My Ghost ; I Love U
1 ; Pertemuan Dengannya
Sore ini Arla baru saja membersihkan rumah barunya, tempat ia akan tinggal sekarang dan untuk kedepannya.
Karena lelah, Arla membaringkan dirinya di kasur dan menghela nafas.
Arla menutup kedua matanya dan meletakan lengannya di atas matanya yang tertutup sampai lama kelamaan ia pun ketiduran.
Sesosok Makhluk asik memencet mencet pipi Arla menggunakan jarinya.
Arla yang sedang tertidur merasa terganggu karena terasa seperti ada seseorang yang menyentuh pipinya. Ia terbangun.
Arla menjauhkan lengannya dan membuka kedua matanya perlahan.
Arla membelalakkan matanya begitu melihat sesosok Pria tampan dengan rambut ungu keputihan sedang tersenyum lebar kepadanya.
Romeo
Hei! kau bisa melihatku ya?
Arla berpura pura tidak melihat dan mengabaikan Romeo.
Ia mengabaikan sosok itu, kemudian Arla berdiri dari kasurnya dan berjalan keluar kamar.
Romeo
Tunggu.. sepertinya tadi ia terkejut melihatku. Apa aku salah lihat ya?
Sosok itu yang merasa penasaran dengan Arla pun mengikuti Arla kemana pun Gadis itu melangkah dan terus berada di sampingnya.
Hingga sudah seminggu Arla tinggal di tempat ini. Sosok itu masih saja asik mengikuti Arla. Arla yang merasa sedikit tidak nyaman mencoba tetap bersikap biasa agar sosok itu berhenti mengikutinya. Namun Tetap saja sosok itu masih terus asik mengikutinya.
Tetapi, siapa sangka saat Arla keluar kamar mandi ia hampir saja terjatuh jika tidak di tahan sosok di depannya. Dari situlah awal mereka saling berkomunikasi.
Romeo menahan pinggang Arla dengan tangan kekarnya. Hingga gadis itu tak terjatuh.
Arla segera menjauhkan dirinya dari sosok itu dan berjalan lagi ke kamarnya seolah tidak terjadi apa apa.
Romeo
Tunggu! Namaku Romeo.
Arla diam, lagi lagi ia mengabaikan sosok yang bernama Romeo itu.
Romeo
Huh.. Namamu Arla kan?
Arla tetap diam mengabaikan Romeo, ia tetap menganggap bahwa ia sedang sendiri di situ.
Romeo
Sebenarnya Apa yang kau hindari. Aku yakin kau terbiasa melihat Hantu yang bahkan rupanya lebih menyeramkan dariku.
Arla masih diam ia tetap berpura pura tidak bisa melihat Romeo.
Karena tak tahan dengan Romeo Arla berdecak sebal dan membalik badannya ke arah Romeo yang kini persis di depannya.
Arla
Sebenarnya apa maumu hah?! Memangnya kenapa kalau aku bisa melihatmu? Tidak usah berisik.
Romeo
Santai saja.. Aku hanya ingin berteman denganmu.
Arla
Cih! Berteman? Mana ada hantu seperti itu.
Arla
Aku tak ada waktu untuk meladenimu!
Arla pun kembali membalikan badannya dan mencoba tidur.
Romeo tersenyum melihat itu, ia diam diam memeluk Arla dari belakang. Dan menempelkan kepalanya di leher gadis itu.
Bisiknya ke telinga Arla yang sudah terlelap tak sadarkan diri.
2 ; Romeo Si Hantu Mesum
Matahari telah menampakan dirinya sedari tadi. Namun kedua sejoli- Ah Ralat, seorang gadis dan sesosok makhluk masih asik di dalam dunianya sendiri sambil berpelukan mesra.
Arla melenguh, kemudian ia membuka kedua matanya perlahan. Dan terkejut ketika merasakan ada sepasang tangan yang melingkari pinggangnya.
Arla berteriak sambil menarik paksa tangan itu, Namun sang pemilik tangan tentu tak akan membiarkannya lepas dengan mudah.
Romeo terkekeh melihat kelakuan Arla yang menggemaskan baginya.
Arla
Cih. Aku akan menggigit mu!
Romeo
Coba saja kalau kau bisa.
Arla pun tak segan segan menundukan kepalanya dan berusaha mendekatkan bibirnya ke tangan Romeo. Namun Romeo dengan cepat membalik keadaan, ia mengigit kecil leher belakang Arla yang terekpos di depan matanya. Hal itu membuat Arla mengurungkan niatnya dan malah mendesah kecil.
Arla
A-ah.. Apa yang kau lakukan.
Romeo
Hanya membalik keadaan.
Wajah Arla memerah karena Romeo masih belum melepaskan bibirnya di lehernya. Romeo malah semakin menjadi, ia menjilat dengan lembut leher belakang Arla.
Arla
Hantu mesum menjauhlah.
Ucap Arla dengan suara lirih.
Bukannya menjauh, justru Romeo semakin menjadi. Ia sekarang menghisap leher milik Arla hingga memerah.
Arla
Ah! Aku Lepaskan Aku!! Aku mohon..
Romeo
Berjanjilah kau tak akan menggigitku.
Arla
I-iya aku berjanji tolong menjauhlah.
Romeo pun menjauhkan bibirnya dari leher Arla. Arla menghela nafas lega. Jantungnya sangat tidak stabil sekarang. Tentu saja karena gugup, ia belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya.
Arla
Romeo biarkan aku mandi.
Romeo
Ya sudah mandi sana.
Arla
Bagaimana aku bisa mandi.
Romeo
Maksudmu? Kau ingin Aku mandikan?
Arla
Ck. Tanganmu Bodoh, Hantu mesum.
Romeo
Bagaimana kalau aku tak mau melepaskannya?
Arla
Maka aku akan melakukan ini.
Arla dengan cepat menggigit tangan Romeo dan berhasil, Romeo pun melepaskan pelukannya. Arla dengan segera berlari masuk ke dalam kamar mandi dan mengunci pintu tersebut. Namun Arla melupakan Fakta bahwa Romeo adalah Hantu, ia bisa melewati tembok manapun sekalipun itu terkunci dengan rantai besar.
Romeo
Dasar Bodoh. Aku ini Hantu. Aku bisa masuk kemanapun karena badanku tembus pandang.
Romeo
Mau Aku bantu lepaskan bajumu?
Arla
HANTU MESUMM!!! KELUAR!!!!
Romeo
Iya iya karena aku baik aku mengalah.
Romeo pun Keluar dan menunggu Arla di kamarnya.
Setelah 30 menit berlalu akhirnya Arla selesai mandi. Romeo yang melihat itu segera mendekati Arla.
Arla
Apa lagi yang kau inginkan? Apa kau ingin memperkosaku wahai hantu mesum?!
Romeo
Ck. Tenang saja aku tak bernafsu dengan tubuh rata mu itu.
Arla
Apa?! Sialan! Mau ku tunjukan apa itu yang kau bilang rata barusan?!!
Arla dengan segera melepaskan jubah mandi yang ia pakai. Romeo sudah bersiap akan pemandangan yang dinantikannya, namun sayang ternyata di balik jubah mandinya, Arla mengenakan hotpants dan sport bra.
Arla
HAHAHA! Apa yang kau nantikan Hantu mesum? Dengan wajah seperti predator kau masih berani bilang tak bernafsu akan tubuhku?! Hahaha!!! Kau tertipu.
Arla
Apa? Masih berani bilang tak bernafsu?
Romeo
Baiklah jika kau mau aku jujur.
Romeo melangkah mendekati Arla yang semakin mundur. Hingga ia terpojokan di antara tembok dan Romeo
Arla
H-hei kenapa kau memojokanku sekarang.
Romeo menatap lembut mata biru milik Arla. Dan Mengangkat Dagunya menggunakan jari panjangnya.
Romeo
Aku bernafsu. Sungguh sangat bernafsu, Kau mau melayaniku kalau aku jujur?
Tangan Kiri Romeo terjun ke dada Arla dan meremasnya lembut.
Romeo
Apa ini jawaban yang kau inginkan hm?
Arla diam membeku ia mendadak tak bisa menyadari situasi apa yang sedang di hadapinya seolah jiwanya keluar dari raganya.
Romeo menjilat telinga kanan Arla, dan mengigit kecil kemudian ia mengulumnya.
Bisik romeo di telinga Arla, kemudian meniupnya.
Wajah Arla panas. Tubuhnya pun sepertinya juga begitu. Darah rasanya seolah naik ke atas menjadi rangsangan hebat terhadap perlakuan Romeo kepadanya.
Arla
Ah.. Ro-Romeo Jangan begini.
Bukannya berhenti Romeo semakin menjadi sekarang ia meremas kedua buah dada Arla dengan sedikit kencang.
Arla
Romeo.. Lepaskan Hantu mesum!!
Arla merasa dirinya tak berdaya tubuhnya menikmati perlakuan Romeo namun dirinya tidak.
Romeo
Hmm.. Tubuhmu mengatakan padaku untuk terus melanjutkannya.
Air mata akhirnya mengalir keluar saat Romeo mengelus milik Arla.
Arla
Romeo.. Tolong Tolong lepaskan.
Karena tak tega melihat itu romeo segera menjauhkan dirinya dan menghilang dari hadapan Arla.
Arla sedikit shock akan tindakan berani Romeo namun ia juga bersyukur setidaknya Romeo masih punya batasan untuk tidak berlaku lebih tadi.
3 ; Pertemuan Dengan Samuel
Sudah dua hari berlalu, namun Romeo belum juga kembali ke rumah Arla hingga saat ini.
Arla menatap pemandangan dari luar jendela dengan tatapan Kosong.
Arla
Huh.. kenapa Aku murung begini?
Arla pun beranjak dari duduknya dan keluar dari rumah berniat makan malam di luar untuk menghibur dirinya yang sedang bosan.
Arla menoleh begitu mendengar seseorang memanggil namanya.
Arla
Eh ya? Maaf aku tidak mengenalimu.
Samuel
Haha. Tidak apa apa, kita memang tidak terlalu dekat. Dulu Kita satu sekolah saat SMA. Aku Samuel apakah Kau ingat?
Samuel
Ya, Samuel Rein dari kelas A. Aku cukup populer lho.
Arla
Narsis, tapi sepertinya benar. Aku cukup familiar dengan namamu. Namun tidak mengingatnya.
Samuel
Hahaha. Tidak apa apa. Kau mau kemana? Sudah malam begini.
Arla
Aku berniat makan di luar.
Samuel
Ah.. Boleh Aku ikut?
Arla dan Samuel pun berjalan bersama ke warung makan pinggir jalan. Mereka memesan Kimchi Stew dan satu botol Soju.
Arla
Kau yakin ingin ikut minum denganku?
Samuel
Ya. Aku ini peminum Handal.
Arla
Hm.. Aku menantangmu. Mari buktikan ucapanmu.
Mereka berlomba meminum soju dengan bersemangat Hingga habis 3 botol. Siapa sangka justru yang menantang yang Kalah. Arla sudah mabuk tak sadarkan diri. Ia menidurkan kepalanya di atas meja dengan tangan yang memainkan rambutnya sendiri.
Arla
Hmmnh.. Romeo sialan..
Samuel melirik Arla yang saat ini tengah berbicara sendiri. Ia tak ada niat untuk mengantarnya pulang ataupun membangunkannya. Entah mengapa Ia ingin melihat bagaimana Arla saat sedang Mabuk.
Arla
Kenapa kau begitu Mesum!! Romeo Sialan.
Melihat Arla yang terus terusan menyebut nama Romeo membuat Samuel penasaran namun ia urungkan niatnya untuk bertanya.
Saat Arla meringis kesakitan barulah Samuel mendekat.
Samuel
Kau tak apa apa? Ingin ku antar?
Arla
Ughh.. Sakit.. Kepalaku!
Samuel
Tenanglah akan ku antar pulang. Bibi! uangnya Aku taruh di meja.
Samuel pun merangkul Arla, ia membantu Arla jalan pelan pelan. Namun tetap saja, itu sedikit sulit karena Arla agak terhuyung.
Samuel
Apa sebaiknya ku gendong saja ya?
Tanya Samuel pada dirinya sendiri.
Karena Arla semakin tak sadarkan diri Samuel pun memutuskan untuk menggendongnya.
Samuel
Sial, aku tak tahu dimana rumahnya.
Samuel
Hei, Arla dimana rumahmu.
Arla
Emm.. Tak tahu.. Rumah..
Arla yang sudah mabuk tak bisa menjawab pertanyaan Samuel dengan benar. Karena bingung Samuel pun membawa Arla pulang ke rumahnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!