Perlahan Toto membuka matanya. Terlihat ruangan putih tanpa batas. Dia mengedarkan pandangannya ke segala arah.
"Dimana aku? kenapa aku tiba-tiba ada disini?" pikirnya agak sedikit takut, karena dia sendirian disana.
"Manusia" terdengar suara menggema tanpa wujud.
"Siapa itu?" Toto sangat terkejut dibuatnya.
"Aku adalah kesadaran ilahi yang diutus tuhan untuk memandu manusia baik seperti mu, karena semasa hidupmu berbakti pada ibumu dan tidak banyak melakukan dosa maka aku akan memandu mu menjadi manusia sempurna."
Toto mengerutkan kening mendengar suara itu. "Maksudmu aku sudah mati?" katanya sambil terus melihat sekeliling. Karena dia tidak melihat seorangpun disana.
"Kau berada diantara persimpangan antara hidup dan mati. Manusia kau tidak perlu takut padaku. Aku tidak akan menyakitimu. Namun yang pasti kau belum saatnya mati, tetapi kau juga tidak akan bisa hidup kembali didunia sebelumnya karena kepalamu sudah hancur terbentur bola tadi".
Toto mengingat kejadian sebelumnya. Dia tidak tahu pasti kejadian sebelum dirinya berada disini karena dia sedang melamun. Yang dia rasakan hanya kegelapan menutupi pandangannya sebelum dia tidak sadarkan diri.
"Manusia kau tidak punya pilihan lain, tuhan akan menghidupkan mu didunia yang berbeda untuk menjalankan tugas yang mulia, entah dunia apa yang akan kau tempati nanti. Namun yang pasti aku akan selalu berada di sisimu untuk menjagamu".
Toto tidak bisa berbuat apa-apa " Ya mau bagaimana lagi kalau seperti itu, tapi apakah ibuku akan baik-baik saja setelah aku tinggalkan?" dia sebenarnya merasa sangat sedih jika harus berpisah jauh dengan ibu yang menyayanginya.
"Itu sudah takdir, kau tidak bisa berbuat apa-apa. Waktu sebentar lagi habis kita tidak bisa berada disini lebih lama. Aku akan memasuki tubuhmu dan menyatu dengan mu". seketika seberkas sinar putih masuk kedalam tubuh kecil Toto. Tidak ada rasa sakit yang dia rasakan setelah cahaya itu memasuki tubuhnya.
Tiba-tiba ruangan itu bergetar hebat, timbul retakan dimana-mana. Tubuh Toto memudar lalu menghilang tanpa bekas.
.....
Disebuah pinggir sungai yang jernih Toto membuka matanya pelan. Pandanganya masih buram, sambil terduduk dia mengucek matanya beberapakali.
Terlihatlah olehnya sungai yang mengalir jernih tersorot sinar hangat matahari pagi. Didalamnya banyak ikan kecil berlarian kesana kemari. Toto melihat sekeliling, pohon-pohon menjulang tinggi dengan daunnya yang rimbun.
Dari kejauhan terdengar berbagai suara binatang hutan yang sebelumnya tidak pernah dia dengar. Toto berpikir apa yang harus dia lakukan sekarang. Dengan tubuhnya yang kecil tentu akan sulit beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
Didalam hutan pasti terdapat binatang buas yang kuat tentu saja itu akan membahayakan dirinya. Dengan tubuhnya yang kecil dan lemah seperti sekarang mudah saja binatang buas memangsanya.
"Apa aku berteriak saja ya siapa tahu ada orang yang mendengar lalu datang kesini menolongku. Tetapi bagaimana jika binatang buas yang datang kesini dan menyerangku." Toto mengurungkan niatnya untuk berteriak.
"Tuan anda tidak perlu khawatir tentang itu, aku akan memberikan kemampuan dasar untuk bertahan hidup didunia ini" terdengar suara gema didalam kepalanya.
"Ah kau pasti makhluk yang tadi memasuki badanku. Kenapa kau menyebutku tuan? dan kalau boleh tahu siapa namamu?"
"Aku sudah resmi menjadi penjaga mu sebagai sistem pemandu maka secara otomatis anda telah menjadi tuanku. Sedangkan aku belum punya nama, jika tuan mau anda bisa menyebutku apa saja sesukamu"
"Baiklah supaya lebih mudah aku akan memberimu nama...." Toto terdiam jari telunjuknya menempel di kepala sambil berpikir nama apa yang cocok buat sistem itu.
Minta saran dong siapa nama yang cocok buat sistem pembimbing Toto....
Cukup lama Toto memikirkan sebuah nama untuk sistem pemandu yang ada di tubuhnya. Namun dia belum menemukan nama yang cocok itu.
"Untuk sementara aku akan memanggil mu P untuk mempermudah panggilan mu, sebelum ada pembaca yang memberi nama untuk mu" kata Toto asal saja.
"Terimakasih tuan aku menerima saja dipanggil P".
" P bukanya tadi kau akan memberikan kemampuan dasar untuk keselamatan ku?" Toto menagih janji.
"baiklah sekarang tuan duduk dan penjamkan kedua mata, aku akan menanamkan kekuatan pelahap"
Toto segera menuruti semua perintah P. Tubuh toto perlahan diselimuti cahaya putih menyejukkan.
"Selamat Tuan telah menguasai skill pelahap lavel 1".
" Sudah? hanya begitu saja?" tanya Toto masih belum yakin dia telah mendapatkan skill.
"Iya tuan skill pelahap adalah kemampuan untuk menyerap kekuatan makhluk hidup yang anda pegang. Sekarang anda bisa mencobanya pada bunglon yang tergeletak mati dipinggir sungai itu."
Toto melihat beberapa langkah darinya ada seekor bunglon yang tergeletak tidak bergerak. Dia perlahan mendekatinya lalu dia berjongkok.
"Sekarang apa yang harus aku lakukan?" tanya Toto memandang bunglon yang terlihat ada luka gigitan dilehernya. Luka itu seperti bekas gigitan ular.
"Tuan tinggal menempelkan tangan lalu sebutkan kata kunci SERAP" kata P menjelaskan.
Toto menempelkan tangannya pada bangkai bunglon itu lalu berkata "SERAP". Seketika Toto merasakan ada aliran hangat merayap dari bangkai itu ke tangan kanannya lalu menyebar ke seluruh tubuh.
Toto bergidik sebentar seperti habis buang air kecil. Setelah dirasa aliran hangat dari bangkai bunglon itu berhenti dia menarik lagi tangannya.
" Selamat tuan telah berhasil menyerap kemampuan bunglon Anole, anda dapat berkamuflase dengan lingkungan sekitar ".
"P bagaimana caranya melihat perkembangan kemampuanku?" tanya Toto.
"Tuan tinggal bilang status dan nama, maka aku akan menampilkannya pada layar transparan didepan anda".
"Baik aku akan mencobanya, status Toto"
Seketika terpampang jelas didepan Toto sebuah layar putih transparan menampilkan data dirinya.
Nama : Toto subagio
Ras : manusia
level : 1/100
job : belum ada
Sihir dasar : pelahap lev 1
kemampuan : kamuflase Lev 1/48
poin sistem : 10/100
Tabel inventori : kosong
Toto mengangguk tanda mengerti apa yang dia lihat. Walaupun masih kecil tapi dia sudah mampu membaca dengan lancar waktu di dunianya.
Setelah beberapa saat Toto merasakan sinar matahari mengenai dirinya, namun dia merasa panasnya agak berlebihan dia rasakan ditubuhnya.
Pandangannya menunduk melihat ke bagian perut kebawah, seketika dia kaget karena dia tidak memakai sehelai benangpun ditubuhnya. Apalagi dia sekarang mempunyai tubuh dewasa.
"Sistem apa yang terjadi dengan tubuhku? kenapa menjadi membesar?" saat ini Toto terlihat pria dewasa umur 20 tahunan. Ada otot-otot yang berkembang dibeberapa bagian. Itu terlihat seperti pemeran film spiderman yang mengalami percampuran DNA laba-laba.
[ Semenjak sistem menyatu dengan tuan, tubuh tuan telah di perbaiki menjadi lebih baik. Tapi dengan percepatan umur sebanyak 12 tahun. Pikiran dan perasaan tuan sudah tidak seperti anak 8 tahun lagi ]
Reflek tangannya menutupi bagian juniornya yang sudah terdapat semak-semak rimbun disekitarnya. Tentu saja dia merasakan malu, karena tidak biasa telanjang bulat diluar ruangan.
" P kenapa kau tidak memberitahu bahwa aku telanjang ". teriak Toto.
" Tenanglah tuan disini tidak ada manusia. Jadi tuan tidak perlu terlalu malu " P mengingatkan.
" Oh iya benar juga " kata Toto pelan.
Toto berpikir bagaimana cara menutupi tubuhnya, mengingat disini adalah hutan belantara. Tentu dia akan merasakan kedinginan lama-kelamaan.
" Tuan kenapa tuan tidak memakai kemampuan bunglon saja, dia ahli dalam berkamuflase" P mengingatkan.
"Baiklah aku akan coba" lalu Toto berkata pelan KAMUFLASE seketika tubuhnya berubah transparan seperti menghilang dan menyatu dengan alam.
"Hebat aku bisa menghilang, dengan begini mungkin aku akan aman dari hewan buas. Aku menjadi lebih tenang sekarang, terimakasih P." Toto merasa sangat senang dengan kemampuannya, dia merasa seperti anggota X-Men yang dulu dia pernah lihat di film.
Kemudian ada seekor babi hutan Warthog dewasa yang keluar dari semak-semak, dia berjalan pelan kearah sungai. Badannya sebesar motor metik, dengan kedua taring tajam seperti tombak.
Dia tidak sendiri, dibelakangnya ada tiga ekor anak babi yang mengikutinya. Mereka saling berlomba ingin dekat dengan babi terbesar.
Sepertinya mereka kehausan dan ingin minun air sungai.
Melihat itu Toto merasa ketakutan yang luar biasa. Baru pertama kali itu dia melihat babi hutan. Tubuh Bergetar perlahan mundur selangkah.
Namun anehnya para babi itu tidak menghiraukan keberadaan Toto yang sudah ketakutan setengah mati. Jarak Toto dan para babi itu hanya beberapa langkah saja. Namun mereka tidak menyadari kehadiran Toto.
Para babi itu dengan tenang meminum air sungai yang jernih dan segar. Ekor mereka bergoyang-goyang. Setelah beberapa menit mereka pergi begitu saja meninggalkan Toto yang sedang bergetar ketakutan.
" Tenanglah tuan anda masih menggunakan skill kamuflase bunglon Anole makhluk hidup tidak akan menyadari keberadaan tuan. Jika ada tidak bersuara. " P mengingatkan Toto yang masih ketakutan.
" Oh iya aku melupakan itu, sekarang aku yakin dengan kemampuan kamuflase ku HAHAHA" Toto tertawa senang.
"Karena tuan masih level satu maka tuan hanya bisa memakai skill itu selama 30 menit saja, dengan jeda 24 jam setelah pemakaian sebelumnya. Setelah 30 menit otomatis tubuh tuan akan kembali terlihat" kata P memperingatkan.
" Baik aku mengerti. Bagaimana cara meningkatkan level yang aku punya P?" Toto penasaran.
"Mudah saja anda tinggal menyerap DNA makhluk yang masih hidup ataupun sudah mati maka anda akan mendapatkan skill mereka dan poin sistem. Dengan otomatis setelah poin sistem mencukupi anda akan naik level." P menjelaskan.
Toto mengerti yang P jelaskan dengan cepat. Dulu waktu hidup didunia nya Toto termasuk anak yang jenius. Sekarang dia berpikir bagai mana jika waktu skill kamuflasenya sudah habis maka dia akan terlihat kembali.
Dalam waktu 24 jam setelahnya dia harus hati-hati. Oleh karena itu dia berencana untuk menyerap skill makhluk yang akan berguna untuk kedepannya. Namun dia bingung makhluk apa yang tidak berbahaya agar mudah untuk diserap.
Toto mengesampingkan pikirannya, sekarang dia kehausan, segera dia melangkah ke sungai. Dia yakin sungai sejernih ini sumbernya dari mata air yang belum tercemar. Maka dia berpikir akan aman jika dia meminumnya secara langsung.
Setelah meminum air sungai, rasa segar mengalir di tenggorokannya memenuhi lambung kecilnya dengan air sungai. Hilang sudah rasa haus yang selama ini dirasakannya.
Secara kebetulan pandangannya melihat seekor kura-kura sungai yang sedang berjalan pelan didalam air tidak jauh darinya. Dia berpikir akan menyerap skill makhluk yang ada didepannya itu.
Secara perlahan Toto mendekati kura-kura itu. Karena dia masih dalam mode kamuflase kura-kura itu tidak menyadari didekati oleh Toto. Dengan mudah Toto memegang tempurungnya lalu berkata SERAP.
Kemudian aliran hangat mengalir lagi dari kura-kura itu melewati tangan kanannya lalu menyebar ke seluruh tubuh. Tubuh Toto bergidik lagi seperti tadi.
Kura-kura itu terdiam lemas tidak bergerak setelah skillnya Toto serap. Namun dia masih terlihat bernapas menandakan dia belum mati.
"Selamat tuan telah berhasil menyerap skill kura-kura air. Saat ini tuan bisa menyelam kedalam air dan mampu berenang dengan kecepatan 35km/jam. Serta tuan bisa hidup didalam air selama 3 jam dengan bernapas lewat *****, tanpa merasakan kedinginan."
Toto merasa kaget mendengar penjelasan P selain membuatnya senang dia juga baru tahu dia bisa bernapas didalam air dengan anus selam tiga jam. Toto tertawa lucu, dia tidak bisa membayangkan apa bila didalam air dia akan buang angin tiap detik.
Tapi meski begitu dia senang karena sekarang dia mampu berenang bahkan mampu menyelam selama tiga jam lamanya. Dulu waktu di dunianya di pernah tenggelam di kolam renang saat ada tes berenang di sekolahnya. Tapi dia sekarang dia tidak akan takut lagi apabila tenggelam.
"Status Toto" dia berkata pelan. Lalu terlihatlah layar putih transparan didepannya.
Nama : Toto subagio
Ras : manusia
level : 2/100
job : belum ada
skill dasar : Pelahap lev 1
kemampuan : kamuflase lev 2/48, Mode kura-kura air lev 2/8
poin sistem : 20/100
Tabel inventori : kosong.
Setelah melihat tabel status yang ada dihadapannya Toto mengerti bahwa dia akan mendapatkan penambahan 10 poin sistem setelah menyerap satu ekor makhluk hidup. Bukan hanya itu setiap kali dia menyerap skill seekor makhluk dia akan naik satu level.
"P bagai mana jika aku ingin keluar dari mode kamuflase sebelum 30 menit, apakah harus menunggu 24 jam lagi jika mau mengaktifkan mode itu lagi?" tanya Toto penasaran. Saat ini sudah 15 menit berlalu saat pertama kali mode kamuflase diaktifkan.
" Anda tinggal mengatakan MODE MANUSIA maka tuan akan kembali seperti semula. Untuk waktu mengaktifkan mode kamuflase lagi tuan dapat melakukanya lagi kapanpun tuan mau. Tetapi hari ini hanya tersisa waktu 45 menit lagi untuk anda pakai. Karena sekarang tuan sudah naik 1 level maka mode skill tuan akan bertambah menjadi 1 jam/24 "
Toto tersenyum senang mendengar penjelasan P. Kalau begitu "MODE MANUSIA" seketika Toto dapat terlihat lagi, tapi dia lupa saat ini dia masih telanjang.
"Ups aku lupa Fernando masih belum tertutupi" katanya lalu dia segera mencari dedaunan yang bisa menutupi area bawahnya. Toto berlari menuju kearah dalam hutan.
Tidak memerlukan waktu lama dia menemukan daun pohon jati berdiameter lebar yang tergeletak ditanah. Segera dia memungut beberapa helai lalu mengikatnya dengan tanaman rambat.
Dengan kecerdasannya dia mampu dengan cepat membentuk celana dari daun pohon jati. Kemudian dia memasangnya di pinggang kecilnya.
Kemudian Toto dia berjalan kembali kearah sungai. Dia masih merasa kalau daerah pinggir sungai merupakan tempat teraman buatnya saat ini. Perlahan namun pasti dia sampai juga ditempat dia sebelumnya.
Sesampainya di sana dia duduk di batu pinggir sungai sambil merendam kakinya. Dia berpikir bagaimana caranya keluar dari hutan ini. Dengan kekuatannya saat ini mana mungkin dia mampu menerobos hutan seorang diri.
" P apa kau punya saran yang bagus untukku, supaya aku bisa secepatnya keluar dari hutan ini? "
" Tuan aku sarankan anda menyerap 8 jenis makhluk hidup lagi. Dengan begitu kemampuan tuan akan meningkat drastis. Sebagai informasi tuan hanya dapat menyerap delapan jenis makhluk hidup dalam sehari. "
"Tapi binatang apa yang mudah aku serap skillnya? Sekarang ini aku masih tidak percaya diri berhadapan dengan makhluk buas" gumam Toto pelan sambil melemparkan batu-batu kerikil ketengah sungai.
"Jangan meremehkan kekuatan pelahap ini, anda dapat menyerap beberapa hewan kecil dahulu. Bukankah mereka juga mempunyai skill hebat."
Toto merasa tercerahkan setelah mendengar penjelasan P. jika dia menyerap skill hewan-hewan kecil dengan mudah dia akan mendapatkan kekuatan super dari hewan itu.
"Terimakasih P kau memang yang terbaik" puji Toto.
"Sama-sama tuan itu memang sudah tugasku sebagai pemandu".
Kemudian Toto membalikan badan berencana menjalankan niatnya untuk menyerap skill hewan-hewan yang tidak berbahaya.
Namun dia membelalakkan matanya saat bertemu dengan mata serigala yang siap menerkamnya. Sebenarnya serigala itu sudah mengintai Toto dari tadi dia mengendap-ngendap kearah Toto yang sedang menghadap ke sungai.
Saat serigala itu akan menerkam toto dari belakang Toto membalikan badan. Dengan air liur menetes dari gigi-giginya yang runcing serigala itu secepat kilat melompat ke arah Toto.
Toto sangat taku dibuatnya segera dia berbalik lalu melompat ke sungai sambil berteriak MODE KURA-KURA. Serigala itu memang sempat mencakar punggung Toto.
Namun punggung Toto tidak tergores sedikitpun, saat mode kura-kura air aktif, secara otomatis punggung Toto mengeras seperti tempurung kura-kura.
Toto tercebur ke air sungai lalu tenggelam diikuti serigala tadi. Tapi serigala kehilangan Toto karena dia tidak bisa menyelam mengejar Toto yang tenggelam ke dalam sungai.
Secara ajaib Toto dapat melihat dengan jelas didalam air, banyak ikan-ikan kecil berlari menghindari dirinya. Dia pun mampu menahan nafasnya dengan mudah, atau lebih tepatnya dia bernapas lewat duburnya.
Toto melihat sekeliling sangat menakjubkan dunia bawah air ini pikirnya. Ikan berwarna warni berkeliaran saling kejar. Dia perlahan berenang didasarkan air dengan mudah.
Tangannya perlahan meraba punggungnya Dia sangat yakin bahwa tadi terkena cakaran serigala itu dengan telak, tetapi dia tidak merasakan sedikitpun luka.
Punggungnya terasa sekeras tempurung kura-kura yang tadi dia pegang. Toto merasa lega dengan mode kura-kura air dia terselamatkan dari bahaya kematian.
Kemudian dia berenang perlahan didalam air menelusuri sungai yang bening sebening kristal. Rasa bahagia memenuhi dadanya saat ini dapat berenang bersama ikan saling kejar mengejar.
Saat sedang asyik berenang Toto merasakan kehadiran membahayakan yang sedang berenang cepat kearahnya dari belakang. Semua ikan menjauhi dirinya mereka menyadari adanya bahaya.
Toto melihat kebelakang memastikan binatang apa yang mengejarnya. Saat semakin dekat dia terperanjat ketakutan. Terlihat olehnya seekor buaya air dengan kecepatan penuh membelah air sungai seperti torpedo.
Dengan terdorong rasa takut Toto berenang dengan kecepatan penuh untuk menghindari buaya. Kejar-kejaran pun terjadi, Toto tidak berani melihat kebelakang dia hanya fokus berenang secepat mungkin.
Toto saat ini mampu berenang secepat 30 km/jam, sedangkan buaya itu hanya mampu berenang kecepatan 20 km/jam. Dia tidak mampu mengimbangi kecepatan Toto.
Namun dengan insting binatang buasnya dia tidak mau kehilangan mangsanya, dia tidak menyerah sedikitpun. Toto berenang secara zig-zag untuk mengecoh buaya itu.
Saat habis tikungan Toto sekilas dapat melihat celah diantara dua batu besar. Segera dia melesat kesana dan bersembunyi.
Buaya gemuk sepanjang 3 meter itu kehilangan Toto. Dia mondar-mandir mencari keberadaan Toto namun hasilnya nihil. Dengan kesal dia menggigit batu sungai dengan rahang kuatnya. Seperti keripik saja batu itu hancur berkeping-keping saat digigit dengan kuat kemudian dia menelannya.
Toto dapat melihat dari persembunyiannya buaya itu telah berlalu pergi, mungkin dia akan mencari mangsa lain. Dia merasa lega dengan kepergian hewan buas itu.
Mau di darat ataupun didalam air bahaya selalu mengancam Toto. Dia harus hati-hati mulai saat ini. Setelah dia yakin buaya itu sudah jauh darinya dia perlahan keluar dari persembunyiannya. Dia segera berenang perlahan karena tenaganya sudah terkuras saat menghindari kejaran buaya ganas tadi.
Toto berenang searah dengan aliran sungai. Dia menghanyutkan dirinya cukup jauh. Tidak terasa sudah 2 jam berlalu dalam mode kura-kura airnya. Tinggal tersisa 1 jam lagi dia akan kembali ke mode manusianya.
Perlahan Toto keluar dari kedalaman sungai dan muncul dipermukaan. Dia terus menelusuri sungai hingga dari kejauhan terlihat olehnya kepulan asap.
Dia berpikir tidak mungkin ada asap jika tidak ada api, dan tidak mungkin ada api jika tidak ada yang menyalakannya. Besar harapannya dia bertemu dengan pemukiman manusia.
Segera dia mempercepat laju berenangnya berharap bertemu dengan manusia lainnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!