Ternyata yang mengetuk pintu kamar Cathleen adalah pelayan yang tadi memberikan informasi padanya tentang kedatangan Edbert. Kini, pelayan tersebut sudah berdiri di depan ranjang yang berukuran besar.
“Ada apa?” tanya Cathleen. Dia menutupi bagian paha menggunakan selimut supaya tidak ketahuan oleh orang lain jika sedang tak memakai dalaman.
“Tuan Edbert mencari Anda, Nona.”
“Katakan padanya aku masih di penthouse Alceena!” titah Cathleen.
“Tapi—” Pelayan itu hendak menjelaskan sesuatu, namun sudah dipotong oleh Cathleen.
“Tidak ada penolakan, aku tak ingin bertemu dengannya.” Cathleen mengibaskan tangan agar pelayan mansion Pattinson itu keluar.
“Kau menghindariku, Sayang?” Tiba-tiba suara Edbert terdengar hingga ke telinga Cathleen.
Kepala Cathleen reflek menengok ke kanan dan kiri, mencari sosok sang kekasih, tapi tidak ada. Lalu, mata pun berhenti pada ponsel yang berada di genggaman pelayan. Seketika itu wajahnya berubah pias. “Apa kau sedang tersambung dengan Edbert?”
Pelayan itu mengangguk. Dia mengangkat ponsel yang sejak tadi digenggam di bawah. Ia menunjukkan layar yang memperlihatkan wajah pria tampan tapi sangar.
Cathleen menelan saliva saat itu juga. Benar ‘kan, usahanya menghindar dari Edbert selalu saja gagal.
“Kenapa tak menjawab pertanyaanku? Apa sekarang kau tak bisa bicara?” ucap Edbert dengan suara yang terdengar marah.
Cathleen menghela napas, dia harus menyelesaikan masalah dengan Edbert sekarang juga. Tangannya memberikan isyarat agar pelayan mendekat dan memberikan ponsel padanya. Tak lupa dia meminta pelayan itu keluar dan menutup pintu supaya tidak bisa mendengar pembicaraannya.
“Ed, dengarkan aku.” Cathleen hendak mengajak sang kekasih putus secara baik-baik. Tapi, sudah disela terlebih dahulu.
“Ed? Kau memanggil namaku? Di mana panggilan Sayang yang biasa kau ucapkan untukku?” tegur Edbert. Dia tidak suka jika Cathleen melupakan kalimat sayang.
“Cukup, Ed. Aku ingin putus denganmu. Tolong biarkan aku hidup bebas dan tenang. Aku ingin bahagia, tidak terpenjara olehmu.” Dengan wajah melas, Cathleen mengajukan untuk mengakhiri hubungan. Ini sudah percobaan yang ketiga kali.
Tapi, ajakan Cathleen itu tidak ditanggapi oleh Edbert, justru pria tersebut berbicara hal lain yang tidak menyangkut permintaan sang kekasih. Dia memang selalu mengalihkan pembicaraan jika Cathleen mengajak putus. “Kau membuang GPS yang aku tanam di ponselmu?”
Cathleen mengangguk. “Ya, aku tidak ingin kau melacak keberadaanku.”
Wajah Edbert terlihat mengeras, ditambah sorot mata menjadi lebih ganas dari sebelumnya. Walaupun berkomunikasi melalui panggilan video, tapi Cathleen bisa merasakan aura kemarahan sang kekasih.
“Kau menghindariku?!” tanya Edbert dengan suara penuh penekanan.
“Ya, aku lelah, Ed. Aku sudah bosan menjadi kekasihmu. Tidak ada kebahagiaan yang aku rasakan. Setiap hari kau mengekangku seperti dalam penjara,” jelas Cathleen. Dia memperlihatkan wajah sendu supaya Edbert yakin bahwa tidak pantas menjadi pasangan hidupnya.
“Kau terlalu banyak bergaul dengan orang lain, jadi pikiranmu mulai terganggu. Seharusnya ku tanam GPS di tubuhmu agar kau tak bisa kabur dariku,” ucap Edbert. Dia terlihat tak suka dengan kalimat yang dilontarkan oleh sang kekasih.
Wajah Cathleen semakin muram saja. Bagaimana dia bisa nyaman bersama Edbert jika sifat overprotective pria itu sudah berada di tingkat akut. “Lupakan aku, Ed. Sebentar lagi aku akan menikah dengan pria lain,” pintanya dengan sangat tulus dan mengandung penuh permohonan.
Tapi, tanggapan Edbert justru menarik sebelah sudut bibir sinis. “Pria mana yang mau menikahimu?” Dia seolah meremehkan Cathleen.
...*****...
...Oalah Cath, nasibmu jelek amat yak. Dulu pengen punya laki, giliran dapet pacar eh modelannya kaya sipir penjara wkwkwk...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 275 Episodes
Comments
yanah
jahat si thor sama keket /Curse//Curse//Curse//Curse/
2024-09-20
0
Sela Defi
si ed knpa yah?... gtu bngt jd laki🙄🙄🙄
2023-01-21
0
Imam Sutoto Suro
mantap thor lanjut
2023-01-03
0