[ Chasing life ]
Seorang perempuan berlari di gelap nya malam. Dengan tangannya yang mendorong koper.
Unknown girl
[ pergi ke arah belakang pohon besar ]
Unknown girl
Di sini akan aman
Unknown girl
[ bersembunyi ]
Unknown boy
Astaga mana gadis itu?
Unknown boy
Cepat sekali dia berlari
Secret
Sudahlah ayo kita cari lagi, dia pasti masih ada di sekitar sini
Unknown boy
[ mengangguk ]
Unknown boy
Aku hanya khawatir dia terluka
Seorang gadis yang tengah bersembunyi itu kini memunculkan batang hidungnya. Saat menyadari jika kedua orang yang mengejarnya telah pergi.
Unknown girl
[ menghembuskan nafas kasar ]
Unknown girl
Oke baiklah, sekarang apa langkah selanjutnya?
Unknown girl
Tunggu, [ mengambil dompetnya dari saku celananya ]
Gadis itu membuka dompet miliknya tersebut. Dan waw kosong melompong. Oh tidak, ada ktp di sana.
Unknown girl
Aku.. sudah resmi menjadi pengangguran bukan?
Unknown girl
Argg sialan! tua Bangka sialan! ku kutuk kau! awas saja!
Unknown girl
Gara-gara kau aku jadi seperti ini!
Unknown girl
Hiks! ayolah!
Unknown girl
[ menendang asal kaleng yang ada di sana ]
Unknown girl
Dasar breng--
Unknown girl
Oh lihat lah! baru juga jadi pengangguran aku sudah bertingkah [ suara pelan ]
Unknown girl
Aku tidak menendangnya, aku hanya tidak sengaja [ hendak pergi ]
Unknown girl
[ menelan paksa ludahnya ]
Unknown girl
[ cengengesan ]
Unknown girl
Maaf kan aku--
Unknown girl
Em tuan aku tidak sengaja
Unknown boy
Asal kau tahu kaleng yang kau tendang mengenai keras pada kepala ku!
Unknown boy
Untung aku tidak pingsan!
Unknown girl
[ roll eyes ]
Secret
Sudahlah, siapa kau? tengah malam seperti ini ada disini?
Secret
Seorang perempuan tidak baik berkeliaran di malam hari
Unknown girl
Aku akan pulang kok,
Unknown boy
Sebentar, kami dari kepolisian
Unknown boy
Dan kau terkena sanksi karena membuang sampah sembarangan
Unknown girl
Tunggu-- Apa?
Unknown girl
Siapa yang membuang sampah sembarangan?
Unknown boy
Tentu kau, memang siapa lagi?
Unknown girl
Oh ayolah itu bukan sampah ku!
Unknown boy
Tukang buang sampah sembarangan tidak mungkin mengaku
Unknown girl
Ayolah kasihani aku
Unknown girl
Aku hanya pengangguran sebatang kara asal kau tahu!
Unknown girl
Apa aku harus menjawabnya?
Secret
Kami dari kepolisian
Unknown girl
[ roll eyes ]
Mawar Azila Naury
Itu namaku
Mawar Azila Naury
Iya aku tahu lalu memangnya kenapa!? [ kesal ]
Secret
Haha maaf² aku bercanda
Secret
Maafkan aku dan rekan ku ini sudah membuat mu kesal sedari tadi
Secret
Baiklah perkenalkan
Yudha Aiden
Aku Yudha dan rekan saya ini
Yudha Aiden
Gerlan, kami dari tim kepolisian
Yudha Aiden
Dan sepertinya kau ini tersesat yah?
Mawar Azila Naury
Aku tidak tersesat [ menatap sinis yudha ]
Gerlan Jefrino Aston
Lalu sedang apa kau di sini?
Mawar Azila Naury
Aku-- aku hanya..
Mawar Azila Naury
Ah sudah lah aku akan pulang
Mawar Azila Naury
Senang bertemu polisi seperti kalian [ hendak pergi ]
Gerlan Jefrino Aston
Pulang kemana?
Mawar Azila Naury
[ berhenti ]
Mawar Azila Naury
[ menatap sinis Gerlan ]
Mawar Azila Naury
Kau menghina ku?
Gerlan Jefrino Aston
Dari kata mananya aku terlihat seperti menghinamu?
Mawar Azila Naury
[ berdecak pelan ]
Yudha Aiden
Kau kabur dari rumah yah?
Mawar Azila Naury
Hah? tidak! aku hanya.. iya aku eh tidak! ah terserah kau!
Mawar Azila Naury
[ berdecak ]
Mawar Azila Naury
( Dari mana letak lucunya!? aku menderita saat ini! )
Gerlan Jefrino Aston
Ayo ikut kami,
Mawar Azila Naury
Kemana!? kalian benar-benar ingin memenjarakan ku!?
Yudha Aiden
Haha bukan, mana tega kami memenjarakan wanita cantik seperti mu [ mengedipkan matanya ]
Mawar Azila Naury
Terimakasih aku memang cantik [ mengibaskan rambutnya ]
Gerlan Jefrino Aston
[ roll eyes ]
Gerlan Jefrino Aston
Kami akan membantumu mencarikan tempat tinggal
Mawar Azila Naury
Yang benar saja! memang gratis? kalian mau menipuku yah!?
Mawar Azila Naury
Jangan-jangan kalian hanya polisi gadungan!
Baiklah salah satu polisi di sana mulai kehilangan kesabaran. Perempuan ini mau nya apa sih? sudah di beri bantuan malah menolak
Dengan cepat Gerlan mengambil koper perempuan itu lalu memasukan nya ke bagasi mobil.
Mawar Azila Naury
Yak! apa yang kau lakukan!?
Yudha Aiden
Hey cantik! ikut saja! masih mending kami mau membantumu
Gerlan Jefrino Aston
Ayo cepat, atau kau ingin menjadi orang jalanan di sini?
Mawar Azila Naury
[ menghembuskan nafas kasar ]
Mawar Azila Naury
Baiklah kalau memaksa!
Mawar Azila Naury
[ menghampiri mobil ]
Mawar Azila Naury
[ membuka mobil belakang ]
Mawar Azila Naury
[ tersentak ]
Mawar Azila Naury
Kenapa banyak babi di sini!?
Mawar terkejut saat melihat dua orang berperut buncit dengan kedua tangan mereka yang di borgol.
Yudha Aiden
Tapi kau benar, mereka mirip babi [ membuka pintu mobil bagian depan ]
Gerlan Jefrino Aston
Kau ingin duduk bersama mereka?
Mawar Azila Naury
Tidak! Gila saja!
Mawar Azila Naury
Lalu aku duduk di mana!?
Yudha Aiden
Di sini bersama kami
Yudha Aiden
Kau di pangku Gerlan, aku yang menyetir
Mawar Azila Naury
Sialan! kalian berniat membantuku atau tidak!?
Yudha Aiden
Baiklah pilih saja, duduk dengan kedua babi di belakang sana atau di pangku Gerlan?
Mawar Azila Naury
Gila! aku lebih memilih di atap mobil!
Mawar merutuki keputusan nya. Ia berakhir duduk di pangku polisi beraura dingin itu. Gerlan. Selama perjalanan tubuh mawar benar² kaku.
Untung saja jarak kantor polisi tidak terlalu jauh. Mawar segera melompat dari pangkuan Gerlan saat mobil sudah di parkir.
Yudha Aiden
Ger, kedua babi itu biar aku yang urus
Yudha Aiden
Kau lebih baik segera pulang
Gerlan Jefrino Aston
[ mengangguk ]
Gerlan Jefrino Aston
[ menoleh kebelakang ]
Gerlan Jefrino Aston
Kau tunggu di sini
Gerlan Jefrino Aston
Jangan sampai kabur, aku akan masuk kedalam sebentar, lalu setelah itu kita pulang
Mawar Azila Naury
Pulang? kemana?
Gerlan Jefrino Aston
Kerumahku, memangnya kau punya rumah?
Mawar Azila Naury
Pintar sekali membolak-balikan kata kau ini, tuan
Mawar Azila Naury
[ menatap sinis Gerlan ]
Gerlan Jefrino Aston
Terimakasih, kau duduk dulu di sana aku akan segera kembali [ pergi masuk kedalam kantor polisi ]
Mawar Azila Naury
[ pergi menuju sebuah bangku ]
Mawar Azila Naury
[ mendudukkan dirinya ]
Mawar Azila Naury
Huh bahkan aku lupa membawa ponsel ku
Hampir setengah jam Mawar menunggu. Ia hampir saja pergi ke alam mimpi jika tidak ada yang menepuk kepalanya.
Mawar Azila Naury
[ mendongak ]
Gerlan Jefrino Aston
Ayo cepat kita pulang
Gerlan Jefrino Aston
Aku sudah lelah
Mawar Azila Naury
Lama sekali kau ini!
Gerlan Jefrino Aston
Cepatlah ayo
Gerlan Jefrino Aston
[ menghela nafas ]
Gerlan Jefrino Aston
Ke rumah ku, aku sudah mengatakannya bukan?
Mawar Azila Naury
Tunggu, tapi kenapa harus kerumah mu!?
Gerlan Jefrino Aston
Lalu? kau ingin di mana?
Gerlan Jefrino Aston
Di jalanan?
Mawar Azila Naury
Maksudku kau bilang akan mencarikan ku tempat tinggal
Gerlan Jefrino Aston
Memang ada rumah sewa yang buka jam 1 malam?
Mawar Azila Naury
Emm.. tidak sih..
Gerlan Jefrino Aston
Bodoh! ayo cepat
Mawar Azila Naury
Em tunggu, yang benar saja harus ke rumah mu?
Gerlan Jefrino Aston
[ berdecak ]
Gerlan Jefrino Aston
Lalu ingin di mana??? di rumah Yudha? dia sudah punya istri
Gerlan Jefrino Aston
Kau ingin di cap sebagai pelakor?
Mawar Azila Naury
Gila saja!
Gerlan Jefrino Aston
Baiklah ayo cepat
Memang cara yang tepat langsung menarik perempuan itu kedalam mobilnya. Jika tidak mawar akan terus berbicara sampai telinga Gerlan pecah.
Mawar Azila Naury
- Berusia 24 tahun
- Baru saja menjabat sebagai pengangguran sejati dan gelandangan
- [ Secret ]
Gerlan Jefrino Aston
- Berusia 25 tahun
- Kepala divisi sektor intelijen di kepolisian
- [ Secret ]
Yudha Aiden
- Berusia 26 tahun
- Kepala divisi sektor penanganan lalu lintas dan pelayanan lalu lintas
- [ Secret ]
Comments