Gerald tidak perlu bertanya sedang berada di mana. Dia sudah tahu kalau ruangan yang dipijak saat ini adalah salah satu kamar yang dimiliki oleh club malam tempatnya menghilangkan penat. Jelas terlihat logo yang menunjukkan nama tempat maksiat itu.
Gerald juga tidak perlu bertanya apa saja yang sudah dia lakukan pada Cathleen. Sebab, ini adalah kamar VIP yang biasa digunakan oleh pengunjung memuaskan hasrat bercinta bersama wanita bayaran yang bisa memuaskan kebutuhan biologis para taipan kaya.
Mata Gerald berangsur melihat ke arah ranjang. Sprei yang acak-acakan, ditambah sedikit noda merah seperti darah ada di sana. Dia beralih menatap tajam pada Cathleen. Senyum sinis terbit dari wajah tampannya. “Kau jangan memanipulasi situasi. Memangnya aku akan percaya jika aku sudah mengambil kesucianmu?”
Tidak mudah membohongi Gerald. Sejak kejadian tiga tahun silam yang membuat sang kekasih menghilang sampai sekarang tidak juga ditemukan, dia berubah menjadi sosok yang dingin, senang menyendiri, dan menutup diri dari orang lain. Bahkan termasuk keluarga yang dahulu sangat dekat dengannya pun kini terasa jauh. Tidak ada Gerald yang ceria seperti dahulu. Kini hanya ada Gerald yang selalu menanti kemunculan sang kekasih. Entah dalam kondisi hidup atau mati. Dia hanya ingin sebuah kepastian.
Cathleen tidak berhenti menangis. Ternyata menjebak Gerald sangatlah sulit. Apa lagi pria itu tidak langsung percaya dengan ucapannya. Padahal sudah ditunjukkan bukti bercak darah di sprei. “Untuk apa aku memanipulasi ini semua? Memangnya ada wanita yang rela kesuciannya direnggut paksa oleh seorang pria dalam kondisi tidak sadarkan diri? Susah payah aku menjaganya, dan kau seenaknya menuduhku seperti itu!” sentaknya. Dia memperlihatkan bertapa terpukul dan frustasi setelah kejadian semalam.
Tapi, menyentuh hati Gerald agar iba atau merasa bersalah adalah suatu hal yang sulit digapai. Pria itu tetap saja nampak datar, dingin, dan masa bodo. “Aku harus percaya dengan bualanmu? Ini club malam, tempat yang sudah biasa digunakan untuk hal seperti ini. Sarang wanita pemuas yang cukup dibayar dengan uang.” Dia mengangkat telunjuk kanan, menyentuh kening Cathleen yang masih menutup tubuh polos menggunakan selimut. “Dan kau ada di sini, mengaku masih suci? Memangnya aku anak kecil yang mudah kau bodohi?!” Pria itu meninggalkan sebuah toyoran.
Cathleen langsung terdiam. ‘Benar juga apa yang dia katakan, kenapa tadi malam aku tak membawanya ke hotel saja? Bodoh sekali Cathleen.’ Dia sampai merutuki diri sendiri karena terburu-buru ingin segera keluar dari lingkaran sang kekasih yang pemarah, kasar, dan overprotective.
“Aku tak tahu apa niat aslimu berada di sini, entah untuk apa juga menjual diri di tempat seperti ini sementara uangmu sudah banyak.” Gerald membalikkan tubuh. Dia tetap tidak mau bertanggung jawab menikahi Cathleen. Salah sendiri berada di dalam club malam yang kental dengan kemaksiatan.
Cathleen melongo menatap punggung Gerald yang perlahan menjauh. Dia menggigit bibir bawah, tidak ingin rencana ini gagal. Pasti dirinya akan tertangkap dan kembali lagi pada pria yang sangat ingin dihindari. “Semalam kau yang menyeret paksa!” serunya.
Hingga membuat Gerlad yang siap membuka pintu pun berbalik badan untuk mendengarkan penjelasan lebih lanjut. Sebab, dia tidak ingat apa pun. “Apa maksudmu?”
“Kau berada dalam pengaruh obat, dan secara kasar menyertku ke sini. Bahkan kau juga merobek paksa pakaianku hingga kancing rusak.” Cathleen berjongkok, memungut kain yang berserakan di atas lantai.
...*****...
...Cath, mending kamu kuliah lagi sama Tuan Dominique gih. Kayanya mata kuliah perlicikanmu masih perlu remidi...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 275 Episodes
Comments
kpop LOVERS
wow makin seru
2023-04-17
0
Sela Defi
trus keluarkn akting mu🤣🤣🤣🤣🤣 semngt buat ngeyakinin si geral🤭🤭🤭
2023-01-21
0
Tinna Augustinna
iiihhhh othor sinis bingit ma Cath,,,,
2023-01-04
0