Sebelum kepergian ibunya ke Amerika bersama Suryo, Abhi menyiapkan semua kebutuhan ibunya di dalam sebuah cover termasuk alat-alat menyulam.
Ya, menyulam adalah hal yang disukai ibunya selama satu tahun belakangan ini. Abhi berpikiran setuju dengan rencana Suryo membawa ibunya ke Amerika. Walau dianggap win win solution. setidaknya di sana ibunya akan melupakan masalalu yang pahit.
Masalalu dimana hampir setiap hari ibunya harus pergi bekerja. Dan ketika uang sudah di tangan pastilah akan diambil paksa oleh suami. Sang suami yang bekerja hanya makan dan tidur. Tetapi jika ada uang akan pergi berhari-hari lalu tidak pulang.
Abhi dan kakak perempuan nya pun sering merasakan pukulan dari sang Ayah. Puncak masalah terjadi ketika sang Ayah dengan sengaja menabrak ibunya dengan mobil pelakor yang menjadi kekasih hati ayah nya selama satu tahun.
Semenjak saat itu ibunya mulai merasa tekanan bathin. kebutuhan untuk bertahan, rumah mengontrak dan 2 anak yang masih sekolah. Belum lagi hutang-hutang yang ditinggalkan pria brengsek itu hingga membuat Abhi dan Ibunya pergi meninggalkan kota itu dalam keadaan terlunta-lunta.
Sampai akhirnya sang ibu mengalami depresi hingga sering histeris dan memukul orang-orang disekitarnya. Abhi menggantikan posisi ayahnya bekerja sebagai buruh di kebun teh sebuah desa dan merawat ibu nya dirumah.
Abhi terpaksa mengunci sang ibu dikamar setiap hari saat bekerja dan pulang disaat waktu makan. Namun 5 tahun terkahir sang ibu tidak pernah lagi dikunci oleh Abhi dikamar, karena perkembangan emosional nya membaik. Berkat bantuan sahabat nya Suryo.
Suryo adalah sahabat waktu SMA ternyata berprofesi sebagai dokter kejiwaan. Suryo membeli puluhan hektar kebun teh di desa ini. Sejak saat itu kehidupan ekonomi Abhi pun membaik. Karena, Suryo mempercayakan nya menjadi mandor serta selalu memberi resep untuk ibunya.
Ketika Abhi selesai dengan packing barang ibunya ia melihat ibunya masih sibuk dengan benang sulam nya.
"Bu...." suara Abhi lirih.
Abhi duduk dihadapan ibunya dan menggenggam tangan sang ibu. Abhi membelai lembut pipi sang ibu.
"Ibu disana sama Suryo dulu ya. Nanti kalau sudah sehat ibu pulang bawa pelangi buat Abhi ya" Abhi tersenyum melihat ibunya tersenyum dan mengangguk kan kepala namun kembali fokus ke jarum dan benang sulam nya.
Abhi meninggalkan ibunya di kamar sendiri dan mengangkat cover ke arah ruang tengah. Dan disana sudah ada Suryo dan Tania.
Tania duduk disebelah Suryo masih mengenakan pakaian semalam namun telah terlihat rapi dengan bando di kepalanya. Seolah mengerti lirikan mata Abhi pada Tania, Suryo menjelaskan pada Abhi.
"Tania tidak mau mandi. Dia takut ada penjahat yang mengganggunya. Nah Tania, ini aku mau kenalin kamu. Dia bukan penjahat." Suryo memeluk Tania yang duduk disebelah nya.
"Dia itu suami kamu, mulai sekarang kamu sama dia dulu ya. Nama nya Abhi. Kamu boleh panggil mas Abhi biar sopan sama suami."
"Aaa.... Aku ga mau.... aku takut Yo.... aku ikut kamu."
Tania merangkul Suryo dengan manja. Sepasang mata Abhi melotot melihat pemandangan ini.
Bahkan kepala Tania masuk kedalam sela-sela leher Suryo. Tubuh mereka begitu dekat tanpa sekat.
"Persahabatan macam apa yang kalian jalani Yo. Apakah istri mu tidak cemburu jika melihat pemandangan seperti ini?" Abhi mendengus dan duduk di sofa yang berada di seberang Suryo.
"Istri ku tidak pernah cemburu. Bahkan kami pernah tidur satu ranjang bertiga." Suryo mengelus-elus punggung Tania berkali-kali.
Mata Abhi makin ingin keluar mendengar penuturan sahabat nya itu.
"Gila. Tania yang gila atau kau yang gila Suryo. Atau istri mu mengalami gangguan jiwa ringan?" Suara Abhi terdengar mengejek.
"Cerita nya panjang Yo, yang jelas Istri ku yang minta mencarikan lelaki yang pantas untuk dirinya" Suryo melirik ke Tania.
"Kenapa tidak kamu?" Abhi seolah protes.
"Karen aku sudah mencintai istri ku, dan aku tidak mau poligami. Bukankah kamu meminta ku untuk mencari wanita yang bisa menerima kondisi ibu mu?"
"Maksud mu dengan wanita yang juga nyaris sama dengan ibu ku bahkan lebih parah dengan kondisi ibu ku sekarang. Serendah itu kah aku hingga kau menjodohkan diriku dengan dia."
"Kau pikir jika Tania dalam keadaan waras, dia mau menikah dengan mu? kau pikir kamu tipe Tania?"
Suryo menyipitkan mata mengejek Abhi.
"Kenapa kau tidak mencari tipenya saja?"
Nada bicara Abhi kembali meninggi karena tersinggung dengan ucapan Suryo.
"Karena lelaki Tipe Tania hanya menerima kelebihannya bukan kekurangan nya. Dan kamu seorang lelaki yang tidak berharap pada kesempurnaan. Itu yang membuat aku yakin selain kepribadian mu." Suryo kini melerai pelukan Tania.
"Tania sayang, Suryo harus pergi memetik bintang di negeri awan. Dan mencari obat untuk Dinda, nanti kalau Dinda sudah sehat. Aku dan Dinda akan menjemput kamu. Kamu sayang kan sama aku dan Dinda. Kamu tidak ingin aku dan Dinda ke negeri Peri?"
Suryo berbicara pada Tania seraya menatap wajah wanita yang telah menjadi istri Abhi dan kedua tangannya berada dipundak Tania.
Tania terlihat menggelengkan kepala tanda tidak ingin.
"Abhi adalah orang baik. Di dikirim oleh papa dan mama mu dari surga untuk menjaga mu. Sama seperti aku dan Dinda. Sekarang kamu kalau ada apa-apa dan mau kemana-mana harus bilang sama Abhi ya"
Suryo memegang tangan Tania dan mengusapnya. Namun Abhi melihat hal itu tersenyum heran. Bagaimana bisa seorang Suryo berbuat begitu hal manis pada sahabatnya.
"Untung dia Gila Yo. Kalau tidak sudah ku patahkan tangan mu karena menyentuh istri ku."
"Wow.... dalam satu malam kau sudah mencintai nya Bhi?" Suryo melirik Abhi curiga.
"Aku mengatakan jika ia waras. Tapi dia tidak waras." Abhi ingin beranjak dari tempatnya namun Suryo menahan Abhi, dengan kembali membuat emosi lelaki yang tingginya 185 itu.
"Tania, sekarang mandinya sama Abhi ya. Kan dari kemarin Tania belum mandi, Dinda tidak ada. Karena udah punya suami, Tania mandinya sama suami Tania ya?"
Suara Suryo terdengar seperti sedang merayu anak kecil yang sedang ngambek. Abhi kembali duduk dan menatap tajam Suryo yang sedang tersenyum bahagia.
"Mau.... tapi Nia mau mandinya di Bathtub Yo. Nia mau sambil main kapal-kapalan."
"Iya Abhi pintar loh buat kapal-kapalan. Mulai sekarang Sahabat Tania nambah Abhi ya." Suryo menunjuk Abhi yang masih menahan emosi dan berpikir apa yang direncanakan Suryo.
"Emang Abhi pintar apa aja Yo?" Tania menatap wajah Abhi dengan penasaran.
"Banyak, termasuk....." Suryo mendekatkan kepalanya ke telinga Tania dan membisikkan sesuatu. Tiba-tiba wajah Tania terlihat sumringah dan terlihat bahagia.
"Tania mau.... Ayo Abhi sekarang kita buat anak. Tania mau diajarin buat anak!" Ucap Tania yang langsung berdiri spontan lalu menarik tangan Abhi penuh semangat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
kayla
ya alloh.. kak author suryo ada2 aja kasihan abhi../Facepalm/
2024-12-24
0
DG s
🤣🤣🤣
2023-10-28
1
melia
🙈🙈😂😂😂😂
2023-06-01
0