Bab 17 : Dia Benar-Benar Suka Seenaknya!

Mobil berhenti tepat di depan sebuah gedung pencakar langit. Seorang petugas bergerak cepat. Berlari mendekati mobil dan membuka pintu di belakang sopir.

"Selamat pagi, Tuan," sapa pria itu sopan sambil membungkukkan kepala.

Adrian hanya menjawab dengan deheman seperti biasa, lalu turun dan berjalan dengan gagah memasuki lobi. Tampak sangat berkuasa.

Begitu tiba di ruangan pribadinya, Adrian menjatuhkan tubuhnya di kursi. Dalam diam merenungi kejadian semalam.

Sebenarnya, semalam Adrian tidak mabuk sepenuhnya. Samar-samar ia masih ingat makian demi makian yang dilontarkan Naomi dengan seenaknya. Tetapi justru saat menerima sentuhan, tubuhnya berkata lain.

Seulas senyum terbit di sudut bibirnya.

"Dia satu-satunya orang yang berani memakiku. Bukankah itu membuatnya sangat se*xy?"

.

.

.

Naomi membuka mata perlahan saat merasakan dinginnya udara yang berhembus dari mesin pendingin ruangan. Saking dinginnya terasa menusuk ke tulang. Ia menggeliat pelan, lalu menarik selimut yang melorot.

"Kenapa rasanya lelah sekali?"

Naomi baru tersadar tubuhnya tak terbalut pakaian. Sedikit terkejut, namun kemudian teringat kejadian semalam. Ketika Adrian memaksanya untuk yang ke tiga kali.

"Hufft ... Tuan jelek itu memang pemaksa." Ia menyandarkan punggung lelahnya. Terdiam sebentar sebelum akhirnya beranjak dari tempat tidur dan membalut tubuhnya dengan jubah mandi.

Hembusan napas kasar terdengar ketika melihat pakaian miliknya teronggok di lantai, dengan beberapa sobekan akibat semalam ditarik paksa Adrian.

"Dia memang predator. Lihat saja kalau malam ini memaksaku lagi. Aku pasti akan mencakar punggungnya lebih parah."

Setelah puas memaki Adrian, barulah Naomi masuk ke kamar mandi. Ia butuh berendam di di air hangat setelah aktivitas yang super melelahkan semalam.

"Suatu hari, kalau kemarahannya terhadap Nona Haylea sudah mereda, dia pasti akan meninggalkanku. Dan aku akan menjadi janda di usia yang sangat muda."

Menyedihkan sekali hidupmu, Naomi Claire!

Naomi meratapi nasib sambil menengadahkan kepala. Menatap langit-langit kamar mandi.

"Setelah dia menceraikanku dan kembali kepada Nona Haylea, aku akan ke mana? Ah, Ayah Ibu ... kenapa aku merasa sesak memikirkannya?"

Naomi masih larut dalam pikirannya sendiri ketika mendengar suara bel berbunyi. Tak terasa, sudah cukup lama ia berendam.

Wanita muda itu segera bangkit dan meraih jubah mandi. Lalu berjalan keluar kamar untuk membuka pintu. Tampak seorang wanita cantik berdiri di ambang pintu dengan senyum ramah.

"Selamat siang, Nona Naomi ... saya Rachel, datang atas permintaan Tuan Marx untuk melayani Anda."

Naomi menatap wanita yang baru saja memperkenalkan diri itu dari ujung kaki ke ujung kepala. "Melayani?"

"Benar. Tuan Marx meminta agar saya membantu Anda memotong kuku."

Sepasang mata Naomi melotot di balik kacamata tebalnya. Padahal ia berencana mencakar Adrian dengan kukunya, tetapi sudah datang suruhan dari pria itu untuk merampas satu-satunya senjata yang dimiliki Naomi.

"Aku tidak mau memotong kuku. Pergilah temui Tuan Adrian dan potong kukunya saja."

Dia pasti sudah gila. Kalau hanya urusan potong kuku, aku bisa sendiri tanpa dibantu.

"Tapi ini perintah, Nona! Tolong kerja samanya." Rachel mencoba membujuk.

"Tapi aku benar-benar tidak mau memotong kuku. Aku sedang ingin merawatnya sepanjang yang aku mau!"

Baru saja Naomi akan menutup pintu, namun Rachel sudah mencegah dengan menyelipkan satu kakinya di sela pintu. Hingga terjadi saling dorong di antara keduanya.

"Tolong, Nona. Jangan membantah. Anda bisa membuat saya kehilangan pekerjaan kalau seperti ini." ucap Rachel memohon.

Naomi masih berusaha menutup pintu. Namun, Rachel pun tak mau menyerah. Kakinya bahkan tak bergeser sedikit pun.

"Apa salon tempatmu bekerja adalah milik si jelek dan arogan Tuan Adrian itu?"

Ekspresi terkejut tergambar jelas dalam wajah Rachel, kala mendengar panggilan tak sopan yang disematkan Naomi untuk Adrian.

"Hehe ... sebenarnya bukan, Nona. Tapi kalau saya gagal memotong kuku Anda, maka gaji saya yang akan dipotong sebagai gantinya."

"Apa hubungannya?" sambar Naomi acuh tak acuh.

"Bahkan Tuan Marx bisa menutup salon tempat saya bekerja kalau beliau mau," ucap Rachel dalam hati.

"Mari kita bicara baik-baik dulu."

Rachel lantas merogoh tas miliknya dan mengeluarkan sebuah ponsel. Ia tampak terdiam menatap layar dengan jempol yang bergerak naik turun. Kemudian mendekatkan benda tersebut ke daun telinga.

"Selamat siang, bisa tolong sambungkan saya dengan Tuan Marx?"

Naomi terlonjak kala mendengar ucapan wanita itu. "Untuk apa menghubungi dia?"

Apa? Dia mau mengadu? batin Naomi.

Rachel hanya tersenyum sambil menunggu selama beberapa saat, hingga akhirnya panggilan tersambung.

"Selamat siang, Tuan. Maafkan saya sudah berani mengganggu Anda. Tapi ini sangat penting. Nona Naomi menolak untuk dilayani. Saya harus bagaimana, Tuan?" ucapnya sedikit ragu.

Di kantor, Adrian sudah menerbitkan senyum miring. Ia tahu Naomi akan menolak. Tetapi tentu saja, Adrian tak pernah kehabisan akal untuk mendapatkan keinginannya.

"Berikan telepon padanya!" perintah Adrian.

"Baik, Tuan." Rachel menyodorkan ponsel ke hadapan Naomi. "Tuan ingin bicara dengan Anda, Nona."

"Untuk apa bicara dengannya?"

"Biar Tuan Marx saja yang jelaskan pada Anda."

Naomi memutar mata malas, lalu meraih ponsel milik Rachel. "Pokoknya aku tidak mau memotong kuku! Dengar ya, aku akan menyalakan pengeras suaranya, biar kamu mendengar obrolanku dengan tuanmu ini." ujar Naomi.

"Baik, Nona."

"Hey, Tuan pemaksa, apa maksud Anda mengirim Nona Rachel kemari?" tanya Naomi dengan nada kesal dan menantang.

"Untuk melayanimu. Kenapa kamu menolak untuk dilayani olehnya?"

"Karena aku tidak mau memotong kuku! Dia boleh memotong anggota tubuhku yang lain, asal jangan kuku!"

"Memangnya kenapa kalau dipotong?" tanya Adrian santai, membuat Naomi mendengus.

"Dengar Tuan Adrian jelek, arogan, dan pemaksa ... seluruh anggota tubuhku adalah milikku dan aku berhak atas semua itu. Aku mau memanjangkan atau memotong sampai habis, itu juga hakku!"

Adrian mengatupkan bibir demi menahan semburan tawa.

"Memang siapa yang memaksamu memotong kuku?" Nada bicara Adrian terdengar masih santai.

"Anda dan ..." Naomi melirik Rachel yang berdiri di hadapannya. "Wanita ini!"

"Aku tidak memaksamu memotongnya. Semalam aku hanya merasa kamu terlalu menikmati sentuhanku sampai mencakar punggungku berkali-kali."

Dan ucapan santai Adrian menimbulkan semburat merah di pipi Naomi. "Percaya diri sekali Anda, Tuan! Aku mencakarmu karena kesal, bukan karena terlalu menikmati sentuhanmu."

"Benarkah? Lalu kenapa kamu mend*esah? Apa itu juga karena kesal?"

Sepertinya, bukan wajah Naomi saja yang merah. Pipi Rachel lebih merah lagi mendengar pembicaraan Naomi dan Adrian yang terkesan vul*gar.

Dan rasanya, Naomi benar-benar ingin mencakar mulut frontal Adrian dengan kuku tajamnya.

"Jangan sembarangan kalau bicara!"

"Aku tidak sembarang bicara. Aku punya bukti di punggungku, betapa kamu menikmati aktivitas semalam. Kalau begitu aku akan membuatmu mencakar punggungku lagi malam ini."

"Hentikaaan!" teriak Naomi, kemudian menatap Rachel dengan muka merah. "Nona Rachel, tolong potong semua kukuku. Kalau perlu cabut sampai ke akar-akarnya!"

...........

Terima kasih untuk setiap dukungan yang luar biasa. 🤗🤗🤗

Terpopuler

Comments

flyneD

flyneD

/Facepalm//Facepalm//Facepalm/

2024-03-24

0

Ahsin

Ahsin

😂😂😂🤣

2024-03-21

0

Rafi Farisi

Rafi Farisi

hahaha 😅😅

2024-02-28

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : AKU AKAN MEMBALAS PENGKHIANATANMU
2 BAB 2 : TOLONG SAYA, TUAN!
3 BAB 3 : MEMBELI PAKAIAN UNTUKMU
4 BAB 4 : SUGAR BABY?
5 Bab 5 : KEDAPATAN
6 Bab 6 : AKU MERASA BOSAN DENGANMU
7 Bab 7 : GAJIMU DIPOTONG BULAN INI!
8 Bab 8 : Temukan Dia Walaupun Harus Ke Ujung Dunia!
9 Bab 9 : Bukankah Kamu Akan Menendangku?
10 Bab 10 : Dia Itu Siapamu?
11 Bab 11 : Mengapa Dia Mengabaikanku?
12 Promo Novel MENDADAK NIKAH DENGAN USTADZ by ASRI FARIS
13 Bab 13 : MARI KITA MENIKAH
14 Bab 14 : Apa Perlu Durasinya Ditambah?
15 Bab 15 : PERNIKAHAN?
16 Episode 16 : Pulang Ke Rumah?
17 Bab 17 : Dia Benar-Benar Suka Seenaknya!
18 BAB 18 : Ponsel Yang Sesuai Kriteria Naomi
19 VISUAL TOKOH
20 Bab 20 : PONSEL BARU?
21 Bab 21 : BERANI SEKALI KAU!
22 Bab 22 : Dia Itu Menyebalkan!
23 Bab 23 : Membawa Naomi Pulang
24 Bab 24 : AROMA PERMUSUHAN
25 Bab 25 : TIDAK CEMBURU?
26 Bab 26 : Menghambat Pertumbuhan!
27 Bab 27 : Nama Di Ponsel
28 Bab 28 : IBU MERTUA
29 Bab 29 : Bersaing Denganmu!
30 Bab 30 : MEMINTA IZINMU
31 Bab 31 : APA TANDANYA?
32 Bab 32 : JUS RASA API
33 BAB 33 : DIA PANTAS MENDAPATKANNYA!
34 BAB 34 : Pastikan Dia Tidak Bisa Bekerja Dimanapun!
35 Bab 35 : Tidak Butuh Pekerjaan Lagi!
36 Bab 36 : Bertemu Nenek
37 Bab 37 : Mengharapkan Pangeran Penyelamat
38 Bab 39 : Apa Dia Benar - Benar Mau Lepas Dariku?
39 Bab 40 : Seorang Pangeran Penyelamat
40 Bab 40 : Haruskah Aku Menjawab?
41 Bab 41 : MENGAPA HARUS AKU?
42 42 - SUCI DALAM NODA BY SENJAHARI_ID24
43 Bab 43 - Kenapa Jadi lembut Begini?
44 Bab 44 : Pillow Talk - Adrian Naomi
45 Bab 45 : Kejutan Yang Tak Terlupakan
46 Bab 46 : TERPUKAU
47 Bab 47 : Apakah Dia Gadis Kampungan Itu?
48 Bab 48 : Apa Kabar, Naomi Claire?
49 Bab 49 : Siapa Sebenarnya Wanita ini!
50 Bab 50 : Apa Sekarang Giliranku?
51 51- PERNIKAHAN PALING LUAR BIASA
52 Bab 52 : Mari Kita Pulang
53 Bab 53 : PANIK !
54 Bab 54 : Kemana Naomi?
55 Bab 55 : MENGHILANG TANPA JEJAK
56 Bab 56 : Bawa Pulang Naomi!
57 Bab 57 : Apa Nenek Tidak Mau Melihat Anakku?
58 Bab 58 : Jangan Menguji Kesabaranku!
59 Bab 59 : Kenapa Aku Malah Merindukannya?
60 Bab 60 : Kenapa Membayangkan Naomi?
61 Bab 61 : Apa Kamu Mengenalnya?
62 Bab 62 : DIA ADALAH ERINA, TUAN!
63 Bab 63 : AKU HARUS LARI!
64 Bab 64 : AKU MERASA HANGAT
65 Bab 65 : Membawa Pulang Naomiku!
66 Bab 66 : Manusia Praktis
67 67- HASR*T TUAN ASLOKA BY Goresan Pena
68 Bab 68 - Membencimu Dari Ujung Kaki ke Ujung Rambut
69 Bab 69 : Apakah si Culun Itu Benar Istri Tuan Marx?
70 Bab 70 : Anda memang Pendendam, Tuan.
71 Bab 71 : Membalas Mereka!
72 Bab 72 : Beruntung Sekali Dia
73 Bab 73 : DIPECAT ITU TIDAK ENAK!
74 Bab 74 - Mencegah Kepunahan
75 Bab 75 : Misi Mulia Berhasil
76 Bab 76 : TITIK TERANG
77 Bab 77 : SIAPA AYAH DARI ANAKMU?
78 78 : Aku Janji Akan Mencari Orang Tuamu
79 Bab 79 : Suami Seorang Pangeran
80 Bab 80 : FAKTA MENGEJUTKAN
81 Bab 81 : Sembunyikan Info Tentang Naomi
82 Bab 82 : KITA TUNGGU SAJA!
83 Bab 83 : Apa Kamu Akan Meninggalkanku?
84 Bab 84 : Mengapa Ada Mobil Kerajaan?
85 Bab 85 : Jati Diri Naomi Claire!
86 Bab 86 : TOLONG KAMI, TUAN!
87 Bab 87 - Tolong Lepaskan Aku!
88 Bab 88 : Aku Mau Pulang Ke Rumah Suamiku
89 Bab 89 : Di mana Naomi?
90 Bab 90 : Lokasi Terlacak
91 bab 91 : Misi Penyelamatan
92 Bab 92 : PENGAKUAN
93 Bab 93 : Aku Mohon Bangunlah!
94 Bab 94 : Pertemuan Dengan Ayah dan Ibu
95 Bab 95 : Kabur Dari Istana
96 Bab 96 : Maafkan Aku!
97 Bab 97 : Kesempatan Terakhir
98 Bab 98 : Memberimu Hadiah
99 Bab 99 : Pindah Ke Rumah Baru
100 Bab 100 : Ngidam Di Akhir
101 Bab 101 : Kamu Terlahir Dengan Banyak Kelebihan
102 Bab 102 : Berbelanja Perlengkapan Bayi
103 Terima Kasih Pembaca ( INFO GIVE AWAY)
104 Bab 104 : Dilarikan Ke Rumah Sakit
105 Bab 105 : Rumah Sakit Mana?
106 Bab 106 : Berapa Banyak Wanita Di Masa Lalumu?
107 Bab 107 : SEPASANG BAYI KEMBAR
108 Bab 108 : Kamu Sangat Serakah
109 Pengumuman GiVe away
110 Bab 110 : Keputusan Ayah dan Ibu
111 Bab 111 : Kamu Sedang Menanyakan Gaji Atau Jabatan?
112 Jangan Lupa Mampir
113 Bab 113 : JADI MENURUTMU ITU KEREN?
114 Bab 114 : Posesif dan Banyak Maunya
115 Bab 115 : My Sexy Little Wife Final Episode
116 HALO PEMBACA TERKASIH
117 Catatan Kelam Gadis Malang
118 Rilis Ulang
119 Bukan Darah Perawan By ANARITA
Episodes

Updated 119 Episodes

1
BAB 1 : AKU AKAN MEMBALAS PENGKHIANATANMU
2
BAB 2 : TOLONG SAYA, TUAN!
3
BAB 3 : MEMBELI PAKAIAN UNTUKMU
4
BAB 4 : SUGAR BABY?
5
Bab 5 : KEDAPATAN
6
Bab 6 : AKU MERASA BOSAN DENGANMU
7
Bab 7 : GAJIMU DIPOTONG BULAN INI!
8
Bab 8 : Temukan Dia Walaupun Harus Ke Ujung Dunia!
9
Bab 9 : Bukankah Kamu Akan Menendangku?
10
Bab 10 : Dia Itu Siapamu?
11
Bab 11 : Mengapa Dia Mengabaikanku?
12
Promo Novel MENDADAK NIKAH DENGAN USTADZ by ASRI FARIS
13
Bab 13 : MARI KITA MENIKAH
14
Bab 14 : Apa Perlu Durasinya Ditambah?
15
Bab 15 : PERNIKAHAN?
16
Episode 16 : Pulang Ke Rumah?
17
Bab 17 : Dia Benar-Benar Suka Seenaknya!
18
BAB 18 : Ponsel Yang Sesuai Kriteria Naomi
19
VISUAL TOKOH
20
Bab 20 : PONSEL BARU?
21
Bab 21 : BERANI SEKALI KAU!
22
Bab 22 : Dia Itu Menyebalkan!
23
Bab 23 : Membawa Naomi Pulang
24
Bab 24 : AROMA PERMUSUHAN
25
Bab 25 : TIDAK CEMBURU?
26
Bab 26 : Menghambat Pertumbuhan!
27
Bab 27 : Nama Di Ponsel
28
Bab 28 : IBU MERTUA
29
Bab 29 : Bersaing Denganmu!
30
Bab 30 : MEMINTA IZINMU
31
Bab 31 : APA TANDANYA?
32
Bab 32 : JUS RASA API
33
BAB 33 : DIA PANTAS MENDAPATKANNYA!
34
BAB 34 : Pastikan Dia Tidak Bisa Bekerja Dimanapun!
35
Bab 35 : Tidak Butuh Pekerjaan Lagi!
36
Bab 36 : Bertemu Nenek
37
Bab 37 : Mengharapkan Pangeran Penyelamat
38
Bab 39 : Apa Dia Benar - Benar Mau Lepas Dariku?
39
Bab 40 : Seorang Pangeran Penyelamat
40
Bab 40 : Haruskah Aku Menjawab?
41
Bab 41 : MENGAPA HARUS AKU?
42
42 - SUCI DALAM NODA BY SENJAHARI_ID24
43
Bab 43 - Kenapa Jadi lembut Begini?
44
Bab 44 : Pillow Talk - Adrian Naomi
45
Bab 45 : Kejutan Yang Tak Terlupakan
46
Bab 46 : TERPUKAU
47
Bab 47 : Apakah Dia Gadis Kampungan Itu?
48
Bab 48 : Apa Kabar, Naomi Claire?
49
Bab 49 : Siapa Sebenarnya Wanita ini!
50
Bab 50 : Apa Sekarang Giliranku?
51
51- PERNIKAHAN PALING LUAR BIASA
52
Bab 52 : Mari Kita Pulang
53
Bab 53 : PANIK !
54
Bab 54 : Kemana Naomi?
55
Bab 55 : MENGHILANG TANPA JEJAK
56
Bab 56 : Bawa Pulang Naomi!
57
Bab 57 : Apa Nenek Tidak Mau Melihat Anakku?
58
Bab 58 : Jangan Menguji Kesabaranku!
59
Bab 59 : Kenapa Aku Malah Merindukannya?
60
Bab 60 : Kenapa Membayangkan Naomi?
61
Bab 61 : Apa Kamu Mengenalnya?
62
Bab 62 : DIA ADALAH ERINA, TUAN!
63
Bab 63 : AKU HARUS LARI!
64
Bab 64 : AKU MERASA HANGAT
65
Bab 65 : Membawa Pulang Naomiku!
66
Bab 66 : Manusia Praktis
67
67- HASR*T TUAN ASLOKA BY Goresan Pena
68
Bab 68 - Membencimu Dari Ujung Kaki ke Ujung Rambut
69
Bab 69 : Apakah si Culun Itu Benar Istri Tuan Marx?
70
Bab 70 : Anda memang Pendendam, Tuan.
71
Bab 71 : Membalas Mereka!
72
Bab 72 : Beruntung Sekali Dia
73
Bab 73 : DIPECAT ITU TIDAK ENAK!
74
Bab 74 - Mencegah Kepunahan
75
Bab 75 : Misi Mulia Berhasil
76
Bab 76 : TITIK TERANG
77
Bab 77 : SIAPA AYAH DARI ANAKMU?
78
78 : Aku Janji Akan Mencari Orang Tuamu
79
Bab 79 : Suami Seorang Pangeran
80
Bab 80 : FAKTA MENGEJUTKAN
81
Bab 81 : Sembunyikan Info Tentang Naomi
82
Bab 82 : KITA TUNGGU SAJA!
83
Bab 83 : Apa Kamu Akan Meninggalkanku?
84
Bab 84 : Mengapa Ada Mobil Kerajaan?
85
Bab 85 : Jati Diri Naomi Claire!
86
Bab 86 : TOLONG KAMI, TUAN!
87
Bab 87 - Tolong Lepaskan Aku!
88
Bab 88 : Aku Mau Pulang Ke Rumah Suamiku
89
Bab 89 : Di mana Naomi?
90
Bab 90 : Lokasi Terlacak
91
bab 91 : Misi Penyelamatan
92
Bab 92 : PENGAKUAN
93
Bab 93 : Aku Mohon Bangunlah!
94
Bab 94 : Pertemuan Dengan Ayah dan Ibu
95
Bab 95 : Kabur Dari Istana
96
Bab 96 : Maafkan Aku!
97
Bab 97 : Kesempatan Terakhir
98
Bab 98 : Memberimu Hadiah
99
Bab 99 : Pindah Ke Rumah Baru
100
Bab 100 : Ngidam Di Akhir
101
Bab 101 : Kamu Terlahir Dengan Banyak Kelebihan
102
Bab 102 : Berbelanja Perlengkapan Bayi
103
Terima Kasih Pembaca ( INFO GIVE AWAY)
104
Bab 104 : Dilarikan Ke Rumah Sakit
105
Bab 105 : Rumah Sakit Mana?
106
Bab 106 : Berapa Banyak Wanita Di Masa Lalumu?
107
Bab 107 : SEPASANG BAYI KEMBAR
108
Bab 108 : Kamu Sangat Serakah
109
Pengumuman GiVe away
110
Bab 110 : Keputusan Ayah dan Ibu
111
Bab 111 : Kamu Sedang Menanyakan Gaji Atau Jabatan?
112
Jangan Lupa Mampir
113
Bab 113 : JADI MENURUTMU ITU KEREN?
114
Bab 114 : Posesif dan Banyak Maunya
115
Bab 115 : My Sexy Little Wife Final Episode
116
HALO PEMBACA TERKASIH
117
Catatan Kelam Gadis Malang
118
Rilis Ulang
119
Bukan Darah Perawan By ANARITA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!