Akhirnya mereka pun bersiap untuk pulang, Alda yang sedari tadi sadar bahwa Aldi memperhatikan dirinya dengan tatapan dingin langsung bergumam kesal dalam hati nya.
Apasih dari tadi liatin terus, bikin risih aja". Gumam nya dalam hati.
Sampai kapan sih tatapannya berakhir, dasar cowo aneh!". Gumamnya kembali
Entah mengapa Alda belum terlalu mengenal Aldi seperti teman yang lain, karena sifatnya yang begitu dingin.
**
Alda sangat kesal dengan tatapan Aldi hingga membuatnya menjadi salah tingkah. Ia menggerutu sendiri, sampai tidak menyadari keadaan sekitar saat berjalan.
Tiba-tibaa...
Sssssttt.....
Gubrakk.......
Seseorang menarik lengan Alda hingga terjatuh ke dalam pelukannya. Seketika Alda menjadi perhatian orang-orang disana.
" Auwww, sakit". Gumam Alda meringis kesakitan saat tangannya terluka.
" Lo kenapa sih kalo jalan ga pernah hati-hati! Ikut gue. ". Ucap nya dengan tatapan datar yang tak lain adalah Aldi.
Lalu ia memapah Alda menuju motor milik nya dan mengambil obat merah didalam bagasi motor.
" Auww sakit tau!". Rengek nya kesakitan.
" Tahan sedikit, bentar lagi juga selesai!". Ucap Aldi yang sedang membersihkan luka ditangan Alda, sambil memberi hansaplas agar tidak terkena debu.
" Makasih ya, tapi kenapa kamu nolongin aku?!". Tanya Alda merasa aneh jika Aldi mau menolong dirinya, karena sangat jarang sekali Aldi menolong wanita.
" Memang kenapa? jangan ke geeran, gue nolongin lo cuma demi kemanusiaan". Ucap Aldi datar.
" Ya boleh sih cuman ada yang aneh aja, yaudah kalo gitu makasih ya sekali lagi, aku pulang duluan bye!". Seru Alda lalu turun dari motor Aldi, karena merasa keadaan sudah tidak nyaman baginya.
Alda turun untuk pulang, tetapi tak disangka Aldi menarik lengan nya lalu dengan mudahnya mengatakan bahwa ia akan mengantar dirinya pulang.
"Gue anter lo pulang, cepet naik!".
" T, tapi aku bisa pulang sendiri". Balas nya gugup.
" Udah cepet naik gausah banyak mikir". Ucap nya ketus.
" Yaudah aku naik, puas?!". Jawab nya kesal sembari naik keatas motor.
" Kalo lo gamau, turun aja!".
" Hah apa sih, barusan suruh naik dan sekarang kamu suruh aku turun lagi?".
" Gue bilang kalo lo gamau, punya telinga tuh denger baik-baik".
" Dasar orang aneh!".
" Lo bilang apa".
" Punya telinga tuh denger baik-baik".
" Wah udah mulai berani lo?".
" Hemm yaudah saya minta maaf Tuan Aldi".
" Lo mau turun atau gue anter pulang?".
" Kamu sendiri kan yang bilang mau anter aku pulang".
" Kapan?".
Alda tak menjawab karena ia malas meladeninya kembali, tetapi Aldi justru tersenyum, ia merasa menang karena Alda mau diantar pulang oleh nya.
Entah mengapa Alda masih berfikir aldi yang sangat dingin kepada semua orang bisa jadi sangat peduli kepadanya.
**
" Didepan belok kiri itu rumah ku". Ucap Alda memberitahu jalan." Ini rumah ku, makasih ya udah anter". Ucap Alda lalu turun dari motor.
Ckittt....
Suaraa pintu terbuka dari dalam rumah Alda.
" Udah pulang kamu nak?!". Ucap Ibu
" Iya bu he,he,hhe". Ucap alda sambil tertawa canggung karena masih ada Aldi, lalu mencium punggung tangan ibu bergantian dengan Aldi.
" Alda ajakin teman mu masuk kedalam dong". Ujar Ibu saat melihat Aldi.
" Engga ko bu, kayanya Aldi mau langsung pulang deh". Jawab Alda yang tidak menginginkan keberadaan Aldi.
Ibu hanya tersenyum sambil menggeleng kan kepala melihat tingkah laku anak nya yang bertumbuh remaja.
" Siapa bilang, gue masih mau disini ko". Sanggah Aldi, sambil tersenyum masam.
hah, apa!kenapa dia masih mau disini, harusnya kan dia lebih pilih untuk pulang aja". Alda
" Yaudah ayo masuk". Ucap Ibu mempersilahkan masuk sambil tersenyum ramah.
Di dalam rumah ibu menyuruh alda untuk membuatkan minuman hangat untuk Aldi.
" Alda buatin dulu teh hangat buat Aldi". Perintah ibu pada alda, lalu mengobrol dengan Aldi.
Beberapa menit kemudian.
"Nih!". Ucap Alda kesal. Hingga ia tak sadar bahwa luka nya terlihat oleh Ibu.
" Alda, tangan kamu kenapa?!".Ucap ibu khawatir
-Selesai😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Rezza Handira
like back ya kak
2020-10-06
0
Galuh
tinggalkan jejaknya
2020-09-24
0
Sept September
semangat
2020-09-21
0