Sore ini Arla baru saja membersihkan rumah barunya, tempat ia akan tinggal sekarang dan untuk kedepannya.
Karena lelah, Arla membaringkan dirinya di kasur dan menghela nafas.
Arla
Huft..
Arla
Lelah sekali..
Arla menutup kedua matanya dan meletakan lengannya di atas matanya yang tertutup sampai lama kelamaan ia pun ketiduran.
Sesosok Makhluk asik memencet mencet pipi Arla menggunakan jarinya.
Arla yang sedang tertidur merasa terganggu karena terasa seperti ada seseorang yang menyentuh pipinya. Ia terbangun.
Arla
Nghh..
Arla menjauhkan lengannya dan membuka kedua matanya perlahan.
Arla
ASTAGA!!
Arla membelalakkan matanya begitu melihat sesosok Pria tampan dengan rambut ungu keputihan sedang tersenyum lebar kepadanya.
Romeo
Hei! kau bisa melihatku ya?
Arla
Ck.
Arla berpura pura tidak melihat dan mengabaikan Romeo.
Romeo
H-hei?
Ia mengabaikan sosok itu, kemudian Arla berdiri dari kasurnya dan berjalan keluar kamar.
Romeo
Tunggu.. sepertinya tadi ia terkejut melihatku. Apa aku salah lihat ya?
Sosok itu yang merasa penasaran dengan Arla pun mengikuti Arla kemana pun Gadis itu melangkah dan terus berada di sampingnya.
Hingga sudah seminggu Arla tinggal di tempat ini. Sosok itu masih saja asik mengikuti Arla. Arla yang merasa sedikit tidak nyaman mencoba tetap bersikap biasa agar sosok itu berhenti mengikutinya. Namun Tetap saja sosok itu masih terus asik mengikutinya.
Tetapi, siapa sangka saat Arla keluar kamar mandi ia hampir saja terjatuh jika tidak di tahan sosok di depannya. Dari situlah awal mereka saling berkomunikasi.
Arla
E-eh!
Romeo menahan pinggang Arla dengan tangan kekarnya. Hingga gadis itu tak terjatuh.
Arla
Hmm..
Arla segera menjauhkan dirinya dari sosok itu dan berjalan lagi ke kamarnya seolah tidak terjadi apa apa.
Romeo
Tunggu! Namaku Romeo.
Arla diam, lagi lagi ia mengabaikan sosok yang bernama Romeo itu.
Romeo
Huh.. Namamu Arla kan?
Arla
...
Arla tetap diam mengabaikan Romeo, ia tetap menganggap bahwa ia sedang sendiri di situ.
Romeo
Sebenarnya Apa yang kau hindari. Aku yakin kau terbiasa melihat Hantu yang bahkan rupanya lebih menyeramkan dariku.
Arla
...
Arla masih diam ia tetap berpura pura tidak bisa melihat Romeo.
Romeo
Hei!!
Arla
Ck!
Karena tak tahan dengan Romeo Arla berdecak sebal dan membalik badannya ke arah Romeo yang kini persis di depannya.
Arla
Sebenarnya apa maumu hah?! Memangnya kenapa kalau aku bisa melihatmu? Tidak usah berisik.
Romeo
Santai saja.. Aku hanya ingin berteman denganmu.
Arla
Cih! Berteman? Mana ada hantu seperti itu.
Romeo
Ya.. Aku buktinya?
Arla
Aku tak ada waktu untuk meladenimu!
Arla pun kembali membalikan badannya dan mencoba tidur.
Romeo tersenyum melihat itu, ia diam diam memeluk Arla dari belakang. Dan menempelkan kepalanya di leher gadis itu.
Romeo
Selamat Malam.
Bisiknya ke telinga Arla yang sudah terlelap tak sadarkan diri.
Comments