berangkat bareng

Dikamar Andy sedang duduk di ruangan belajar, Andy saat ini sedang melihat perkembangan pasar saham di levtop nya. Tiba-tiba ponsel Andy berdering, Andy langsung mengangkatnya.

"Hallo bang, gimana perkembangannya" Andy berbicara kepada si penelepon

"Perusahaan kita sekarang sudah siap di resmikan, untuk kantor saya sudah memdapatkannya tempatnya sangat pas untuk prusahaan ini" kata Rehan di sebrang telepon

"Bagai mana dana nya apakah cukup" Andy bertanya.

"Kalau masalah dana cukup untuk pendaptaran saja, sisanya masih kurang" ucap Rehan menjawab.

"Apakah abang sudah membuat rekening prusahaan, kalau sudah saya akan mentrasfer uang nya sekarang" ucap Andy.

"Sudah An, nomernya akan saya kirim lewat whatsapp" ucap Rehan menjawab

Setelah Rehan mengirim nomor rekening prusahaan, Andy langsung mengirim uangnya. Andy mengirim uang 1M

Andy menghubungi Rehan lagi, "hallo bang, uangnya sudah saya kirim" ucap Andy

"Oh iya An, terimakasih" ucap Rehan menjawab.

"Kalau begitu saya tutup telponnya bang" Andy berkata lalu memutuskan sambungan telepon nya, Andy meletakkan poselnya di meja.

Andy melihat kopinya yang masih mengepul di meja, Andy langsung mengambil secangkir kopi itu lalu menghirup aroma kopi dalam-dalam lalu Andy meminumnya dengan pelan dan khidmat.

"Sruput... Ah, mantap" ucap andy

Andy meletakan kopinya kembali dimeja.

Lalu mempokuskan matanya ke arah levtop yang sedang menampilkan grapik pasar saham yang sedang naik turun, 1jam Andy bermain di pasar saham.

Andy telah menghasilkan uang 500juta, 1jam lagi Andy bermain, Andy mendapatkan uang lagi 800juta.

"Wah sepertinya besok aku harus membeli mobil" ucap Andy

Setelah itu Andy mengakhiri kegiatan bermain saham nya.

***

Di rumah Rury.

Rury saat ini sedang berrendam di bathtub yang ada di kamar mandinya, "ah.. segarnya" ucap Rury.

Rury keluar dari kamar mandi mengenakan handuk putih, hanya menutup dada sampai pahanya saja. Rambut Rury basah terurai airnya menetes-netes ke lantai, Rury berjalan ke ruangan ganti.

Rury melepaskan handuknya, lalu membalut rambutnya dengan handuk itu, sementara tubuh Rury saat ini telanjang bulat. Jika Andy melihat ini Andy pasti langsung menerkamnya dan memakannya hingga habis tak tersisa, Tapi sayang Andy tidak ada disana.

Rury memakai baju di depan cermin.

Setelah selesai berpakayan, Rury keluar dari kamar untuk makan bersama mamanya Dinda.

Dinda saat ini sedang menunggu Rury di meja makan, lalu Rury pun datang kesana.

Rury dan Dinda makan bersama dengan khidmat, tiada pembicaraan saat meraka makan.

Setelah makan, Dinda merapikan piring kotor dan membawanya ke wastafel. Rury ikut membatu mamanya mencuci piring.

"Rur, kapan kamu kenalin calon mantu sama mama" ucap Dinda sambil merapikan piring di rak.

"Ah.. ntar mam, masih lama" Rury menjawab.

"Entar nya kapan keburu kutuaan kamu, mamah sudah gak sabar pengen nimbang cucu". Ucap Dinda..

"Iya mam sabar, ntar juga Rury kenalin mama sama calon mantu yang muda dan tampan" ucap Rury mejawab

"Oh jadi kamu senengnya yang masih muda ya, biarpun kamu sudah tua tapi demennya yang masih muda" Ucap dinda menggoda.

"Enggak juga sih, ah.. Mamah sudah lah, balas calon mantu mulu ih" ucap Rury kesel.

"Iya iya iya gimana kamu ngajarnya di sekolahan apakah lancar" ucap Dinda mengalihkan pembicaraan.

"Lancar mah" Rury menjawab

Setelah berbicara dengan mamahnya, Rury berjalan ke arah kulkas lalu mengabil segelas air dingin dan membawanya ke kamarnya.

Di kamar Rury sedang memainkan ponsel, dia melihat riwayat chat dengan Andy lalu menekan profil Andy. Rury senyum-senyum sendiri

"Ganteng juga ya ini bocah, matanya indah hidungnya mancung bibirnya sexy tampilannya cool banget lagi" ucapRury berbicara pada dirinya sendiri

"Ah sudahlah masa aku jatuh cinta pada murid sendiri kan gak mungkin" Rury berucap lagi.

Tapi pikiran Rury berbeda dengan ucapannya. Dalam pikiran Rury saat ini terbayang-bayang saat dia dan Andy berboncengan, ketika dia memeluk Andy aroma maskulin milik Andy tercium di hidungnya hingga menenangkan jiwanya.

Karna keasikan memikirkan Andy, Rury sampai terlelap tidur sambil memegan ponselnya.

***

Di rumah Andy.

Saat ini sudah jam 9 malam, Andy sedang duduk di balkon kamarnya. Andy melihat langit malam Bulan pernama penuh dengan aroma malam, Pelan pelan datang menghiyasi langit yang gelap bertabur bintang.

Andy mengingat kenangan sore tadi ketika pulang dari sekolah berboncengan dengan Rury,

Tiba-tiba bibir Andy melengkungkan senyumnya.

Andy tersenyum kala mengingat kejadian itu, kejadian saat Rury hampir jatuh karena tidak berpegangan dan kejadian saat Rury memeluknya dengan erat.

Andy melihat Rumah Rury yang tepat berada di sebrang jalan.

"Sekarang dia lagi ngapai ya" ucap Andy bergumam sambil memandang rumah Rury.

"Yasudahlah mending tidur aja lah" Andy masuk ke kamarnya dan langsung tidur.

Kesokan paginya, mentari pagi mulai menyinari bumi, saat ini Andy sedang joging di taman. Entah kenapa hari ini Andy ingin joging padahal bukan hari minggu, Andy berlari mengelilingi komplek peruman tempat dirinya tinggal.

Setelah dekat dengan rumah Rury, Andy melihat balkon kamar Rury disana terlihat Rury sedang duduk di bangku sambil megang cangkir teh di tangan nya.

"ternyata dia sudah bangun" ucap Andy lalu melanjutkan acara jogingnya.

Andy sudah selesai joging, dia sedang mandi di kamarnya "ah..segarnya" ucap Andy setelah selesai mandi, Andy langsung pergi sarapan seperti biasa.

Sarapan pun selesai.

"bun hari ini Andy pinjem mobil bunda yah" ucap Andy berbicara kepada bundanya.

"lah tumben" ucap Yanti menjawab perkataan Andy

"iya bun pinjemin yah plissss" ucap Andy memohon

"iya iya...., tuh kuncinya di atas laci bunda" ucap Yanti menunjuk ke atah laci yang ada di kamarnya.

"makasih bunda..." ucap Andy berterimakasih lalu mengambil kuncinya di atas laci

Sedangkan Brian hanya diam saja menikmati kopinya di ruang tamu, Brian hari ini da tidak ke kantor, jadi dia ada di rumah.

Setelah berpamitan Andy berjalan keluar lewat garasi lalu masuk ke dalam mobil bundanya, Andy mengendarai mobil itu keluar dari gerbang rumahnya.

Andy sampai di depan gerbang rumah Rury.

Di dalam mobil Andy menghubungi Rury, lalu suara Rury terdengar di ponselnya.

"halo An kamu udah di depan yah, tunggu sebentar yah saya jalan kesana" ucap Rury berbicara di telepon.

"iya Rur" ucap Andy menjawab.

Tidak lama Rury datang menghampiri mobil Andy lalu mengetuk pintu mobil nya, Andy membukakan pintu mobil dari dalam. Rury pun masuk kedalam mobil. Mobil itu pun melaju meninggalkan komplek perumahan elit yang Andy dan Rury tinggali.

Andy dan Rury tidak menyadari bahwa dari tadi orang tua mereka memperhatikannya, dari balkon rumah masing masing.

"yah liat tuh kelakuan anak kamu" ucap Yanti pada Brian ayahnya Andy.

"yasudah brarti Andy sudah dewasa" jawab Brian cuek-cuek saja

Di sebrang rumah, Dinda juga memperhatikan kepergian Rury dan Andy.

"eh bukannya itu anaknya jeng Yanti, anaknya yang tampan itu, si Rury tau aja yang bening-bening masih muda lagi" ucap Dinda bicara pada dirinya sendiri.

.

.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

JADI TEGANG NGEBAYANGIN SI RURY🤭🤭🤭🤭🤭

2023-06-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!