BAB 05 - Tidak Mau Diganggu, Kecuali Dia.

Malam tak tahu arah, siang berwibawa. Ya, begitulah kalimat yang paling pas untuk mendefinisikan Mikhail Abercio. Sempat membuat sang mama gila tadi malam, kini dia sudah begitu rapi dan menjalankan perannya.

Semua karyawan menundukkan kepala sebagai tanda hormat kala pria itu memasuki loby perusahaan. Kacamata hitam yang bertengger di hidung bangirnya menambah kadar ketampanan pria itu hingga membuat jiwa wanita-wanita di sana bergejolak seketika.

Dasar manusia bodoh, sampai kapan mereka akan terus memujiku.

Mikhail berseru dalam hati dan mulai merasa terusik dengan bisik-bisik karyawannya. Dia paling benci wanita yang kerap cari perhatian dan terlalu berlebihan dalam segala hal.

Muak dengan pujian, selama ini mereka tergila-gila pada sosok Mikhail bahkan sejak Ibra mengumumkan dirinya sebagai penerus MN Group ketika umurnya menginjak 17 tahun.

Di iringi Bryan, asisten pribadi yang membantunya di dunia pekerjaan. Keduanya terlihat mencolok setiap harinya, walau sifat pemarah Mikhail cukup disegani akan tetapi ketampanannya tidak bisa luntur karena alasan itu.

"Oh s-hit!! Bryan ... apa begitu terlihat?" tanya Mikhail ketika dia tiba di ruangannya, menyembunyikan lingkar mata yang menghitam akibat kurang tidur tadi malam ternyata cukup menyebalkan.

"Sedikit, tapi tidak mengurangi kadar ketampanan Anda."

Bryan menecebikkan bibirnya, sedikit heran dengan tingkah Mikhail yang berusaha tetap terlihat tampan padahal dia tidak suka pujian wanita-wanita yang di sekelilingnya.

"Ck, bukan itu maksudku!! Sekalipun mataku pakai perban aku memang tetap tampan," tukasnya kemudian, padahal Bryan sudah menjawab sebaik mungkin dan berharap hati Mikhail akan tersentuh.

"Benar juga," sahut Bryan mengalah, memang kenyataannya demikian. Bosnya tampan, dan dia akui itu.

"Keluarlah, hari ini aku tidak ingin diganggu ... pastikan tidak ada yang masuk, paham?"

"Termasuk Jenny?"

Mikhail mengangguk, hari ini dia tidak ingin hiburan ataupun belaian manja wanita itu. Wanita bodoh yang rela menjadi pemuas tanpa status jelas darinya.

Cukup mudah, permintaan Mikhail hari ini sepertinya ringan-ringan saja. Bryan berlalu keluar, namun baru saja hendak membuka pintu panggilan dari pria itu menghentikkan langkahnya.

"Ada lagi?"

"Panggilkan anak magang yang kemarin," titahnya kemudian, dan Bryan menghela napas pelan kala bosnya mulai memperlihatkan tanda-tanda tak beres.

"Anda ingin ganti wanita?" tanya Bryan kemudian, jika biasanya wanita yang meminta kali ini cukup berbeda.

"Ck, ganti apanya? Dia merusak mobilku, harus gantilah."

Mikhail bicara dengan nada yang sedikit berbeda, dia kesal dan perkataan Bryan membuatnya tertampar seakan pria paling kotor.

"Bukannya Anda minta dua hari?" tanya Bryan kemudian, padahal dengan jelas Mikhail mengatakan hal itu padanya di perjalanan pulang dan meminta Bryan mencatatnya sebagai agenda penting.

"Suka-suka aku, yang bos di sini siapa?"

"Anda, Pak." Bryan menyerah, tampaknya Mikhail benar-benar ingin mencoba hal baru.

"Cepat sana ... aku tidak suka penolakan." Pria itu mulai sok sibuk dengan menatap monitor di depannya.

Bryan menunduk dan berlalu kemudian, meski bosnya sedikit labil pagi ini tapi tidak apa. Bukan hal sulit untuk memanggil anak magang, pikirnya.

-

.

.

.

Sudah 20 menit Valenzia berada di ruangannya, duduk di hadapannya dan Mikhail tanpa mengatakan apapun. Dia terlihat sibuk sekali dengan dokumen-dokumen yang tidak bisa Valenzia pahami.

Valenzia sudah bertanya sejak awal, namun Mikhail memang hanya memintanya untuk diam dan menunggu. Kekuasaan pemimpin memang kerap semena-mena, jujur saja kali ini Valenzia benar-benar mengurut dada.

"Pak."

"Hm? Sebentar, Zia ... tetap diam disana apa susahnya."

Valenzia mengerutkan dahi, telinganya bermasalah atau bagaimana. Caranya bicara berbeda, dan panggilannya sudah tidak lagi mengeja seperti kemarin.

"Sampai kapan? Tugas saya banyak loh, Pak." Memang banyak, ada banyak hal yang harus dia selesaikan baik itu dari kantor maupun dari luar.

"Sampai aku selesai," jawabnya tanpa menatap lawan bicara, sungguh Valenzia dibuat bingung dengan hal semacam ini.

Ini belum dua hari, dan Mikhail sudah memintanya kembali. Padahal, kemarin jelas-jelas pria itu sendiri yang mengatakan jangan datang jika Valenzia belum menentukan pilihan.

Hari ini dunianya lumayan kacau, pergi dari kost pagi-pagi buta menuju kost Erika sudah membuatnya sedikit lelah. Dan kini Mikhail melakukan hal yang membuatnya bertanya-tanya.

Brak

"Selesai! Kita bisa bicara." Mikhail menggebrak meja dan berhasil membuat Valenzia terperanjat kaget.

"Santai kan bisa, dia gangguan mental apa gimana sebenarnya?" Valenzia mengelus dada, tingkah Mikhail benar-benar tidak bisa ditebak.

"Sebelumnya aku ingin bertanya, kamu tidak punya baju selain itu?"

"Ini baju yang berbeda, hanya sama warnanya."

Perhatian sekali sampai bajupun dia komentari, baru kali ini ada pria yang protes tentang apa yang dia gunakan. Pria itu hanya mengangguk pelan mendengar pernyataan Valenzia.

"Tadi malam aku teringat ucapanmu, sepertinya keputusanmu bisa ditebak."

Valenzia terdiam, hendak menjawab apa karena dua-duanya bukan pilihan. Uang atau dirinya, keduamya tidak bisa dia berikan begitu saja pada Mikhail.

"Aku tidak akan menidurimu secara gratis ... 500 juta akan aku kirim ke rekeningmu jika mau."

"Woah!! Eh." Valenzia menepuk bibirnya kemudian.

Mikhail menarik sudut bibir, mata Valenzia berbinar ketika mendengar nominal yang dia janjikan. Seperti yang dia duga, wanita memang sama saja.

"500 juta?"

"Hm, kurang?" tanya Mikhail bersandar di kursi sembari menatap teliti wanita di hadapannya.

Cantik, menarik dan ada hal yang sangat-sangat Mikhail inginkan dari Valenzia. Dia terlihat polos, sederhana tapi sedikit bodoh, Mikhail tengah menerka.

Valenzia belum menjawab lagi, sejak kemarin dia memikirkan cara agar bisa dapat uang dengan cepat. Hutang kepada bosnya lumayan begitupun dengan beberapa temannya.

Biaya hidup adik-adiknya, tuntutan sang Ibu yang selalu meminta uang setiap minggu dengan alasan pengobatan ayahnya, belum lagi uang kuliah dan masih banyak hal yang harus dia selesaikan dengan uang.

500 juta adalah jumlah fantatis baginya, 50 juta saja sudah cukup untuknya sekarang. Lalu dengan uang 500 juta mungkin dia bisa melakukan banyak hal, pikirnya.

"Satu ... dua ... ti ...." Mikhail mulai menghitung dan dia tidak sabar menanti keputusan Valenzia. Mahal sekali dia menghargai wanita di depannya kini, yang Mikhail cari kali ini memang hanya kesenangan.

"Saya bukan wanita bayaran, Pak."

Jawaban Valenzia pada akhirnya dan membuat Mikhail menatapnya kecewa, pria itu mengepalkan tangan dan baru kali ini ada wanita yang menolaknya. Padahal, harga yang Mikhail tawarkan sebegitu besarnya.

"Permisi!! 1 Miliar ... akan saya cari, besok pagi kan?" Valenzia beranjak dan berlalu dengan langkah panjang, spontan Mikhail berdiri dan mengejar langkah wanita itu.

"Zia tunggu!!" Sejurus kemudian Mikhail menarik pergelangan tangannya hingga Zia meringis lantaran tubuhnya membentur dada Mikhail.

"Aaww, lepaskan!!"

"Kamu berani menolakku?!" tanya Mikhail dengan mata tajamnya, baru ditolak begini dan dia kembali merasa gagal menjadi laki-laki.

"Anda sadar yang saat ini Anda lakukan termasuk pelecehan? Bapak bisa saya penjarain loh."

"Pelecehan? Baiklah ... kita lihat apa kau mampu membuktikan kata-kata dari mulutmu ini," tuturnya penuh penekanan sembari menyentuh bibir ranum Valenzia dengan jemarinya.

Tbc

Terpopuler

Comments

Noer Hidayah

Noer Hidayah

dri sini mikhail tertarik ama zia...?

2024-03-29

1

Naura Kamila

Naura Kamila

perhatian banget sich bang Khail, , sampe hafal baju Zia...

2023-12-28

4

Teh Yen

Teh Yen

kekeuh banget yah Mikhail pengen dapetin Zia 🤭🤭

2023-11-21

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Ganti Rugi
2 BAB 02 - Nego
3 BAB 03 - Sisi Gelap Mikhail
4 BAB 04 - Sampai Kapan?
5 BAB 05 - Tidak Mau Diganggu, Kecuali Dia.
6 BAB 06 - Hampir Saja
7 BAB 07 - Jalan Tuhan?
8 BAB 08 - Kau Milikku
9 BAB 09 - Berbeda
10 BAB 10 - Sendiri
11 BAB 11 - Liciknya Mikhail.
12 BAB 12 - Bukan Kausa Halal
13 BAB 13 - Pemaksa
14 BAB 14 - Seperti Simpanan.
15 BAB 15 - Aneh
16 BAB 16 - Penguntit
17 BAB 17 - Pulang (Terpaksa)
18 BAB 18 - Sang Presdir
19 BAB 19 - Khianat Termanis
20 BAB 20 - Tidak Adil.
21 BAB 21 - Salah Prasangka
22 BAB 22 - Ikut!!
23 BAB 23 - Big Bos
24 BAB 24 - Ancaman
25 BAB 25 - Simulasi (Moto-GP)
26 BAB 26 - Goyah (Sejak Awal)
27 BAB 27 - Berakhir
28 BAB 28 - Galau Sekeluarga.
29 BAB 29 - Terlambat
30 BAB 30 - Cari (Zia/Mati)
31 BAB 31 - Kembali Terulang
32 BAB 32 - Tentang Zia
33 BAB 33 - Menginginkan Dia
34 BAB 34 - Ujian/Hukuman?
35 BAB 35 - Harapan
36 BAB 36 - Buang Harapanmu.
37 BAB 37 - Kembali (Lagi)
38 BAB 38 - Titik Temu (Akhir)
39 BAB 39 - Tanggung Jawab
40 BAB 40 - BUY 1 GET 1
41 BAB 41 - Bukan Salah Zia
42 BAB 42 - Mulai Terbatas (Kuasa Calon Mertua)
43 BAB 43 - Malu
44 BAB 44 - Adab Tarzan.
45 BAB 45 - Selesai Meminta
46 BAB 46 - Menuju Sepasang
47 BAB 47 - Resmi Pasangan
48 BAB 48 - Bukan Pertama
49 BAB 49 - Sarapan.
50 BAB 50 - Perusak Suasana
51 BAB 51 - Permintaan
52 BAB 52 - Perang Batin
53 BAB 53 - Cuci Mata Ala Zia
54 BAB 54 - Tidak Menyadari
55 BAB 55 - Kemarahan Mikhail
56 BAB 56 - Jangan Merendah.
57 BAB 57 - Cari Cara Ala Mikhail.
58 BAB 58 - Kacau Semuanya.
59 BAB 59 - Nekat
60 BAB 60 - Berani Berbuat, Terima Akibat.
61 BAB 61 - Pulang Diam-Diam
62 BAB 62 - Izin Suaminya.
63 BAB 63 - Hadiah Pernikahan
64 BAB 64 - Tempat Sama, Orang Yang Berbeda.
65 BAB 65 - Mikhail VS Mama
66 BAB 66 - Real Kualat?
67 BAB 67 - Rumah Sakit
68 BAB 68 - Jodoh Masa Lalu.
69 BAB 69 - Kanibal.
70 BAB 70 - Jahatnya Hati Manusia
71 BAB 71 - Marah Sekeluarga.
72 BAB 72 - Secuil Amarah
73 BAB 73 - Salah Curiga
74 BAB 74 - Kita Pindah!!
75 BAB 75 - Pindah Sungguhan!!
76 BAB 76 - Mikhail VS Zia
77 BAB 77 - Paniknya Kanaya.
78 BAB 78 - Bukan Grebek Biasa.
79 BAB 79 - Sisi Lain Keturunan Ibra.
80 BAB 80 - Sama Saja
81 BAB 81 - Menyesal Memang Belakangan.
82 BAB 82 - Melihat Bidadari
83 BAB 83 - Apapun, kecuali mendua.
84 BAB 84 - Real Benalu
85 BAB 85 - Takut Tentang Zia.
86 BAB 86 - Suami Serba Guna.
87 BAB 87 - Penebus Rasa Bersalah.
88 BAB 88 - Jenguk Bayi
89 BAB 89 - Cari Obat Lain.
90 BAB 90 - Karma Malam-Malam
91 BAB 91 - Temui Dia
92 BAB 92 - Terjerat Sebelum Dijala.
93 BAB 93 - Mengalah (Mikhail)
94 BAB 94 - Pesan Terakhir
95 BAB 95 - Tanggung Jawab
96 BAB 96 - Memang Malaikat
97 BAB 97 - Quality Time (Zi-Mi)
98 BAB 98 - You Are Different
99 BAB 99 - Iblis Sesungguhnya.
100 BAB 100 - Mengganggu.
101 BAB 101 - Salah Taktik
102 BAB 102 - Tanggung Jawab!!
103 BAB 103 - Panik Mode On
104 BAB 104 - Bukan Pengusik Biasa.
105 BAB 105 - Bukan Sembarang Donat
106 BAB 106 - Permintaan Jenny
107 BAB 107 - Usai
108 BAB 108 - Obat Yang Lain
109 BAB 109 - Welcome Baby Girl
110 BAB 110 - Perkara Azan
111 BAB 111 - Mikhayla Qianzy
112 BELENGGU CINTA PRIA BAYARAN - DESY PUSPITA
113 BAB 112 - Suamiable Sejati.
114 BAB 113 - Gusarnya Mikhail
115 BAB 114 - Pengasuh (Anak/Istri)
116 Promo Karya Baru (Tawanan Cinta Pria Dewasa) - Desy Puspita
117 BAB 115 - Takdir Cinta
118 BAB 116 - Kerinduan
119 BAB 117 - Sakit (Mikhail)
120 BAB 118 - Mama Anak Dua
121 BAB 119 - Pertemuan (END)
122 BONUS CHAPTER
123 BONUS CHAPTER II
124 Promo Karya Baru - My Possessive Billionaire Desy Puspita
125 BONUS CHAPTER III
126 BONUS CHAPTER IV
127 BONUS CHAPTER V
128 BONUS CHAPTER VI
129 BONUS CHAPTER VII
130 BONUS CHAPTER VIII
131 BONUS CHAPTER IX
132 THE LAST BONUS
133 Promo Karya Baru - Tawanan Cinta Pria Dewasa (Mikhayla) - Desy Puspita
Episodes

Updated 133 Episodes

1
BAB 01 - Ganti Rugi
2
BAB 02 - Nego
3
BAB 03 - Sisi Gelap Mikhail
4
BAB 04 - Sampai Kapan?
5
BAB 05 - Tidak Mau Diganggu, Kecuali Dia.
6
BAB 06 - Hampir Saja
7
BAB 07 - Jalan Tuhan?
8
BAB 08 - Kau Milikku
9
BAB 09 - Berbeda
10
BAB 10 - Sendiri
11
BAB 11 - Liciknya Mikhail.
12
BAB 12 - Bukan Kausa Halal
13
BAB 13 - Pemaksa
14
BAB 14 - Seperti Simpanan.
15
BAB 15 - Aneh
16
BAB 16 - Penguntit
17
BAB 17 - Pulang (Terpaksa)
18
BAB 18 - Sang Presdir
19
BAB 19 - Khianat Termanis
20
BAB 20 - Tidak Adil.
21
BAB 21 - Salah Prasangka
22
BAB 22 - Ikut!!
23
BAB 23 - Big Bos
24
BAB 24 - Ancaman
25
BAB 25 - Simulasi (Moto-GP)
26
BAB 26 - Goyah (Sejak Awal)
27
BAB 27 - Berakhir
28
BAB 28 - Galau Sekeluarga.
29
BAB 29 - Terlambat
30
BAB 30 - Cari (Zia/Mati)
31
BAB 31 - Kembali Terulang
32
BAB 32 - Tentang Zia
33
BAB 33 - Menginginkan Dia
34
BAB 34 - Ujian/Hukuman?
35
BAB 35 - Harapan
36
BAB 36 - Buang Harapanmu.
37
BAB 37 - Kembali (Lagi)
38
BAB 38 - Titik Temu (Akhir)
39
BAB 39 - Tanggung Jawab
40
BAB 40 - BUY 1 GET 1
41
BAB 41 - Bukan Salah Zia
42
BAB 42 - Mulai Terbatas (Kuasa Calon Mertua)
43
BAB 43 - Malu
44
BAB 44 - Adab Tarzan.
45
BAB 45 - Selesai Meminta
46
BAB 46 - Menuju Sepasang
47
BAB 47 - Resmi Pasangan
48
BAB 48 - Bukan Pertama
49
BAB 49 - Sarapan.
50
BAB 50 - Perusak Suasana
51
BAB 51 - Permintaan
52
BAB 52 - Perang Batin
53
BAB 53 - Cuci Mata Ala Zia
54
BAB 54 - Tidak Menyadari
55
BAB 55 - Kemarahan Mikhail
56
BAB 56 - Jangan Merendah.
57
BAB 57 - Cari Cara Ala Mikhail.
58
BAB 58 - Kacau Semuanya.
59
BAB 59 - Nekat
60
BAB 60 - Berani Berbuat, Terima Akibat.
61
BAB 61 - Pulang Diam-Diam
62
BAB 62 - Izin Suaminya.
63
BAB 63 - Hadiah Pernikahan
64
BAB 64 - Tempat Sama, Orang Yang Berbeda.
65
BAB 65 - Mikhail VS Mama
66
BAB 66 - Real Kualat?
67
BAB 67 - Rumah Sakit
68
BAB 68 - Jodoh Masa Lalu.
69
BAB 69 - Kanibal.
70
BAB 70 - Jahatnya Hati Manusia
71
BAB 71 - Marah Sekeluarga.
72
BAB 72 - Secuil Amarah
73
BAB 73 - Salah Curiga
74
BAB 74 - Kita Pindah!!
75
BAB 75 - Pindah Sungguhan!!
76
BAB 76 - Mikhail VS Zia
77
BAB 77 - Paniknya Kanaya.
78
BAB 78 - Bukan Grebek Biasa.
79
BAB 79 - Sisi Lain Keturunan Ibra.
80
BAB 80 - Sama Saja
81
BAB 81 - Menyesal Memang Belakangan.
82
BAB 82 - Melihat Bidadari
83
BAB 83 - Apapun, kecuali mendua.
84
BAB 84 - Real Benalu
85
BAB 85 - Takut Tentang Zia.
86
BAB 86 - Suami Serba Guna.
87
BAB 87 - Penebus Rasa Bersalah.
88
BAB 88 - Jenguk Bayi
89
BAB 89 - Cari Obat Lain.
90
BAB 90 - Karma Malam-Malam
91
BAB 91 - Temui Dia
92
BAB 92 - Terjerat Sebelum Dijala.
93
BAB 93 - Mengalah (Mikhail)
94
BAB 94 - Pesan Terakhir
95
BAB 95 - Tanggung Jawab
96
BAB 96 - Memang Malaikat
97
BAB 97 - Quality Time (Zi-Mi)
98
BAB 98 - You Are Different
99
BAB 99 - Iblis Sesungguhnya.
100
BAB 100 - Mengganggu.
101
BAB 101 - Salah Taktik
102
BAB 102 - Tanggung Jawab!!
103
BAB 103 - Panik Mode On
104
BAB 104 - Bukan Pengusik Biasa.
105
BAB 105 - Bukan Sembarang Donat
106
BAB 106 - Permintaan Jenny
107
BAB 107 - Usai
108
BAB 108 - Obat Yang Lain
109
BAB 109 - Welcome Baby Girl
110
BAB 110 - Perkara Azan
111
BAB 111 - Mikhayla Qianzy
112
BELENGGU CINTA PRIA BAYARAN - DESY PUSPITA
113
BAB 112 - Suamiable Sejati.
114
BAB 113 - Gusarnya Mikhail
115
BAB 114 - Pengasuh (Anak/Istri)
116
Promo Karya Baru (Tawanan Cinta Pria Dewasa) - Desy Puspita
117
BAB 115 - Takdir Cinta
118
BAB 116 - Kerinduan
119
BAB 117 - Sakit (Mikhail)
120
BAB 118 - Mama Anak Dua
121
BAB 119 - Pertemuan (END)
122
BONUS CHAPTER
123
BONUS CHAPTER II
124
Promo Karya Baru - My Possessive Billionaire Desy Puspita
125
BONUS CHAPTER III
126
BONUS CHAPTER IV
127
BONUS CHAPTER V
128
BONUS CHAPTER VI
129
BONUS CHAPTER VII
130
BONUS CHAPTER VIII
131
BONUS CHAPTER IX
132
THE LAST BONUS
133
Promo Karya Baru - Tawanan Cinta Pria Dewasa (Mikhayla) - Desy Puspita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!