Abhi mengangkat lemari yang menimpa Tania dan Suryo cepat menggendong Tania. Mereka membawa Tania keatas kasur. Terlihat darah segar mengalir dari pelipis Tania.
Suryo pun berlari dari kamar Tania dan Abhi membersihkan darah yang mengalir di wajah Tania. Abhi menyibakkan rambut Tania kebelakang kupingnya.
Suryo kembali dengan kotak obat ditangannya. Setelah darah yang tadi menutupi wajah Tania bersih. Suryo menjahit luka di pelipis Tania. Dokter itu dengan cekatan bak sedang menjahit baju. Tidak lama Suryo selesai dengan aktifitas nya.
Suryo menatap Tania lekat. Tangan Suryo membelai wajah Tania dengan lembut. Tanpa Suryo sadari sepasang mata sedang mengamati tindakan nya kepada Tania.
"Kau mencintai nya Yo?" Abhi mendengus dan menutup pintu lemari yang tadi terbuka.
"Dia gadis yang baik Bhi. Dia sahabat ku sedari kecil. Kau tahu, dia tidak pernah tertawa lepas. Tapi saat ini dalam keadaan psikis nya terganggu aku bisa melihat dan mendengar suara tawa nya yang begitu bahagia."
Suryo berhenti sejenak dan menaikan selimut ke tubuh Tania.
"Berjanjilah Bhi kamu tidak akan menyakiti nya." Suryo melirik ke arah Abhi.
"Kalau kau mencintai nya kenapa tidak kau saja yang menikahi nya? Kau terbalik Yo. Bukan aku yang menyakitinya. Tapi dia yang akan menyakiti ku." Suara Abhi terdengar kesal dan pergi meninggalkan kamar Tania.
"Kau mau kemana?" Suryo menahan langkah Abhi dengan pertanyaan nya.
"Aku ingin istirahat. Oya kenapa papa mu menginap dirumah kepala desa?" Abhi membalikan tubuhnya.
"Terkait urusan Tania. Aku berpesan jangan pernah ajak Tania keluar dari desa ini dan upload fotonya ke media sosial manapun." Suryo terlihat serius dengan kata-katanya.
"Sebenarnya siapa Tania itu Yo?" Abhi sudah duduk di kursi dapur dan membuat secangkir kopi.
Suryo yang mengekor Abhi ikut duduk di sebelah Abhi.
"Yang jelas dia istri mu sekarang?" jawab Suryo singkat dan menuangkan air hangat kedalam cangkir kopi yang disediakan oleh Abhi tadi.
"Siapa dia di masalalu? pacar mu? sahabat mu? calon istri mu?" Abhi melirik ke secangkir kopi yang ada ditangan Suryo.
"Jika kau pernah merasa dibuang. Maka Tania pun pernah mengalami hal yang sama kau rasakan. Jika tetesan keringat dan air mata mu kini membuat kondisi ibumu dan kehidupan mu membaik. Mak Tania kebalikannya. Ia harus dalam kondisi sekarang ketika ia telah meneteskan keringat dan air matanya." Suryo meneguk kopi nya.
"Apakah dia tidak punya keluarga?" Abhi mengambil kopi di tangan Suryo dan menyeruput nya.
Suryo menggeleng.
"Hanya aku dan papa yang mungkin bisa ia anggap saudara Bhi."
Suara ponsel dari saku celana Suryo membuat Suryo beranjak dari tempat duduknya.
"Halo sayang.... Lusa kita berangkat. Kamu siapkan semua pakaian nya. Untuk berkas aku sudah minta teman ku menyiapkannya." Suryo menjawab panggilan nya sambil berjalan ke lantai 2.
Abhi masih termenung memikirkan apa yang sahabat nya katakan. Sesaat dia merasa iba kepada Tania karena wanita itu tidak memiliki siapapun di dunia ini. Terlebih lagi kondisinya yang tidak waras.
Berdasarkan keterangan Suryo, Tania mengalami gangguan jiwa 3 tahun terakhir. Suryo mengeluarkan Tania dari rumah sakit jiwa 2 bulan lalu. Namun karena Istrinya akan mengalami pengobatan diluar negeri karena kista di rahimnya membuat Suryo membawa Tania ke desa ini.
Suryo meminta mandor di kebunnya yang tidak lain juga sahabat Suryo sewaktu SMA dulu. Tidak lain adalah Abhi.
Namun karena Abhi harus putus sekolah disaat kelas 1 SMA membuat mereka terpisah hingga takdir mempertemukan Suryo pada Abhi di kebun teh milik ayahnya.
Seorang pemuda yang tampan, bertubuh kekar karena pemain bola di desa. Salah satu hobi Abhi sedari kecil. Dan keputusan Suryo memilih Abhi adalah kepribadian Abhi yang jujur, bertanggung jawab serta punya prinsip yang kuat.
Terlebih pengalaman nya hampir 14 tahun merawat ibu kandung nya dengan kondisi sakit jiwa. Dimana harus rutin minum obat yang ditebus di puskes. Serta kasih sayang yang tulus untuk ibunya, disaat kakak perempuannya pergi setelah satu tahun ibunya dinyatakan mengalami gangguan jiwa.
Tiba-tiba.
Abhi mendengar tangisan dari kamar yang ditempati oleh Tania.
"Hiks.... Hiks.... Atit.... Atiiit. Suryo....." suara wanita menangis terisak dan memanggil nama Suryo dengan manja.
Abhi yang yakin suara itu adalah suara Tania cepat memasuki kamar Tania. Baru saja memasuki kamar itu dan menatap Tania yang sedang duduk dengan rambut yang acak-acakan. Abhi sudah kembali terkejut dengan teriakan Tania yang begitu memekakkan telinga.
"Penjahat..... kamu penjahat..... Suryo.... tolong aku.... tolong Suryo..... penjahat ini mau membawa ku ke ruang gelap itu!" Tania melempar bantal ke arah Abhi. Melempar guling dan terkahir sebuah vas bunga yang terbuat dari kayu.
"Bugh"
Vas bunga itu tepat mengenai hidung Abhi.
"Awwhhh..."
Seketika hidung Abhi yang memiliki tipe hidung kancing atau dikenal dengan istilah button nose. Mengeluarkan darah segar hingga membasahi baju dan telapak tangan yang iya tempelkan pada hidungnya.
"Hahaha.... Hahaha..... Rasakan kamu ayo maju. sini ayo maju. Ciat.ciat.ciat." Tania berdiri diatas kasur seperti akan silat dan menyilang kan kedua tangan nya lalu menggerak-gerakkan layaknya pesilat.
Suryo dengan napas tersengal-sengal berdiri disebelah Abhi dan terkejut melihat darah menetes deras dari hidung Abhi.
"Wow. Belah Duren Ala mu Bhi. Ekstrim. Dimana-mana pengantin belah duren terus ada darah perawan Bhi. Lah ini kamu malah belah hidung. Darah nya lebih banyak dari darah perawan lagi... hehehe".
"Brugh!"
Abhi mendorong Suryo dengan keras hingga punggung Suryo menabrak pintu.
"Sialan kau. Kau urusi saja wanita gila itu!"
Abhi berjalan keluar kamar masih dengan memegang hidungnya yang terus mengeluarkan darah.
"Woi.... mau enak nya aja. Yang suaminya siapa? Atau mau aku yang belah duren malem ini?" Suara Suryo setengah berteriak dibalas Abhi dengan juga berteriak.
"Mau berpuluh kali kau belah duren aku tidak perduli. Sana bawa saja ke Amerika wanita gila itu! Breng*** kau Suryo!."
"Hahaha..... Hahaha...." Suryo tertawa terpingkal-pingkal dan diikuti oleh Tania yang juga tertawa girang karena menganggap berhasil mengalahkan penjahat yang masuk ke kamarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Puji Ustariana
kenp gak di jelasin sih wlo hanya garis besarnya saja biar abhi paham dan bisa mengikuti saranmu pak suryo....geunush jadinya
2024-08-31
0
Wulan Dary
bikin penasaran kk
2023-03-25
1
lupa🎃
🤣🤣🤣🤣ini bukan belah duren, tapi hidung nya yg belah kenak timpuk😁😁
2022-10-29
2