Siang hari selesai kuliah Alex menunggu Vania di depan kampusnya. Dia berdiri di depan mobil mewahnya sambil memainkan ponselnya.
" Sudah lama Kak?" tanya Vania yang membuatnya sedikit kaget.
" Baru 20 menit gadis kecil." Alex mengusap lembut rambutnya.
" Kak. Mampir ke toko kue dulu ya," pintanya memelas.
" OK cantik," jawabnya.
Alex membawa Vania ke toko roti langganan Mamanya. Vania membeli berbagai macam bentuk kue. Lalu sampailah di gerbang tinggi rumah Vania.
" Masuk dulu Kak, ada yang ingin aku katakan," ucap Vania.
Tanpa menjawab Alex mengikuti Vania masuk ke rumahnya.
" Duduklah Kak." Alex duduk di sofa panjang di ruang tengah.
Vania mulai menghampiri Alex dan duduk di sampingnya.
" Mau bicara apa cantik?" tanya Alex.
" Jadilah pacarku Kak," ucap Vania, yang membuat Alex terkejut.
" Apa! Pacar? Kamu sendiri tahu aku sudah punya pacar," jawabnya sedikit kesal.
" Kalau aku tak bisa jadi pacarnya Kakak, cukup jadikan aku selingkuhan mu," jawab Vania dengan yakin.
" Jangan bercanda gadis kecil, aku tak mau menyakitimu." Alex mulai bingung apa yang seharusnya dilakukan.
" Apa Kakak lupa? Kakak sudah berjanji akan menyayangiku sampai kapanpun," kata Vania.
" Itu janji masa kecil cantik," jawab Alex.
Merasa belum menyerah, Vania mulai memikirkan jurus pamungkasnya.
" Kakak sudah mencuri ciuman pertamaku, Kakak harus bertanggungjawab. Pokoknya aku harus jadi pacar Kak Alex titik!" Vania mulai risau, takut rencananya gagal.
Alex terlihat bingung harus menjawab apa lagi. Memang benar, Alex lah yang telah mencuri ciuman pertama Vania. Tetapi dia juga memberikan ciuman pertamanya untuk gadis kecil itu.
Vania menatap Alex dengan perasaan harap-harap cemas. Hatinya menjadi berdebar tidak karuan.
" Baiklah. Karena kamu memaksaku untuk menjadi pacarmu, terpaksa kita pacaran. Tapi, jangan ganggu hubunganku dengan Sabrina. Sebenarnya aku hanya tidak tega, jika harus menolakmu," balas Alex sambil mencubit pipi Vania.
" Makasih Kak. Mulai hari ini kita pacaran ya. Apapun alasan Kakak aku tidak peduli. Pacar atau selingkuhan itu sama saja." Vania mengecup pipi Alex.
Alex masih terpaku dengan kecupan Vania. Selama ini dalam berpacaran, Alex tak pernah merasakan sentuhan yang membuat hatinya berdebar.
" Bahkan dengan Sabrina rasanya tak seperti ini," batinnya.
Rencana Vania yang sebenarnya bukan ingin menjadi kekasih Alex. Namun lebih ingin melindungi Alex, dari wanita ular yang memanfaatkannya. Secepatnya Vania akan berusaha untuk melepaskan Alex dari Sabrina. Vania tidak rela jika lelaki yang dicintainya sejak kecil, jatuh ke dalam hati yang salah.
"Kak! Besok berangkat ke kampus bareng aku aja ya? Sekalian mencoba mobil baruku." Vania memintanya dengan tulus.
"Terserah kamu cantik, menolak pun pasti juga percuma," ucapnya kesal.
Vania yang mendengar jawaban Alex justru tertawa terbahak-bahak, melihat ekspresi kesal Alex justru terlihat lucu.
*******
Esok harinya, setengah 8 pagi mobil Vania sudah terparkir di halaman rumah Alex.
" lSelamat pagi Tante Davina," sapa Vania.
"Pagi Sayang, sudah sarapan belum?" tanya Davina.
"Sudah donk Tante." Vania menjawab dengan ramah.
Alex terlihat menuruni tangga rumahnya.
" Ma!Alex berangkat dulu." Alex berpamitan sambil mencium tangan Mamanya.
" Jadi bareng Vania?" tanyanya.
" Jadi Ma!" jawab Alex
Vania juga berpamitan pada Mama Davina. Lalu mereka keluar di halaman parkir.
" Biar Vania yang menyetir." Vania duduk di kursi kemudi.
Alex terlihat ragu-ragu duduk di kursi penumpang. Dia menatap Vania dengan tatapan yang sulit diartikan. Tiba-tiba saja Vania mencondongkan tubuhnya mendekati Alex. Jantung Alex berdetak kencang, hingga tanpa sadar memejamkan matanya.
" Kenapa Kakak memejamkan mata?" tanya Vania sambil memakaikan seat belt pada tubuh Alex.
Alex gelagapan tak mampu menjawab.
"Jangan- jangan Kakak mengira, Vania mau cium Kakak ya!" Vania tertawa, menertawakan ekspresi Alex yang salah tingkah.
Alex terlihat sangat malu, wajahnya merah padam. Pandangannya terlihat kesal.
"Kalau kamu terus menertawakan aku, lebih baik aku turun sekarang." Ancaman Alex berhasil menghentikan gelak tawa Vania.
" Baiklah, kita akan berangkat sekarang," ucap Vania cemberut.
Jangan Lupa ❤️ Like Vote dan Komentarnya 😊 Happy Reading 🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Kasmawati S. Smaroni
heran sm vania,lebih parah dari sabruna.
2022-05-17
1
resia
😂
2021-06-09
0
Puja Kesuma
tuh ceeek lebih agresif dr cowok 😂😂😂
2020-12-22
2