Bab 15

Ditengah kegelisahannya yang kian memanas akibat kemolekan tubuh gadis yang ia benci. Tuan Lan kembali terngiang-ngiang akan perkataan Larisha saat dirinya mencoba untuk melompat dari atas balkon.

Larisha berkata bahwa dia bukanlah wanita pemabuk dan suka masuk bar seperti apa yang ada didalam pikiran Tuan Lan selama ini, Larisha juga tak henti-hentinya menyuarakan bahwa dirinya adalah wanita baik-baik begitu juga dengan Dev yang sangat menjaga kehormatannya.

"Lalu apa yang membuat Dev malam itu sampai berani menyentuh alkohol, bahkan hasil autopsinya ditemukan kandungan narko tika dalam tubuh Dev? Apakah gadis ini benar-benar wanita baik-baik yang sampai detik ini masih menjaga tubuhnya? Haruskah aku lakukan sekarang untuk mengetahui apakah gadis ini benar masih perawan atau dia hanyalah gadis ****** yang sudah membuat Dev semakin menentang ku?" Batin Tuan Lan.

Tuan Lan mulai menyentuh bibir ranum Larisha dengan jari jemarinya, mengelusnya dengan pikiran nakal yang sudah menggerayangi isi kepalanya. Karena sentuhan jari-jari Tuan Lan terhadap bibirnya, Larisha pun terbangun dan kaget karena Tuan Lan tengah asik menyentuh bibirnya dengan tatapan menakutkan.

Larisha langsung menghindari Tuan Lan dengan buru-buru turun dari ranjang.

"Tuan, anda sudah berjanji tidak akan menyentuh ku sekarang! Lagipula kita belum menikah," kata Larisha.

"Cih, sok jual mahal. Bukankah kau sudah sering menjual tubuh kotor mu pada anakku, sampai-sampai Dev tidak bisa lepas dari gadis miskin seperti dirimu!" kata Tuan Lan.

"Pikiran mu yang kotor Tuan, berkali-kali aku katakan aku bukan gadis seperti itu! Dan dengar Tuan, aku akan tidur di sofa seperti biasanya," kata Larisha.

Larisha pun kembali ke sofa tempat biasanya dia tidur.

"Lebih baik seperti itu sekarang! Karena jika dia tetap tidur diranjang ini, mustahil aku bisa menahan hasratt ku terhadap tubuhnya." Batin Tuan Lan.

Keesokan harinya, Tan sudah menyiapkan koper yang berisi pakaian dan barang-barang yang akan dibutuhkan oleh Tuan Lan selama di Singapura untuk menepati janjinya membiayai pengobatan Laluna, dan untuk pertama kalinya Larisha bisa tersenyum bahagia ketika berada disamping Tuan Lan.

Larisha sangat bahagia akhirnya Laluna bisa mendapatkan perawatan terbaik, dan berharap Laluna bisa sembuh total. Setelah menjemput Laluna dari rumah sakit, beberapa anak buah Tuan Lan dan juga Tan turut serta dalam penerbangan ke Singapura.

Karena selain mengurus pengobatan Laluna, Tuan Lan juga mengurusi bisnis ilegal barunya yang berada di Singapura, yaitu tempat judi dan juga bisnis prostitusi yang sangat menguntungkan.

Sesampainya di Singapura, rombongan itu dijemput oleh beberapa mobil yang sudah dipersiapkan oleh anak buah Tuan Lan yang tinggal di Singapure.

"Tuan, apa kita ke tempat judi terlebih dahulu?" tanya supir yang menjemput Tuan Lan.

"Apa kau gila! Aku membawa gadis yang sedang sekarat, haruskah aku terlebih dahulu mampir ke tempat judi?" kata Tuan Lan.

"Ma-maaf Tuan, kita akan langsung ke rumah sakit," kata supir.

"Cepatlah!" kata Tuan Lan.

Sementara Laluna masih terkulai lemas dipelukan Larisha keduanya duduk dikursi paling belakang mobil, sedangkan Tan duduk di bangku tengah bersama Tuan Lan.

"Kak, kalau aku mati apa kakak akan melarikan diri dari laki-laki sialan itu?" tanya Laluna.

Mendengar perkataan Laluna, sontak Tuan Lan tersinggung dan langsung menengok ke bangku belakang.

"Hei nona yang sedang sekarat! Apa tadi kau bilang? Aku laki-laki sialan? Apa kau mau mati bukan karena penyakit mu itu, melainkan karena siksaan ku?" tanya Tuan Lan.

"Tuan, tolong maafkan Luna dia hanya khawatir denganku!" kata Larisha.

"Hei Tuan, kau memang laki-laki sialan, aku sangat membencimu dan juga membenci laki-laki yang berada disebelah mu! Kalian pikir dengan kalian membantu pengobatan ku, lantas aku akan berterimakasih? Tidak akan pernah!" kata Laluna.

"Luna, diamlah! Saat ini kita sangat membutuhkan bantuan Tuan Lan," kata Larisha.

"Beritahu adikmu yang penyakitan itu agar menutup mulutnya, sebelum aku tembak mati dia!" kata Tuan Lan.

"Iya Tuan, maafkan Luna! Luna sudahlah pejamkan matamu, kamu harus banyak istirahat jangan bicara apapun lagi, kakak mohon," kata Larisha.

Sementara Tan hanya tersenyum melirik sedikit kearah Luna, Tan baru menemukan seorang gadis yang nyaris mati tapi masih memiliki keberanian untuk berbicara seperti itu pada Tuan Lan, Tuan Lan yang melihat Tan tersenyum, sontak keheranan.

"Hei Tan, apa kau baru saja tersenyum?" tanya Tuan Lan.

"Ah, itu aku hanya kagum akan keberanian gadis itu," kata Tan.

"Cih, mereka berdua adalah gadis sial yang seharusnya aku buang saja ke kandang macan dibelakang rumahku!" kata Tuan Lan.

Larisha yang mendengar Tuan Lan membicarakannya, sudah sangat gatal ingin meninju kepala Tuan Lan dari belakang, tapi yang terpenting sekarang adalah kesembuhan untuk Luna dulu.

Sampailah mereka di sebuah rumah sakit besar dan terbaik di Singapure, Laluna langsung ditangani oleh beberapa perawat untuk dilakukan pemeriksaan menyeluruh, Larisha dengan sangat gelisah menunggu di depan ruangan perawatan.

Sementara itu Tuan Lan menemui teman Dokternya yang kebetulan Dokter tersebut yang akan menangani Laluna selama di rumah sakit ini, dia bernama Dokter Frederick.

"Hei Fred, apa kabar?" sapa Tuan Lan.

"Lan, lama kita tidak bertemu! Aku kabar baik, bagaimana denganmu?" tanya Fred.

"Aku sangat baik, tapi gadis yang aku bawa bersama ku, ya dia sepertinya akan sangat merepotkan mu selama disini," kata Tuan Lan.

"It's oke Lan, aku melihat rekam medisnya. Nona Laluna sudah cukup lama berteman dengan penyakit leukimia ini, dan ini tidak bisa dibiarkan lagi," kata Fred.

"Ya, lalu bagaimana Fred?" tanya Tuan Lan.

"Dia harus segera mendapatkan pendonor sumsum tulang belakang, dan sampai pendonor itu ada, dia harus siap untuk rutin melakukan kemoterapi," kata Fred.

"Apa? Sampai pendonor itu ada? Jadi maksudmu, sulit mendapatkan donor itu?" tanya Tuan Lan.

"Ya sangat sulit, bahkan jika dia memiliki saudara kandung sekalipun belum tentu hasilnya cocok! Tapi jika saudaranya ada kita bisa cek kecocokannya sekarang," kata Fred.

"Ya dia ada! Aku akan berbicara dengannya!" kata Tuan Lan.

"Baiklah! Berdoalah agar hasilnya cocok?" kata Fred.

Tuan Lan pun menemui Larisha dan Tan yang sejak tadi diam mematung didepan ruangan rawat Laluna.

"Bagaimana Tuan, apa yang Dokter itu katakan?" tanya Larisha.

"Dia bilang sulit untuk menemukan sumsum tulang belakang yang cocok, jadi Laluna akan mulai melakukan kemoterapi sampai ada pendonor yang cocok," kata Tuan Lan.

"Kau bercanda Tuan, aku adalah saudara kandungnya? Aku yang akan mendonorkannya," kata Larisha.

"Tapi saudara kandung sekalipun belum tentu cocok, sebentar lagi akan ada perawat yang akan memeriksa kecocokan sumsum tulang belakang mu dengan Luna," kata Tuan Lan.

❤️❤️❤️

Kenalan yuk maak sama Dokter Fred yang akan menyembuhkan Laluna😉 Btw kematian Dev belum final ya, karena masih misteri! Pokoknya nanti bakalan banyak bab nganu-nganunya jadi sabar ya maak, pantengin terus ceritanya 💃💃💃

Terpopuler

Comments

kartika wayankartika

kartika wayankartika

aku di sini ttl setia yg pnting isi anu",biar nggak bsen bcanya

2024-02-03

0

Dewi Anggya

Dewi Anggya

visual dokternya aja gk kaleng²...😘😘

2023-12-07

1

Livyana 171

Livyana 171

Udh g sabar nih makkk pgn liat nganu2 nya🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2023-04-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Maak othor mau tes market ada yang mau baca engga nanti novelnya.?
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Promo novel Teman Tidur Paman Daniel & novel Sekedar dinikmati bukan Dicintai.
141 Squel Tawanan Kamar Tuan Lan
142 (Penyesalan Suami) Istri Yang Aku Benci
143 Putri Kecil Pemuas Dady
144 OH, YES Hot Bodyguard
145 Jerit Nakal di Kamar Mr Zie
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Maak othor mau tes market ada yang mau baca engga nanti novelnya.?
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Promo novel Teman Tidur Paman Daniel & novel Sekedar dinikmati bukan Dicintai.
141
Squel Tawanan Kamar Tuan Lan
142
(Penyesalan Suami) Istri Yang Aku Benci
143
Putri Kecil Pemuas Dady
144
OH, YES Hot Bodyguard
145
Jerit Nakal di Kamar Mr Zie

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!