Handphone Shena berhenti berdering, ia sangat terkejut mendapati bossnya menelpon tiga kali. Ia tidak bisa mengangkat karena sedang mandi.
Shena
Selamat pagi Pak Exca, ada yang bisa saya bantu?
Exca
Temui saya Sekarang!
Shena bingung karena Pak Exca seperti memarahinya
Shena
Baik Pak, saya akan ke kantor sebentar lagi.
Exca
Saya di depan rumah kamu, cepatlah
Shena
Baik pak.
Shena tidak bisa membantah bossnya itu karena ia hanyalah bawahan yang harus patuh untuk mendapatkan uang.
Terlihat mobil mewah yang biasa dikendarai Exca saat ke kantor. Shena hanya berdiri menghadapi mobil itu dari samping jendela kemudi.
Jendela mobil perlahan turun dengan halus, terlihat pemandangan yang tidak pernah dilihat Shena sebelumnya. Exca memakai kaos polos hitam dan celana kain biasa, sangat sederhana namun tetap terlihat mewah karena karismanya.
Exca
Kenapa bengong, ayo masuk
Shena
Eh…baik pak
…
Hening
Exca
Hari ini kerja di rumah saja. Saya tidak enak badan.
Shena
Hari ini kan ada rapat penting pak, apa mau saya gantikan?
Exca
Saya kan lagi sakit, cancel saja
Shena
Wah pak Exca ternyata bisa bilang sakit juga ya
Pikir Shena sambil menghapus beberapa memo di tabletnya.
Exca
Saya mau beli obat dulu, kamu tunggu disini
Shena
[Mengangguk]
Setelah membeli obat, Exca pun kembali melajukan mobilnya
Shena
Pak, saya lupa membeli makan. Apakah boleh saya membeli roti di sana?
Exca
Makan di rumah saja, nanti saya masak.
Shena
Jangan dipaksakan pak, bukankah anda sedang sakit
Exca
Saya tidak terpaksa, saya juga belum makan
Shena hanya tersenyum kecil menatap Exca yang keras kepala. Dirinya mungkin terbiasa dengan sifat Exca, tapi ia heran kenapa semua bawahan Exca menyukainya begitu saja
Setelah perjalanan yang lumayan memakan waktu karena macet, akhirnya sampailah Shena di depan gerbang rumah Exca.
Shena
Pak Exca, tadi saya sudah reshcedule meeting yang hari ini. Katanya meetingnya nggak bisa di cancel
Sembari memegang gagang pintu mobil untuk keluar
Exca
Ok
Exca
Nanti kamu keruangan saya, ada beberapa yang belum saya kerjakan, jadi kamu kerjakan sisanya
Biasanya kalau bekerja di rumah, kerjaan Shena menjadi berlipat - lipat banyaknya karena membantu pekerjaan Exca yang tidak ia selesaikan karena sakit atau habis dari perjalanan jauh.
Exca
Nih
Shena
Sebanyak ini pak?
Exca
Beberapa hari ini saya tidak dapat mengerjakan. Nanti saya banyakin gaji kamu
Shena
[Shena hanya meringis dalam hati]
Exca
Sebelum kamu mengerjakan, makan dulu
Shena
[Shena menurut dan berjalan di belakang Exca]
Exca memasang celemek berwarna hitam, bersiap memasak. Sedari tadi pandangan Shena membuatnya seperti diawasi. Perempuan itu tidak hentinya memperhatikan aksinya yang menurutnya sudah menjadi keseharian itu.
Shena
Masak apa pak?
Exca
Spaghetti, kamu tidak keberatan kan?
Shena
Tentu, saya suka itu
Shena
Ada yang bisa saya bantu?
Exca
Duduk dan diam saja di sana
Shena kembali menatap punggung Exca
…
Suara suara gesekan dan bahan masakan yang di potong pun terdengar riuh
Shena
harumnyaa
Exca
…
Shena
Meskipun Shena sudah terbiasa di rumah Exca, baru kali ini ia melihat Exca memasak secara langsung. Biasanya mereka hanya memesan makanan saja.
Shena
Waaaaah
Exca
Exca tersenyum melihat ekspresi Shena
Shena
Pak ini menakjubkan
Exca
Selamat makan
Shena
Selamat makan pak
Mereka berdua melahap makanan dan menghabiskan waktu sebelum bekerja dimulai
Comments
Lizbeth.Lee
aku suka.... ada visualnya ..🥰
2023-03-12
1