Ketika mentari mulai menyinari bumi, sosok gadis cantik masih terbuai mimpi indahnya. Entah apa yang sedang diimpikannya. Seakan enggan untuk terbangun. Hingga terdengar suara berisik mengakhiri mimpinya.
" Non. Nona Vania. Sudah dijemput sama temennya Non Vania." Suara pembantunya di depan kamar.
" Apa! Dijemput?" Vania bingung.
" Aduh! Kenapa bisa lupa? Hari ini Kak Alex akan mengantar ke kampus." Vania bergumam sambil menarik rambutnya.
" Suruh tunggu sebentar Bik," teriak Vania dari dalam kamarnya.
Di teras depan rumah Vania, Alex terus saja menatap jam tangannya.
" Kenapa gadis itu lama sekali?" batin Alex.
Alex lalu memainkan ponselnya, melihat media sosialnya.
" Maaf Kak, kelamaan ya?" tanya Vania dengan senyuman yang manis.
" Ayo kita langsung berangkat," ajak Alex padanya.
Mobil melaju dengan kecepatan sedang, hingga sampai di gerbang universitas.
"Kak, aku turun di perpustakaan kampus saja," ucap Vania.
"Bukannya ke perpustakaan fakultas saja?" tanya Alex.
"Buku yang dicari adanya di perpustakaan universitas Kak," jawab Vania sambil merapikan rambutnya.
Vania pun diturunkan di depan Perpustakaan Pusat Universitas Yogyakarta. Sebelum mencari buku, Vania menyempatkan ke toilet dulu. Vania memasuki salah satu ruangan di toilet. Dari dalam ruang Vania terdengar 2 mahasiswi sedang mengobrol di depan kaca toilet.
" Sabrina, tumben ke perpustakaan universitas?" tanya seorang mahasiswi.
" Cari buku di perpustakaan fakultas tidak ada, jadi aku kesini," jawab seseorang yang dipanggil Sabrina itu.
" Kamu masih pacaran sama Alex ketua BEM itu," tanyanya lagi.
" Masih," jawabnya singkat.
" Enak juga ya punya pacar seperti Alex," ungkap mahasiswi itu.
" Enak apanya, aku aja sebenernya udah bosan. Alex itu terlalu sok polos, tidak romantis. Bahkan teman lelakiku di agensi, memperlakukan aku lebih romantis dari Alex. Kalau dia bukan orang tajir, tidak mungkin aku mendekatinya," jelas Sabrina pada temannya itu.
Di dalam ruang toilet, Vania terkejut dengan apa yang didengarnya tadi. Dia tak menyangka, kalau kekasih Alex hanya memanfaatkannya. Setelah suasana sepi Vania baru keluar, lalu beranjak memasuki perpustakaan.
Sampai disana, Vania mulai mencari buku-buku yang dicarinya. Di sudut ruangan, dia melihat Sabrina terlihat mesra dengan seorang mahasiswa. Tentu saja mahasiswa itu bukan Alex. Merasa tak tahan dengan apa yang dilihatnya, Vania keluar meninggalkan perpustakaan.
"Dasar wanita ular tidak tahu diri," umpatnya pada Sabrina.
Vania berjalan menuju ruang kelasnya dengan kesal. Mengingat apa yang dilakukan Sabrina kepada Alex membuatnya geram. Dia mulai memikirkan cara, agar Alex bisa lepas dari jeratan wanita ular itu. Kepalanya mendadak pusing, serasa berputar-putar.
"Owww iya, tadi belum sempat sarapan. Pantesan pusing begini," ucap Vania dalam hati.
" Hay guys! Ke kantin yuk, cacing di perutku sudah meloncat-loncat," ajaknya pada 3 sahabatnya.
Keempat gadis itu langsung meluncur ke kantin. Memesan beberapa makanan dan minuman. Sambil menikmati pesanannya mereka pun mengobrol.
" Lihat ke arah jam 2, Kak Alex lagi sama kekasihnya," ucap Tiara pada mereka.
Sontak mereka bertiga menatap ke arah yang sama. Ekspresi Vania berubah, melihat pasangan idola kampus itu.
" Mendadak jadi kenyang, balik ke kelas yuk," ajak Vania pada ketiga sahabatnya.
Mereka bertiga menyadari perubahan ekspresi Vania, mereka saling menatap satu sama lain penuh tanya.
" Vania. Ada apa denganmu? Mengapa terlihat begitu kesal?" tanya Riana.
" Aku tidak suka dengan kebersamaan mereka. Sabrina tidak pantas untuk mendapatkan Kak Alex," ucap Vania dingin.
Ketiga sahabatnya saling menatap, mereka tidak mengerti apa yang dimaksudkan Vania.
Jangan Lupa ❤️ Like Vote dan Komentarnya 😊 Happy Reading 🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Nafi Izul Mutaqin
c
2022-01-03
1
resia
coba di rekam tdi prckpn nya
2021-06-09
0
Novia Azhari
hadir ..
2020-10-26
2