Episode 3

Di bawah tatapan kebencian dari penghuni istana, Li Jihyun terus berjalan mengikuti Long Jian. Meski dihatinya mengumpat akan perbuatan Long Jian.

“Bukankah gadis itu tawanan perang?” bisik salah satu dayang di lorong istana yang terdengar ditelinga Li Jihyun. Mata mereka terus melirik Li Jihyun yang baru saja lewat.

“Tapi kenapa dia bisa selamat dari pembantaian itu? Bukankah semuanya kudengar sudah tewas?” bisiknya dayang lain membuat tangan Li Jihyun terkepal erat. Matanya mendelik tajam ke arah dayang itu. Seketika mulut mereka langsung bungkam dan menundukkan pandangan. Li Jihyun mendengus kembali mengalihkan pandangan ke depan.

Memuakkan, batinnya terus berjalan hingga langkahnya terhenti tepat di depan pintu berwarna kecoklatan dengan gagang keemasan yang berdiri kokoh. Di depan pintu ada dua orang prajurit yang berjaga. Berarti ini adalah ruang kerja kaisar. Li Jihyun memiringkan wajah kebingungan. Kenapa kaisar gila ini membawaku kesini? Apa lagi yang dia rencanakan? Batin Li Jihyun waspada.

Begitu Long Jian berhenti didepan pintu. Dua orang prajurit itu membungkuk hormat lalu membukakan pintu untuknya. “Kalian tinggalkan kami,” titah Long Jian mengejutkan kedua prajurit itu. Apalagi saat melihat tawanan perang yang ramai digosipkan penghuni istana sedang bersama dengan Long Jian. Secara insting takkan membiarkan Li Jihyun bersama Long Jian apalagi tanpa adanya penjagaan dari kedua prajurit itu. Kedua prajurit itu saling lirik.

“Ampun yang mulia. Jika membiarkan anda berdua dengan tawanan perang itu. Kami sangat khawatir,” ucap salah satu prajurit itu membuka suara. “Jadi biarkan kami menjaga anda seperti biasanya,” lanjutnya lagi.

Long Jian menghela napas pelan. “Tutup mulut kalian! Laksanakan saja perintah dariku,” ujarnya terdengar dingin. Kedua prajurit itu terkejut lalu terpaksa mengangguk. Mata mereka menatap tajam Li Jihyun yang masih berdiri di belakang Long Jian.

“Kami permisi dulu yang mulia. Jika ada bahaya silakan anda panggil kami,” pamit salah satu dari kedua prajurit itu. Long Jian melambaikan tangan diudara. Mereka pun membungkuk serempak dan melewati Li Jihyun dengan tatapan kebencian.

Akan kupastikan kalian berlutut di bawah kakiku, batin Li Jihyun dengan amarah menggebu. Tangannya semakin terkepal erat hingga tanpa sadar kuku panjangnya menggores kulit.

Long Jian melirik tangan Li Jihyun yang berubah kemerahan. Ada darah menetes di lantai. Long Jian berbalik dan memasuki ruangan. Apa dia tak sadar tangannya terluka? Dia terlihat tidak kesakitan. Gadis yang menarik. Sepertinya aku tak salah menjadikan dia tawanan, batin Long Jian tersenyum tipis.

Li Jihyun yang melihat Long Jian sudah masuk pun ikut memasuki ruangan. Long Jian duduk di kursi yang berada di dekat jendela. Tempat biasanya dia melakukan pekerjaan. Cahaya terik matahari membasuh ruangan itu. Mata Long Jian menatap Li Jihyun yang berdiri di seberang mejanya. Gadis itu masih belum sadar jika tangannya terluka. Tak ada raut kesakitan di wajahnya. Darah masih menetesi di lantai membentuk jejak hingga masuk ke ruangan kerja Long Jian.

“Yang mulia ada apa anda memanggil saya?” tanya Li Jihyun langsung ke topik utama. Senyuman semakin lebar tersungging di bibir Long Jian. Gadis didepannya semakin lama terlihat menarik di mata. Selain kilatan kebencian dari iris kehitaman itu. Sikapnya yang tegas pun membuat Long Jian kian terpesona. “Anda tentu tau jika urusan saya bukan hanya bertemu yang mulia. Saya juga harus melihat keadaan Yona, dayang pribadi saya.”

“Tenang saja. Dayang itu dalam keadaan baik. Selama diobati oleh tabib istana dia pasti akan baik baik saja,” ujarnya santai. Dia menatap Li Jihyun yang sedikit pun tidak menunjukkan rasa hormat padanya. Padahal dia adalah kaisar dinegeri ini. Tapi Li Jihyun tampaknya menganggap dirinya bukan kaisar melainkan musuh yang harus dibunuh. “Lagipula aku ada urusan untuk memanggilmu,” lanjut Long Jian setelah berdiam diri.

“Saya tidak urusan dengan yang mulia. Sudah saya bilang jika saya ingin hidup tenang di paviliun selir,” ujar Li Jihyun tak mau kalah. Long Jian mengulum bibirnya hampir tertawa lepas mendengar perkataannya.

Hidup tenang? Astaga! Sepertinya dia lupa posisinya adalah tawanan perang. Apakah selama dia berdiam diri di paviliun selir karena tidak ingin terlibat politik? Jadi itu sebabnya tak ada gerakan balas dendam darinya. Padahal banyak rumor bilang dia jenius. Atau itu hanya rumor yang dilebihkan. Sepertinya satu satunya cara adalah dengan membuktikan sendiri, batin Long Jian tersenyum lebar.

Kaisar aneh. Dia pasti menyuruhku membantunya menyelesaikan masalah. Cih! Dia pikir aku sudi membantunya? Sampai mati pun aku takkan rela. Justru sekarang aku sedang memikirkan cara agar bisa membalaskan dendam dan menguasai istana, batin Li Jihyun melirik Long Jian tersenyum membuat bulu kuduknya meremang. Sekarang dia tersenyum. Pasti dia sedang merencanakan sesuatu, batin Li Jihyun menatapnya penuh kecurigaan. Tapi Long Jian tidak menyadari karena tenggelam dalam pikirannya sendiri.

“Aku tidak peduli dengan pendapatmu. Kamu tidak lupa kan posisimu sekarang,” tanya Long Jian menopang dagu dengan tatapan angkuh. Li Jihyun menggigit bibir bawah kesal.

Lihat saja akan kubuat kamu mati secara perlahan Long Jian. TUNGGU SAJA, tekad Li Jihyun dalam hati. “Lalu apa yang anda inginkan?” tanya Li Jihyun menatapnya dingin.

Senyuman tersungging di bibir Long Jian. “Selesaikan masalah didalam surat ini dalam waktu besok,” ujarnya menyodorkan selembar kertas di meja. Li Jihyun melangkah maju dan menatap kertas di meja. Pandangannya beralih pada Long Jian. Dia tersenyum meremehkan sedikit mengejutkan Long Jian.

“Masalah ini bisa diselesaikan sekarang. Tapi anda harus memanggil semua menteri,” ujar Li Jihyun membuat dahi Long Jian terlipat.

“Heh?! Apa kamu pikir bisa menyelesaikannya sekarang? Bahkan Zhang Liu saja kesulitan,” kata Long Jian meremehkan sekaligus tak percaya dengan kepercayaannya. Li Jihyun menghela napas pendek. Isi surat yang tertulis ini membahas daerah dipinggiran kekaisaran yang sedang dilanda kemarau panjang. Sudah banyak orang yang meninggal akibat kekurangan pangan. Apalagi didaerah itu sekarang berubah tandus akibat rakyat yang banyak tinggal disana.

“Masalah kekeringan bisa diselesaikan dengan cara menanam pohon di sekitar daerah pemukiman penduduk dan membangun saluran irigasi dengan mengambil sumber air dari sungai besar. Tapi membutuhkan dana yang banyak. Apalagi letak sungai ini terletak jauh dari pemukiman penduduk,” ujar Li Jihyun membuat Long Jian terpukau. Bahkan Zhang Liu saja tidak kepikiran kesana. “Daerahnya juga tandus dan kering. Lalu jumlah pohon disana pun sedikit. Rakyat terlalu banyak menebang pohon tapi tidak menamamnya lagi. Itu sangat merugikan ekosistem alam,” lanjut Li Jihyun mengusap dagu.

“Apa perkataanmu bisa dipercaya?” tanya Long Jian membuat senyuman Li Jihyun mengembang.

“Itu tergantung anda yang mulia. Jika anda berpikir pendapat saya bercanda silakan saja. Tapi jika anda membiarkan masalah ini berkepanjangan. Anda bisa saja terkena masalah. Rakyat didaerah itu kapan pun bisa memberontak,” ujar Li Jihyun yang sekali lagi membuat Long Jian bungkam. Dia tak menduga jika gadis yang berusia lebih muda darinya ternyata memiliki otak cerdas.

Rumor itu memang benar, batin Long Jian. “Baiklah. Aku akan mempertimbangkan pendapatmu. Tapi jika terjadi kesalahan aku pasti akan memenggal kepalamu,” ancam Long Jian. Tapi Li Jihyun sedikit pun tak takut justru tersenyum lebar.

Terpopuler

Comments

Ratih Pusrita

Ratih Pusrita

🙂

2023-01-09

0

Dewi

Dewi

Seakan kebencian Long Ji-hyun kepada mereka dapat menghilangkan rasa perih akibat goresan kuku panjangnya.

2022-08-06

2

Queen's bee👸🐝🐝

Queen's bee👸🐝🐝

next Kaka, semangat ya

2022-07-30

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Episode 1
3 Episode 2
4 Episode 3
5 Episode 4
6 Episode 5
7 Episode 6
8 Episode 7
9 Episode 8
10 Episode 9
11 Episode 10
12 Episode 11
13 Episode 12
14 Episode 13
15 Episode 14
16 Episode 15
17 Episode 16
18 Episode 17
19 Episode 18
20 Episode 19
21 Episode 20
22 Episode 21
23 Episode 22
24 Episode 23
25 Episode 24
26 Episode 25
27 Episode 26
28 Episode 27
29 Episode 28
30 Episode 29
31 Episode 30
32 Episode 31
33 Episode 32
34 Episode 33
35 Episode 34
36 Episode 35
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Episode 47
49 Episode 48
50 Episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Interview Author
60 Episode 58
61 Episode 59
62 Episode 60
63 Episode 61
64 Episode 62
65 Episode 63
66 Episode 64
67 Episode 65
68 Episode 66
69 Episode 67
70 Episode 68
71 Episode 69
72 Episode 70
73 Episode 71
74 Episode 72
75 Episode 73
76 Episode 74
77 Episode 75
78 Episode 76
79 Episode 77
80 Episode 78
81 Episode 79
82 Episode 80
83 Episode 81
84 Episode 82
85 Episode 83
86 Episode 84
87 Episode 85
88 Episode 86
89 Episode 87
90 Episode 88
91 Episode 89
92 Episode 90
93 Episode 91
94 Episode 92
95 Episode 93
96 Episode 94
97 Episode 95
98 Episode 96
99 Episode 97
100 Episode 98
101 Episode 99
102 Episode 100
103 Episode 101
104 Episode 102
105 Tamat
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Prolog
2
Episode 1
3
Episode 2
4
Episode 3
5
Episode 4
6
Episode 5
7
Episode 6
8
Episode 7
9
Episode 8
10
Episode 9
11
Episode 10
12
Episode 11
13
Episode 12
14
Episode 13
15
Episode 14
16
Episode 15
17
Episode 16
18
Episode 17
19
Episode 18
20
Episode 19
21
Episode 20
22
Episode 21
23
Episode 22
24
Episode 23
25
Episode 24
26
Episode 25
27
Episode 26
28
Episode 27
29
Episode 28
30
Episode 29
31
Episode 30
32
Episode 31
33
Episode 32
34
Episode 33
35
Episode 34
36
Episode 35
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Episode 47
49
Episode 48
50
Episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Interview Author
60
Episode 58
61
Episode 59
62
Episode 60
63
Episode 61
64
Episode 62
65
Episode 63
66
Episode 64
67
Episode 65
68
Episode 66
69
Episode 67
70
Episode 68
71
Episode 69
72
Episode 70
73
Episode 71
74
Episode 72
75
Episode 73
76
Episode 74
77
Episode 75
78
Episode 76
79
Episode 77
80
Episode 78
81
Episode 79
82
Episode 80
83
Episode 81
84
Episode 82
85
Episode 83
86
Episode 84
87
Episode 85
88
Episode 86
89
Episode 87
90
Episode 88
91
Episode 89
92
Episode 90
93
Episode 91
94
Episode 92
95
Episode 93
96
Episode 94
97
Episode 95
98
Episode 96
99
Episode 97
100
Episode 98
101
Episode 99
102
Episode 100
103
Episode 101
104
Episode 102
105
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!