Hari masih pagi. Aktifitas pergudangan dimundurkan siang karena sebagian besar karyawan berkumpul di kantor pusat untuk mengikuti ceremonial acara ulang tahun perusahaan. Praktis hanya tersisa sebagian karyawan saja yang menjalankan aktivitas di gudang. Nanti dimalam hari dilanjutkan dengan acara gathering seluruh karyawan di aula pertemuan perusahaan.
Aku bekerja disebuah perusahaan bernama Bintang Group. Perusahaan milik seorang pengusaha terkenal dan kaya raya bernama Bintang Fanani. Tak hanya satu perusahaan ini, ia memiliki lebih dari selusin perusahaan yang tersebar di nusantara. Dan kesemuanya berskala besar.
Berbeda dengan Bintang Fanani yang kaya raya dan menjadi orang nomer satu di perusahaan. Sebaliknya aku, adalah orang dengan jabatan paling rendah di perusahaan yang tentu saja menerima upah paling rendah juga dibanding lainnya.
Secara keseluruhan, aku hanya mengenal Bintang Group sebatas itu. selebihnya, aku tak terlalu peduli tentang siapa mereka. Bagiku yang terpenting adalah mampu mengisi perut dan kebutuhan rumah lainnya bersama Bapak.
"Terimakasih ya, Mbak. Kalau Mbak tidak muncul kemarin itu, sudah habis saya disembur oleh Pak Satrio," ucapku pada Linda saat kami duduk bersama dikursi ruang administrasi.
Linda memang sengaja memanggilku ke ruangannya karena melihat kondisi yang sedang sepi dan aktivitas pergudangan belum berjalan.
"Ga perlu sungkan. Gue emang niatnya ngebantu lu, Neng. Jengkel aja liat kelakuan tua bangka itu!" jawab Linda ramah.
"Haha..anggap saja, dengan kejadian ini akhirnya kita bisa akrab. Oya satu lagi, lu ga perlu panggil mbak-mbak segala. Cukup panggil nama aja. Gue cuma selisih 4 tahun dari lu. Jangan bikin gue berasa semakin tuwir.." imbuh Linda.
"Tapi kamu kan kepala administrasi. Gimana kata staf lain kalau aku panggil nama langsung?" keningku berkerut.
"Okelah lu bisa panggil 'Mbak' selama ada karyawan lain. Selebihnya, kita teman." tegas Linda.
"Iya, Mbak. Ehh ehm. Linda maksudku," cukup canggung rasanya langsung memanggil nama.
"Jujur, gue simpatik sama lu. Cuma lu lho kuli cewek yang ada diperusahaan ini. Bahkan dengan tetap tanpa melepas hijab lu mampu bekerja kasar. Lu jauh lebih hebat dari kuli pria lainnya," Linda melanjutkan obrolan.
"Terimakasih, Lin. Aku hanya berusaha mengalir saja. Apapun pekerjaannya, aku akan terima dan kerjakan selama itu halal," sambutku.
"Lain kali lu cari gue kalau pria tua itu cari gara-gara lagi!" hatiku rasanya terharu mendengar perkataan Linda.
"Tapi kamu akan ikut mendapat masalah jika Pak Satrio sampai melaporkan ke atasannya," bantahku.
"Kata lu tadi, mengalir saja. Nah gue juga mengalir saja. Kalau memang gue harus diusir dari perusahaan karena berbuat baik, maka gue ga akan pernah menyesal." Lanjut Linda.
"Hehe iya deh terserah kamu saja," jawabku tidak enak hati.
"Di perusahaan ini tidak sedikit orang yang seperti Pak Satrio. Bahkan CEO perusahaan inipun juga terlihat sadis dan kejam. Jadi lu baik-baik deh disini. Welcome to the kandang hewan buas, hehe." lanjut Linda serius.
"Sekali lagi terimakasih, Linda." Ucapku santun.
"Yoi, Santuy. Eh ngomong-ngomong, tar malam lu dateng ama siapa ke acara gathering ultah Bintang Group?" Linda balik bertanya.
"Harus ya?. Apa tidak boleh ijin?" wajahku terlihat bingung.
"Neng Lyra yang syantikk. Ini acara pertemuan seluruh karyawan satu tahun sekali. Lu datang atau tidak, ga ada yang bakal tahu. Secara, karyawan perusahaan ini kan jumlahnya lebih dari seribu orang. Tapi lu apa tidak ingin menghormati undangan Pak Bintang?. Yah setidaknya lu bisa makan enak tar malam. Dibungkus buat bekal pulang juga boleh kok, hehe." Linda justru terbahak melihat kebingunganku.
..._-_-_...
PUEBI ✅
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
re
Mbak Linda baik
2022-12-20
1
Mamat Anay
lyra sepertinya cewek kuat n tangguh
2022-07-13
1
Silvia N.
makin mamtab. jut tor
2022-07-10
2