... Minggu pertama kerja Naga sangat sibuk bersama kolega yang lain dalam menyiapkan 3 proyek game mendatang, bahkan tidak jarang mereka semua lembur untuk menyelesaikan proyek tersebut tepat waktu. Namun kerja keras mereka memberikan hasil yang setimpal, dimana saat Ibeng mempresentasikan 3 proyek tersebut para petinggi sangat suka dan puas akan kerja keras mereka. Hasilnya 3 sampai 6 bulan kemudian 3 proyek game tersebut akan rilis di seluruh Indonesia dan siap dimainkan oleh para pecinta game....
“Untuk keberhasilan bersama kita bersulang!” kata Ibeng sambil mengangkat gelas minumnya ke arah tengah - tengah mereka.
“Kanpai!” teriak semuanya kompak sambil tersenyum lega lalu meneguk minuman yang dipegang oleh masing - masing.
“Biar aku tuangin Irene!” pinta Riko yang tiba - tiba duduk di sebelah Irene dan langsung menuangkan minuman untuk Irene.
“Makasih mba.” lanjut Riko saat pesanan miso ramen nya tiba sambil menerima semangkuk miso ramen.
“Miso ramen disini enak loh Irene, cobain deh.” kata Riko memberikan miso ramen yang dia pesan kepada Irene.
“Eh? Kenapa kamu gak tanya dulu aku mau atau engga?” tanya Irene yang tidak enak kepada semuanya.
“Gak apa - apa Irene gak perlu sungkan.” kata Ibeng yang tahu Irene sungkan kepada semuanya akibat perlakuan dari Riko.
“Naga kamu mau cari uang tambahan gak?” tanya Riko sambil melihat ke arah Naga yang duduk di depan Irene.
“Apakah kamu mau nawarin pekerjaan?” tanya Naga mengkonfirmasi.
“Gua mau ngajakin lu ikut trading di aplikasi yang biasa gua mainin, keuntungannya lumayan loh.” jawab Riko penuh percaya diri.
“Hmm aku gak terlalu suka sama dunia trading.” jawab Naga.
“Ini gampang kok lu cuman kasih prediksi apakah ini akan naik atau turun udah gitu doang.” bujuk Riko.
“Trading prediksi naik turun doang? Bukannya itu aneh? Trading kan seharusnya gak seperti itu.” tanya Naga kebingungan.
“Gimana lu tau kalau lu gak tertarik?” tanya Riko kesal yang tahu bahwa Naga bukan seseorang yang bisa dia perdaya untuk ikut trading melalui platformnya.
“Maaf.” jawab Naga merasa bersalah.
... Makam malam tim pertama Naga penuh suka cita, meskipun ini bukan akhir tapi mengapresiasi diri setelah berhasil mencapai sesuatu juga merupakan hal yang baik. Setelah selesai menghabiskan semua makanan dan minuman yang mereka pesan, lalu mereka mengobrol hingga jam 10 malam....
“Terima kasih untuk hari ini, saya pulang duluan ya.” pamit Ibeng yang langsung pergi mengendarai mobilnya meninggalkan Naga, Irene, Yona, Vivi dan Feri.
“Iya, hati - hati mas.” jawab mereka kompak.
... Saat mereka berlima sedang menunggu bus di halte, tiba - tiba ada sebuah mobil BMW yang menepi dan berhenti....
“Irene, aku antar pulang ya!” ajak Riko yang baru keluar dari mobil dan langsung menghampiri Irene.
“Gak perlu Riko makasih.” jawab Irene ramah.
“Udah malam Irene, bahaya kalau pulang sendirian.” bujuk Riko.
“Aku baik - baik aja kok ada Yona sama Vivi juga.” jawab Irene berusaha menolak.
“Bukannya Yona sama Vivi itu beda bus sama kamu ya?” tanya Riko mengkonfirmasi.
“Ah itu busku.” kata Irene yang melihat bus nomor 107 sudah menepi di halte.
“Aku duluan ya semuanya.” pamit Irene yang langsung masuk ke dalam bus.
“Duluan ya.” tambah Naga yang mengikuti Irene masuk ke dalam bus.
“Rumah Naga searah sama Irene?” tanya Vivi penasaran.
“Aku belum pernah nanya.” jawab Yona sambil tersenyum.
... Bus Irene dan Naga akhirnya pergi meninggalkan Yona, Vivi, Feri, dan Riko di halter bus. Riko yang gagal mengantar pulang Irene langsung pergi tanpa sepatah katapun meninggalkan Yona, Vivi dan Feri....
“Rumah kamu naik bus 107 juga Ga?” tanya Irene mengkonfirmasi.
“Iya.” jawab Naga sambil mengangguk melihat ke arah Irene.
“Biasa turun di halte berapa Ga?” tanya Irene penasaran.
“Aku turun di halte 09.” jawab Naga.
“Hoo ternyata kita cuman beda 1 halte ya.” kata Irene yang baru tahu bahwa kediaman Naga searah dengan kediamannya.
“Irene di halte 08?” tebak Naga.
“Iya.” jawab Irene sambil tersenyum.
“Sudah sampai, aku duluan ya Ga.” pamit Irene sambil tersenyum yang langsung berjalan menuju pintu keluar bus.
“Iya, hati - hati Irene.” jawab Naga.
...
“Ga belum mau pulang?” tanya Irene yang sudah bersiap pulang.
“Belum Irene, ini mau aku selesaiin dulu.” jawab Naga mantap sambil melihat ke arah Irene lalu kembali fokus kepada komputer yang ada di depannya.
“Yona juga?” tanya Irene sambil melihat ke arah Yona.
“Iya kak Irene, ini tanggung sedikit lagi.” jawab Yona sambil tersenyum melihat Irene.
“Ok deh, aku duluan ya.” pamit Irene yang langsung pergi meninggalkan Yona dan Naga yang masih bekerja.
... Beberapa menit setelah Irene pergi, Yona langsung bersiap - siap pulang setelah pekerjaannya selesai....
“Kak Naga aku duluan ya.” pamit Yona.
“Ok, hati - hati.” jawab Naga yang masih fokus pada komputer di hadapannya.
“Irene ayo aku anter pulang.” ajak Riko yang telah menunggu Irene di depan kantor dan langsung membukakan pintu mobilnya untuk Irene.
“Gak perlu Riko makasih, aku pulang sendiri aja.” jawab Irene berusaha menolak.
... Tidak lama setelah itu tiba - tiba ada sebuah mobil van menepi dengan sangat cepat dan keluar beberapa orang yang langsung menghajar dan menarik Riko serta membawa Irene bersama mereka ke dalam mobil van. Yona yang hendak keluar melihat kejadian tersebut langsung bersembunyi dan ketika mereka telah menculik Irene bersama Riko, Yona kembali menemui Naga dan Ibeng yang masih berada di kantor....
“Kak Naga, mas Ibeng!” teriak Yona panik.
“Ada apa Yona?” tanya Ibeng yang langsung menghampiri Yona.
“Kak Irene sama kak Riko diculik di depan kantor.” kata Yona cemas.
“Apa diculik?” tanya Ibeng mengkonfirmasi.
“Iya mas.” jawab Yona sambil mengangguk membenarkan.
“Ok tenang dulu, kamu sama Naga pulang aja biar saya yang lapor ke polisi.” kata Ibeng menenangkan Yona.
“Baik mas.” jawab Naga yang langsung pergi bersama Yona.
“Semoga kak Irene baik - baik aja ya kak Naga.” kata Yona cemas.
“Iya gak perlu khawatir, pasti Irene baik - baik aja kok. Mas Ibeng juga pasti segera ngurusin masalah ini.” kata Naga berusaha menenangkan Yona.
Naga dan Yona berpisah di halte bus ketika mereka naik bus jurusan rumah mereka masing - masing. Setelah tiba di rumah, Naga langsung menghubungi seorang kenalannya.
“Selamat malam Kilo!” sapa Naga melalui telepon.
“Tuan Naga?” tanya Kila mengkonfirmasi.
“Iya, ini saya.” jawab Naga mantap.
“Senang mendengar suara anda tuan Naga.” balas Kilo sambil tersenyum senang.
“Apakah kamu bisa meretas kamera cctv depan perusahaan Eclipse.ltd dan memeriksa siapa pelaku penculikan kepada seorang pria dan wanita sekitar jam 20.00 sampai 20.30?” tanya Naga lugas.
“Tentu tuan, informasinya dikirimkan ke nomor ini?” tanya balik Kilo penuh semangat.
“Ya.” jawab Naga singkat.
“Baik tuan. Sekali lagi, senang mendengar suara anda tuan Naga.” kata Kilo mengakhiri panggilan dari Naga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments