“Oke, tapi aku juga ingin mengajukan persyaratan padamu. Bagaimana?” Cathleen tidak mau perjuangan sampai di titik ini menjadi sia-sia.
Gerald menarik sebelah sudut bibir sinis. Bisa-bisanya wanita satu ini tidak tahu malu. “Kau yang datang ke sini demi bisa menikah denganku, tapi kau juga meminta persyaratan. Apakah duniamu selucu itu?” Kalimat yang terlontar terdengar merendahkan. Bahkan tatapan mata sadis pun menghiasi wajah Gerald.
“Sama sekali tidak, duniaku jauh dari kata lucu. Lebih tepat jika kau sebut hidupku ini cukup menyedihkan,” tampik Cathleen meluruskan julukan yang diberikan oleh Gerald. Dia tak perlu menceritakan kenapa ia merasa kurang beruntung hidup di dunia, pasti pria itu juga tidak tertarik mendengarkan.
“Pantas saja.” Gerald menggerutu lirih. Tak heran lagi jika Cathleen menjadi wanita yang menurutnya menyebalkan dan banyak mau. Ia memutar kursi untuk mengambil sebuah alat perekam berupa kamera di dalam laci meja. Lalu kembali menatap Cathleen.
“Oke, aku ingin kita buat perjanjian secara visual dan lisan supaya tidak ada yang mengingkari kesepakatan.” Gerald menghidupkan kamera, meletakkan di atas meja, dan memutar layar supaya ia bisa melihat wajahnya sendiri.
Setelah dirasa semua beres, Gerald memberikan perintah menggunakan kepala yang digerakkan supaya Cathleen mendekat.
Tapi, Cathleen yang tak terlalu paham dengan bahasa isyarat itu pun tetap berdiam diri, mengamati Gerald yang terus menggerakkan kepala ke arah kiri. “Apa lehernya sakit sampai dia seperti itu?” gumamnya lirih.
Salah Gerald sendiri pelit sekali mengeluarkan suara. Padahal hanya sekedar memberikan perintah yang bisa dilontarkan hanya satu kalimat pun malas sekali berucap. Pada akhirnya ia tetap harus memberikan titah berupa suara, bukan sebuah kode belaka. “Sini!”
Cathleen langsung menyengir. “Ternyata dia memintaku ke sana, ku pikir Gerald salah posisi tidur.” Lagi-lagi ia bergumam dengan suara lirih yang bisa didengar dirinya sendiri.
Segera berdiri, Cathleen mendekati Gerald. Dan disaat itu juga anak Tuan Giorgio langsung berdiri dan menyodorkan kursi padanya. Walaupun tidak bersuara, tapi ia menganggap bahwa itu adalah sebuah perintah untuk duduk.
Gerald tak sepenuhnya kejam membiarkan wanita berdiri, sedangkan dirinya duduk manis. Ia memilih untuk berdiri setengah badan dengan cara menyatukan lutut di lantai. Dan posisinya menjadi sejajar dengan Cathleen yang duduk.
Cathleen dan Gerald bisa melihat wajah mereka di layar kamera yang tidak terlalu besar. Gerald tak mau membuat perjanjian secara konvensional yang melibatkan kertas dan pena. Jaman sudah canggih, video seperti ini pun bisa dianggap sebagai bukti kesepakatan. Walaupun tidak berlaku untuk bisnis.
“Kau harus menyebutkan semua persyaratan yang aku minta, begitu pun sebaliknya,” ucap Gerald menjelaskan bagaimana sistem pembuatan kesepakatan yang ia berlakukan. “Aku akan memulainya, katakan padaku, syarat apa yang kau mau.”
Cathleen setuju saja, setidaknya dia akan menikah tidak dengan si manusia overprotective, kasar, dan pemarah. Walaupun jatuhnya pada pria berhati dingin. Ia menyebutkan persyaratan yang diinginkan. Cukup simple dan tidak terlalu tinggi permintaannya.
Gerald pun sama. Dia juga memberi tahu pada Cathleen tentang apa saja yang diinginkan setelah menikah.
Gerald dan Cathleen sudah siap dengan janji masing-masing. Keduanya menghadap ke arah kamera hingga berada dalam satu frame.
Yang memulai terlebih dahulu adalah Gerald. “Aku, Gerald Gabriel Giorgio, dengan sadar dan tanpa paksaan, membuat sebuah perjanjian dengan Evanthe Cathleen Pattinson untuk—”
...*****...
...Kenapa harus pake kode-kode sih Ge? Si Cathleen kan bukan anak pramuka...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 275 Episodes
Comments
m.ria
😂😂
2024-01-12
0
Sela Defi
ap yg chat mau yah🤔🤔🤔🤔
2023-01-21
0
Imam Sutoto Suro
buseeet mantap dah thor lanjutkan seruuuu
2023-01-03
0