Pedang Bunga Persik dan Pedang Kembar Legendaris

Dentingan palu terdengar dari semenjak matahari terbit. Suara pukulan bergantian menempa sesuatu.

"Kita akan turun gunung ketika keadaan tak terkendali,"ucap Hua Yan disela-sela ia menempa senjata miliknya.

"Aku ingin membuat senjata dengan kekuatan milikku sendiri,"ucap Jiang Qing.

"Lakukan apa yang menurutmu benar, aku akan selalu berada di sisimu"balas Hua Yan.

Hari-hari mereka lalui dengan menempa senjata. Hua Yan menambahkan mantra bait nyanyian ketenangan pada pedangnya membuat pedang ciptaannya terukir bait ketenangan.

Kelopak bunga persik jatuh tepat pada pedangnya. Angin berhembus pelan menerbangkan kelopak persik disekitar Hua Yan.

Hua Yan melihat ke langit. Sesosok Dewi turun dari alam atas. Selendangnya melayang-layang. Bunga-bunga bermekaran termasuk bunga persik yang mengelilingi rumahnya.

"Siapa gerangan Dewi yang turun mengunjungi hamba?"tanya Hua Yan.

"Aku Dewi Bunga. Hua Lin"

"Salam hormat hamba"ucap Hua Yan.

Dewi Hua Lin mengarahkan telunjuknya ke arah pedang ciptaan Hua Yan membuat pedang tersebut terbang.

Seluruh kelopak bunga persik mengelilingi pedang ciptaan Hua Yan. Pedang yang disempurnakan oleh Dewi Hua Lin. Pedang melesat memasuki dahi Hua Yan hingga memunculkan tanda.

"Aku telah menyempurnakan pedang buatanmu. Kau memiliki kehendak Dewi Bunga dalam pedangmu. Kecintannmu akan bunga persik akan menjadi kekuatanmu. Aku memberimu sebuah senjata yang akan berguna selain pedang bunga persik milikmu"ucap Dewi Hua Lin.

Sebuah kipas melayang ke arah Hua Yan.

"Kipas yang kau miliki adalah salah satu senjataku. Kipas dengan 12 pedang terbang di dalamnya"

Hua Yan mencoba menggunakan kipas pemberian Dewi Hua Lin. Membuka kipas dan menghempasnya membuat gelombang angin tajam. 12 pedang terbang yang awalnya hanya hiasan di dalam kipas muncul dan bergerak berurutan sesuai gerakan Hua Yan.

"Kau akan mencapai titik tertinggi menggunakan ketiga senjata tersebut ketika kau memahami arti kekuatan sebenarnya"ucap Dewi Hua Lin.

"Terimakasih, hamba akan mengingat budi Dewi,"ucap Hua Yan.

Dewi Hua Lin kembali ke alam atas setelah turun mengunjungi Hua Yan.

"Aku akan menyembunyikan pedang bunga persik dan hanya menggunakan kipas ini sebagai senjataku. Dengan 12 pedang terbang didalamnya, cukup untuk bertarung dengan para master yang akan aku temui"

Jiang Qing yang berada di lembah gunung tersembunyi berkonsentrasi memadatkan energi bumi dengan energi langit. Beberapa hari, sepasang kekasih tersebut tidak saling bertemu.

Jiang Qing yang menempa senjata di lembah tersembunyi tak sengaja memancing sebuah segel pedang yang berada di dalam gunung. Dua pedang yang tertancap pada batu dengan rantai yang mengikat ganggang pedang.

Kekuatan Jiang Qing yang mengalir memenuhi ruang udara hingga memasuki tempat terdalam dari gunung yang mereka tinggali hingga memecahkan segel pedang tersebut.

Dua bilah pedang melesat menuju Jiang Qing berada. Jiang Qing yang terkejut melihat dua pedang berada di depannya.

"Aku bukan tuan kalian,"ucap Jiang Qing.

Mengabaikan perkataan Jiang Qing. Dua pedang tersebut melesat masuk ke dalam tubuh Jiang Qing. Jiang Qing menyadarinya dan segera kembali menemui kekasihnya.

"Kau kembali!"ucap Hua Yan.

"Aku telah selesai"ucap Jiang Qing mengeluarkan pedang yang ia peroleh menunjukkan kepada Hua Yan.

Hua Yan yang sepertinya tidak asing dengan pedang yang diperoleh Jiang Qing segera mengingatnya.

"Pedang musim semi dan musim gugur! Pedang kembar yang legendaris!!"ucap Hua Yan.

Sebuah buku muncul ditangan Hua Yan dan terbuka menampilkan halaman yang menjelaskan mengenai pedang yang didapat oleh Jiang Qing.

Jiang Qing membaca dengan seksama penjelasan yang berada di dalam buku.

"Aku mendapatkannya ketika aku berusaha menempa memadatkan energi langit dan bumi di lembah tersembunyi"ucap Jiang Qing menceritakan darimana ia mendapatkan pedang tersebut.

"Aku dikunjungi oleh Dewi Bunga Hua Lin ketika aku menyelesaikan pedang ciptaanku. Pedang yang aku buat telah disempurnakan oleh Dewi Hua Lin sendiri"ucap Hua Yan mengeluarkan pedang bunga persik.

Pedang dengan ukiran bait ketenangan berwarna emas. Memancarkan aura ketenangan. Bunga-bunga persik merespon ketika Hua Yan mengeluarkan pedang tersebut.

"Dewi Hua Lin memberikanku salah satu senjata miliknya. Didalamnya terdapat pusaka yang disebut dengan 12 pedang terbang,"ucap Hua Yan menunjukkan kipas yang dimaksud kepada Jiang Qing.

"Aku ingin kau memberi nama pusaka ini"

Jiang Qing memandang kipas tersebut yang tampak elegan dengan pola pohon persik dengan 12 bunga persik.

"Aku menamainya Linqiu"ucap Jiang Qing yang disambut pelukan hangat dari Hua Yan.

"Kita akan turun gunung besok"ucap Hua Yan memberikan kecupan hangat di pipi Jiang Qing.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!