"Baiklah, bra itu untukmu saja!" teriak Sheria yang kelelahan mengejar Chade. Lagi pula mereka ada di tempat umum rasanya aneh kalau saling mengejar seperti anak kecil.
Sheria kembali ke parkiran, dia ingin pulang karena kesal dengan Chade.
"Tunggu!" Chade mencegah Sheria pergi, dia naik ke jok belakang motor Sheria begitu saja. "Kita harus merayakan kelulusanku!"
Sheria memutar bola matanya malas tapi dia tetap melajukan motornya pergi dari sekolah Chade dengan membonceng pemuda itu sementara Lucas mengikuti mereka dari belakang.
"Sebaiknya kita ke taman bermain," ucap Chade memberi usul.
"Baiklah, Tuan Muda," sahut Sheria yang mengarahkan motornya ke taman bermain terdekat.
Mereka berdua bermain dan menghabiskan waktu mereka hari itu sampai malam tiba.
Saat ini keduanya duduk berdua sambil melihat langit malam dengan meminum susu yang dibawa Sheria.
"Sebentar lagi kita tidak akan bisa seperti ini," ucap Chade yang terus menyedot susunya. "Tidak ada gadis cantik lagi yang mengantarkan susu untukku!"
Sebelum lulus dari sekolah menengah, Keiner memang sudah mendaftarkan Chade ke Universitas bisnis dan Chade harus tinggal di asrama.
"Aku bisa mengantarnya dengan menyelinap," sahut Sheria yang mempunyai jiwa mafia.
"Asrama itu isinya laki-laki semua!" seru Chade yang tidak setuju.
"Memangnya kenapa kalau laki-laki semua? Anggota The Eye juga laki-laki semua!" Sheria yang tidak peka tentu saja tidak tahu jika Chade tengah cemburu.
Chade mendengus kasar kalau dia mengungkapkan cinta sekarang, dia masih belum mempunyai apa-apa yang bisa dia banggakan.
"Tunggu aku dewasa Sheria, kau pasti akan keluar dari peternakan sapi itu," ucap Chade yang mengeluarkan kalimat andalannya. Kalimat yang selalu Chade ucapkan sejak kecil.
Sheria yang sudah terbiasa mendengar kalimat itu tidak terlalu menanggapi.
"Bukankah ramalanmu biasanya tepat? Bagaimana kalau kau meramal hubungan kita?" sambung Chade penuh harap.
"Hubungan kita?" Sheria tampak berpikir tapi buru-buru Chade memotongnya.
"Maksudku bukan hubungan adik dan kakak misalnya hubungan kita lebih dari itu," jelas Chade menggebu-gebu.
Sheria terdiam memikirkan hubungannya dengan Chade. "Hubungan kita akan penuh darah! Apa kau ingin jawaban seperti itu?"
"Sheria..." Chade langsung menutup mulut Sheria dengan tangannya. "Jangan berbicara sembarangan!"
"Habisnya kau selalu berkata aneh, Chade!" Sheria membela diri.
"Dasar gadis tidak peka! Kepalamu hanya dipenuhi oleh kode rumit dari komputermu!" ketus Chade.
Sheria tertawa mendengarnya. "Apa kau berharap hubungan kita lebih dari saudara, Tuan Muda?"
"Kalau begitu, apa kau mau? Walau bagaimanapun sekarang kita tinggal bersama dengan orang-orang yang tidak memiliki hubungan darah dengan kita. Suatu hari saat Ares atau Athena sudah dewasa pasti aku akan ditendang dari keluarga Volstaire," sahut Chade yang merasa tersisih.
"Kenapa kau memiliki pikiran seperti itu Chade? Keluarga Brown atau keluarga Volstaire memang tidak mempunyai hubungan darah denganku tapi aku rela memberikan darahku demi mereka. Itu yang diajarkan orang tuaku dulu," ucap Sheria sambil menepuk pundak Chade. "Aku yakin mereka menyayangi kita seperti keluarga mereka sendiri, aku bisa merasakannya!"
Kemudian Sheria memeluk Chade supaya pemuda itu tidak merasa tersisih.
"Thanks Sheria, kau selalu ada untukku!" Chade membalas pelukan Sheria dan matanya membulat saat merasakan buah dada Sheria yang tanpa bra menempel pada tubuhnya.
Refleks Chade menggerak-gerakkan tubuhnya yang membuat Sheria tidak nyaman.
"Asyik, kenyal-kenyal enak imut bergizi," gumam Chade kesenangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
🍒🍁
kenyal² enak imut bergizi , Tini wini biti dan permen yupi 🤣🤣🤣
2023-07-09
0
Lahwan Wala'iban
🎼🎵..tini wini biti...imut enak bergizi...!!! nyanyi terus chade...😛😛😀
2023-06-16
0
HNF G
hahahahaha....... dasar bocil lucknut, malah diuyel uyel🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤦♀️🤦♀️🤦♀️
2023-06-04
0