"Zie"
"Napa Rio.?" Ozzie melirik ke arah Rio yang berjalan dari arah belakang koridor sekolah mereka.
Rio adalah teman satu geng Ozzie, Rio merupakan laki-laki yang lebih dingin dari Ozzie, tapi Ozzie sangat percaya sama Rio, dan selalu terbuka, menurutnya Rio tidak akan ember seperti Deni yang juga teman se geng Ozzie, tapi bagi Ozzie mereka berdua tetap sahabat terbaiknya.
"Ntar sore kumpul yuk!" masih dengan wajah datar Rio.
"woi ngapain kalian" Deni setengah berlari menghampiri Rio dan Ozzie.
"Den, Rio ngajak kumpul nih" jawab Ozzie saat Deni sudah mulai mendekati mereka.
"aya ni Rio, kita kan mau mabar yak, lu pada sibuk mulu, gak mau ke tongkrongan". Deni pun kesal melihat Rio dan Ozzie yang menurut selalu diam di rumah dan sulit di ajak nongkrong.
"Lu tau gua males kalo ada Jihan" Ozzie kembali mengingat salah satu gadis yang selalu mengejar nya, yang selalu datang ke tempat tongkrongan mereka karena rumah Jihan tidak begitu jauh dari tempat tongkrongan Ozzie.
"Lu kan tau Zie, Jihan kan suka sama lu, udah lu embat aj.. wkwkw" Deni pun meledek Ozzie.
"Ehm," ozzie berdehem tidak suka
"Udah Den, Ozzie tak akan tergoyah buat pacaran" cibir Rio menimpali, walaupun Rio cowok cool dan irit bicara tapi kalo berada bersama temen-temannya akan keluar sikap bawelnya.
"hahahaha"
Deni tertawa kencang
"Padahal Jihan lumayan tau Zie, daripada lu anggurin mending lu coba dah pacaran, biar tau rasanya" Deni kembali membuka suaranya, bukan tanpa sebab Deni mengatakan hal tersebut, Deni tau Ozzie belum pernah pacaran dan menurutnya Jihan cukup cantik dan menarik buat Ozzie.
Ozzie tak bergeming dan malas menanggapi Deni, karena dia tau temannya itu tak akan berhenti jika terus saja di ladeni.
Mereka pun berjalan ke arah kelas masing-masing karena Rio beda kelas sama Ozzie dan Deni, Mereka berpisah di arah yang berlawanan.
Saat Ozzie dan Deni hendak masuk ke kelasnya tiba-tiba ada yang memanggil Ozzie dari arah belakang.
"Bang Ozzie" teriak Jihan sambil berlari ke arah Ozzie.
Ozzie pun menoleh ke sumber suara dengan malas, karena dia sangat mengenal suara yang memanggil nya.
Jihan mendekat ke arah Ozzie dan Deni.
"Bang, ini.." Jihan menyodorkan sebuah kotak bekal ke arah Ozzie sambil menunjukkan senyum manisnya.
"Baru aja di omongin" gumam Deni sambil menyenggol Ozzie.
"Apaan.?" ozzie melirik nya jengah ke arah Jihan.
"Ini sarapan untuk bang Ozzie, tadi Jihan bikin banyak bang."
"Makasih Han" Ozzie pun berbalik ke kelas nya setelah mengambil kotak bekal yang disodorkan Jihan.
Jihan melihat Ozzie ke kelas dengan senyum yang bahagia, dia sangat mengagumi Ozzie, apalagi Ozzie tidak pernah terlihat melirik wanita lain, menurutnya Ozzie adalah laki-laki yang layak dia perjuangkan.
Di kelas tentu saja Ozzie menjadi bahan ledekan Deni yang sangat senang melihat Ozzie dengan ekspresi yang tidak menyenangkan.
"Dapat bekal nih dari gebetan" senyum Deni terkulum.
"Udah Den, jangan mulai, lu makan aja ini.!" Ozzie menyodorkan kotak bekal ke arah meja Deni.
"Gak mau ah, kemaren dia bawa roti gosong, ni di bawa apa lagi" Deni bergidik ngeri membayangkan isi dari kotak bekal yang di berikan Jihan.
Karena Deni tau setiap makanan yang diberikan jihan tidak ada yang enak dan tidak layak di makan tapi ozzie selalu menerima nya dan tidak pernah menolak pemberian Jihan.
"Kenapa lu masih menerima makanan Jihan" Deni membuka kembali percakapan mereka.
"Gua anggap Jihan teman dan adik Den, gua gak mau nyakitin hati nya" balas Ozzie santai, walau dia laki-laki dingin dan cuek, tapi ozzie tidak pernah mau menyakiti siapapun, walaupun Jihan pun tau Ozzie tidak pernah anggap dia lebih, tapi Jihan selalu saja memberikan perhatian lebih kepada Ozzie, dan Ozzie santai saja menanggapi nya.
Ozzie membuka bekal Jihan, ternyata Jihan memberikan nasi goreng buatannya dengan telor mata sapi diatasnya.
"Nih makan.!" dengan santai Ozzie memberikan bekal ke Deni.
"Gua gak mau mati ya Zie"
"hekhekhek" kekeh ozzie melihat ekspresi jijik Deni.
"Sudah kita cicipi bareng"
"Kok lu bawa gua dalam masalah lu Zie, gak mau gua nyicip nya".
"Cepat" Ozzie melirik Deni tajam.
Akhirnya terpaksa mereka makan nasi goreng buatan Jihan walau dengan terpaksa.
"Ya Allah Ozzie ini Jihan ngasi garam sekilo ya, asin bangeet" Deni langsung menyemburkan nasi dari dalam mulutnya.
"Mana pake ikan asin segala, apa dia mau kawin kali ya, " Deni kembali ngoceh tidak jelas dan segera mengambil minum di atas mejanya.
Ozzie melirik Deni sambil tersenyum tipis dan masih diam tidak bergeming.
"Udah gak usah dimakan, ntar lu darah tinggi" hahahah" akhirnya mereka berhenti makan
" Zie, kalo lu nikah sama Jihan, bisa-bisa lu darah tinggi dan stroke ya.
"Hahahah" mereka berdua ketawa dengan ekspresi seolah-olah membayangkan kejadian tersebut.
"Ih apaan lu, gua masih mau hidup lama" ozzie kembali tidak terima ucapan deni.
Ozzie mengingat dia belum mengirimkan pesan buat Seka, Ozzie dan seka sudah satu bulan sering mengirim pesan dan itu membuat Ozzie yang biasa sendiri sekarang punya teman cerita.
Seka :
"Zie, lagi ngapain..?"
Baru aja Ozzie akan mengirim pesan ternyata Seka sudah mengirimkan pesan terlebih dahulu saat Ozzie melihat notifikasi dari aplikasi pesan online nya.
Ozzie :
"Ini kak, Ozzie baru sampai di sekolah"
Seka :
"Rajin bener lu Zie, jam segini sudah di sekolah"
Ozzie dan Seka sudah terlihat akrab sekarang dan mereka juga sering bercanda serta bertukar kabar setiap hari.
Ozzie :
"Haha, anak teladan kak😉"
"kak Seka gak ngampus"
Seka :
"Bentar lagi Zie, males Seka ke kampus denger dosen ngoceh🤭"
Ozzie :
"Wah ajaran gak bener nih kak Seka, katanya mau jadi dokter handal"
Seka :
"Becanda Zie,🤣🤣"
"Seka males denger dosen ngoceh doank zie, gak menarik, Seka lebih seneng praktek"
Ozzie:
"Wuih, kak Seka gak takut darah sama jarum suntik.?"
Seka:
"Sebenarnya Seka takut di suntik Zie, waktu kecil aja Seka kalo sakit, ibu harus janji dulu gak disuntik baru Seka mau berobat"
Ozzie:
"Hahaha, gimana mau jadi tenaga medis kalo gitu🤣🤣🤣"
Seka:
"Makanya kan ya yak, gimana donk, apalagi Seka juga males sama obat"
Ozzie:
"Seka seorang dokter yang takut jarum suntik dan minum obat..wkwkwk"😜😜
Seka:
"Kamu ngeledekin Seka ya Zie, awas aja ya😒😒"
Ozzie tersenyum lebar membaca pesan Seka, sangat menggemaskan melihat sikap Seka yaang seperti ini.
Tanpa terasa bel pulang sekolah pun berbunyi..
...****************...
bersambung
bantu like ya, terimakasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments