Ini hanyalah cerita fiksi. Tidak ada unsur menyinggung atau merugikan pihak manapun. Dan cerita ini tidak diambil dari kisah nyata.
Selamat berfantasi 😍😍
🌷🌷🌷🌷🌷
Segera Lilia berdiri dan keluar kamar. Dengan anggunnya ia berjalan menuruni tangga. Sesampainya dibawah sungguh betapa terkejutnya Lilia...
"Kok... Ada Ardian disini?" batin Lilia penuh penasaran dan sedikit membuat perasaannya gusar.
Sepasang mata yang mengikuti Lilia turun dari tangga sama sekali tidak Lilia sadari. CANTIK!!! Hanya itu ungkapan yang ditangkap sepasang mata itu. Entah kenapa tiba-tiba hati sang empunya menghangat, lalu malu.
"Subhanallah... Lihat pi.. siapa gadis yang cantik ini?" suara tante Farah, mami Ardian, memecahkan ekspresi Lilia yang bengong karena sedikit heran tadi.
"Ternyata kita memang gak salah pilih calon mantu ya mi" Haris, papi Ardian, menimpali sang istri.
Serasa mematung, tiba-tiba kaki Lilia kaku. "Hah... Calon mantu? Ini sebenernya apaan sih?" jeritan hati Lilia serasa mau meledak dengan situasi didepannya.
Ardian yang dari tadi tak bersuara sedikit menyunggingkan senyumnya yang hangat.
"Ya sudah jeng... Ayo kita makan malam dulu, baru kita lanjutkan ngobrolnya nanti yuk...!" Dinda mengajak tamu mereka malam ini menuju ruang makan.
" Iya jeng... Jadi gak sabar nih pingin cepet-cepet ngobrol" Farah sambil menggandeng lembut tangan Lilia.
******
Dua keluarga harmonis itu pun segera menuju meja makan. Mereka menyantap makan malam dibarengi canda tawa. Benar-benar keluarga yang sangat harmonis...
🌷🌷🌷🌷🌷
Di ruang tamu tengah rumah keluarga Fardan yang megah. Suasana tiba-tiba jadi hening. Berbeda dengan suasana waktu makan malam tadi. Tiba-tiba....
"Eheeemmm... Dan, lo mau ini acara dibuat formal apa santai nih?" suara om Haris yang memecah di keheningan.
"Ya harus formal lah... Gila lo mau lamar anak gue pakek acara santuy. Bisa-bisa gue tolak lamaran anak lo ntar!" Suara Fardan yang lantang menimpali.
Para orang tua sontak terkekeh dengan obrolan dua laki-laki yang umurnya sudah menginjak 45 tahun itu. Tak heran mereka bicara dengan bahasa khas anak ABG. Karena mereka memang sudah berteman sejak kecil, hingga beranak pinak seperti saat ini. pertemanan mereka masih terjalin dengan hangat.
"Baiklah kalau begitu. Langsung pada intinya saja. Maksud keluarga kami bertandang malam ini adalah untuk melamar nak Lilia Syahfa Mahardhika yang akan kami sandingkan dengan anak kami Ardiansyah Ananthara. Kami harap acara lamaran ini dapat disambut baik oleh keluarga Fardan Mahardhika untuk dilanjut ke acara yang lebih sakral nantinya". Seru Haris.
Lilia yang tadinya menunduk langsung mendongakkan wajah kagetnya, lalu menunduk lagi. Jantungnya tiba-tiba saja berdegub tak karuan, pipi mulusnya juga memerah. Entah bagaimana perasaannya saat ini.
"Saya selaku kepala keluarga sangat senang dengan tujuan keluarga Haris Ananthara kesini. Tentunya kami sangat menyambut baik acara lamaran ini. Tetapi keputusan diterima tidaknya tetap akan diberikan oleh anak kami, Lilia. Bagaimana anakku? Apakah kamu menerima lamaran laki-laki dihadapanmu sekarang?" Fardan langsung membelokkan pertanyaan itu pada putri sulungnya.
Tentu saja Lilia sangat kaget dengan percakapan yang baru saja ia dengar. Bingung harus menanggapi seperti apa. Haruskah ia jawab pertanyaan papanya itu hari ini? Bukankah ia dan Ardi masih kelas 3 SMA? Tapi kenapa serasa malu-malu. Bukankah Lili dan Ardi sudah berteman sejak mereka bayi, bahkan sering menghabiskan waktu bersama, main bersama, saling sharing juga, walaupun tidak setiap hari sih.
"Lili... Mami sudah menganggap Lili seperti anak mami sendiri. Apapun jawaban Lili mami, papi, dan Ardi akan senang menerima. Jangan ragu nak!" Farah menyemangati Lili yang nampak jelas di wajahnya tengah bingung.
Lilia yang tidak tahu harus bagaimana memandang ke arah mamanya. Dan mamanya yang juga tahu kebingungan yang diharapi anaknya hanya mengangguk sambil tersenyum tulus.
"Lilia masih bingung harus menjawab seperti apa. Karena Lilia juga masih sekolah. Dan Lilia masih ingin melanjutkan kuliah dan merintis karir dulu..." Perkataan Lilia terhenti beberapa detik.
"Li... Mami tadi kan udah bilang. Kami akan terima semua keputusanmu. Jadi kamu nggak perlu takut Li. Jangan sampai kamu tertekan atas jawabanmu sendiri" Ardi menyemangati Lilia agar tidak taku dengan keputusan yang akan diambilnya.
"Makasih Di... Mmm... Jujur Lili..........
(Athor : cieee yang kepo kelanjutannya niiih 🤣🤣)
🌬️ BERSAMBUNG.....
Support aku dengan like dan vote kalian sayang 😘😘😘
❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
SrImut>3
cantik tihongkong jlk gtu visual Ny udh tua pula mnding ngambil d idol Korea aja Thor yg masih PD muda² Sma seger biar enak d jadiin haluannya
2021-09-20
0
Lesna Mega
visual y terlalu dewasa banget
2021-05-01
4
Dalila Harahap
sepertinya bagus nih ceritanya lanjut baca aja dulu
2020-12-24
1