02

Dua bulan kemudian.

"Untuk apa kau masih sibuk mempelajari begitu banyak berkas perusahaan?" tanya Louis yang mendapati anaknya masih terbangun di tengah malam, sibuk di ruang kerja milik Louis.

"Bukankah saya harus kembali ke perusahaan agar dapat merebut World Hotel dari anda?" timpal Harvey sambil memicingkan sudut bibirnya, guraunya menantang sang ayah.

"Hahaha cerdik juga ya. Hmm, uruslah segalanya untuk ayah dan mulailah bekerja besok."

"Apa?! Ayah setidaknya tolong beri saya waktu untuk mempelajari berkas perusahaan dulu dong."

"Hansen akan membantumu di perusahaan. Ayah sudah terlalu tua untuk bekerja terlalu keras," jawab santai Louis sembari melirik anak semata wayangnya.

Hari berlalu begitu cepat.

Sudah genap dua bulan Harvey kembali ke tanah airnya dari berkelana panjang ke negeri-negeri orang. Dan sampai detik ini masih belum berhasil dengan deretan kencan perjodohan yang diatur sang ayah untuknya.

Harvey memutuskan untuk kembali bekerja, demi merebut hotel yang sudah dibesarkan sang ibunda dari sang ayah.

"Akhirnya kau kembali juga ke perusahaan, kalau begitu kenapa aku mesti repot-repot mengancammu segala, cih bocah merepotkan!" ejek Louis teruntuk anak semata wayangnya yang kini sedang bersiap untuk pelantikannya.

Harvey mengacuhkan ocehan ayahnya dan pandangannya tetap setia pada pantulannya di cermin, "Saya juga tidak pernah meminta untuk di ancam, huh!" decihnya kesal.

...•••HATE•••...

Theala

Kantor perusahaan World Grup pusat.

Tersebar rumor bahwa akan muncul orang yang menarik. Dan kabarnya orang tersebut akan menjabat sebagai CEO baru menggantikan posisi Ketua di perusahaan.

Theala Anderson.

Orang-orang biasa memanggilku Theala.

Benar, aku adalah putri sulung Tommy Anderson.

Iya, tentunya dari pernikahan pertama ayahku.

Ibuku sudah meninggal saat usiaku masih terlalu muda. Tidak lama setelah ibuku meninggal ayahku menikah lagi dengan wanita yang bernama Sarah Adelard. Dan dari pernikahan mereka aku pun dihadiahi adik perempuan yang cantik, bernama Rachel Anderson.

Aku bekerja di World Grup sejak satu tahun yang lalu, sebagai sekretaris pribadi Wakil Direktur.

Menarik ya?

Seorang Theala Anderson bisa masuk ke perusahaan World Grup sedangkan keluargaku sendiri juga mempunyai perusahaan yang cukup besar meskipun masih jauh kalah besar dibandingkan World Grup.

Dari semenjak aku kecil, aku sudah bertekad tidak akan mengharapkan apapun pada keluarga dibalik namaku.

Aku juga memilih untuk menempuh studi kuliah di London karena kondisi keluargaku yang memang ingin membuangku, lalu setelah mendapat gelar studi aku memasukan cv lamaran kerja untuk bekerja di World Grup dan betapa beruntungnya cv lamaran kerjaku diterima hanya dalam sekali coba.

Dan disinilah Theala Anderson sekarang.

Aku bekerja untuk keponakan dari Ketua, menjadi sekretaris pribadi dari seorang Hansen William yang karismatik.

Bagaimana cara mendiskripsikan sosoknya... Hmm ah begitu sulit, yang dapat dipastikan adalah Tuan Hansen itu sangat tampan.

Di World Grup tersebar rumor bahwa anak dari Ketua akan bergabung di perusahaan. Aku belum pernah mendengar tentangnya, bagaimana sosoknya dan siapa namanya. Yang aku tahu Ketua memang memiliki anak lelaki semata wayang.

Aku heran apa memang menyembunyikan identitas adalah kesenangan para calon pewaris perusahaan besar?

Para karyawan diwajibkan untuk berkumpul di lobi perusahaan guna penyambutan anak Ketua.

Aku sangat penasaran, entah kenapa aku menjadi sangat gugup ditambah Tuan Hansen yang sama sekali belum kelihatan di kantornya. Aku jadi tidak bisa bertanya-tanya kepadanya.

Tuan Hansen adalah orang yang tegas namun juga enak untuk diajak mengobrol disaat waktu santai, itulah kenapa aku jadi tidak sungkan lagi dengannya.

Petugas-petugas keamanan perusahaan sudah mulai berjejer membentuk suatu barisan dan ada juga beberapa pengawal berseragam jas hitam yang keluar dari mobil-mobil dari belakang mobil Ketua turut ikut mengatur posisi.

"Beri hormat!"

Serentak kami para karyawan yang berkumpul sedikit membungkukan badan untuk memberi hormat.

"Beliau adalah Tuan Harvey William, putra tunggal dari Ketua. Hari ini beliau resmi menjadi penerus Ketua di World Grup, Tuan Sehun adalah Direktur Utama kita yang baru."

Suara riuh sorak-sorai terdengar jelas dari beberapa eksekutif perusahaan yang memberi salam dan ucapan selamat, juga dari para staf wanita yang terpesona akan sosoknya.

Entah karena Harvey memang sosok yang tidak suka berbicara panjang lebar atau memang karena dia tidak tertarik untuk memperkenalkan dirinya kepada para karyawan yang sedang menyambut kedatangannya di perusahaan saat ini.

Harvey malah melangkahkan kakinya hendak meninggalkan lobi dan para karyawan yang berkumpul disana hendak memasuki perusahaan.

Theala sedikit tersentak karena tiba-tiba ada tangan lelaki yang terulurkan di depannya, tanda ingin berjabat tangan.

Orang tersebut tidak lain adalah Harvey.

Direktur Utama World Grup yang baru. Putra tunggal Ketua, Louis William.

Keduanya berjabat tangan singkat dan saling membalas senyuman, tetapi juga di antara mereka tidak ada yang mengatakan sepatah kata pun.

Kemudian kedua Tuan Muda World Grup itu berlalu memasuki perusahaan dan menuju ke kantor mereka.

...•••HATE•••...

Hansen

Dua bulan yang lalu.

Sudah satu jam aku menunggu di bandara.

Jangan bilang kalau aku di prank salah jam penjemputan.

Tidak lucu! Aku akan beli semua bandara yang ada di negara ini kalau sampai aku dikerjain oleh Harvey, supaya dia tidak bisa lagi kembali ke negara ini, ingin sekali rasanya aku blacklist dia dari semua bandara.

"Cari mati?" pekik Hansen ke seseorang yang berani menutup matanya dengan dekapan tangan.

"Sayang kamu sengaja luangin waktu untuk jemput aku ya?" jawabnya dengan suara yang sengaja di cantik-cantikan manja.

"Beneran minta mati sih ini!" kata Hansen yang sudah emosi.

"Minta gendong bukan minta mati," timpalnya dan setelah itu dia langsung loncat ke punggung Hansen, "Ayo let's go kita ke mobil."

Hansen langsung memutar dan membanting badan lelaki itu ke lantai dengan jurus judo yang sudah diajarkan sejak kecil.

Tidak jauh berbeda dengan keluarga mafia pada umumnya, begitu pun Harvey dan Hansen yang sudah sejak kecil terbiasa dengan latihan fisik dan beladiri yang berat untuk anak-anak seusia mereka karena tuntutan mereka harus dapat menguasai teknik-teknik beladiri dari segala macam jenis beladiri.

Hampir akan kembali menyerangnya dengan tendangan taekwondo dari kaki kanan panjang miliknya sebelum lelaki itu langsung sigap berguling kesamping, berdiri dan memasang kuda-kuda kuat untuk menahan serangan.

"Kau!"

"Hehe long time no see my brother," ucap Harvey cengengesan mendapati ekspresi Hansen yang dianggapnya lucu.

Di mobil.

Dalam perjalanan ke mansion keluarga.

"Benar kau tidak perlu ku antar ke rumah duka?"

"Tidak perlu. Aku akan pergi sendiri dengan mobilku."

...•••HATE•••...

...Biodata...

...Nama: Theala Anderson...

...(Theala Florence)...

...Tinggi badan: 165 cm...

...Cast: Anak pertama Tommy Anderson dari pernikahan pertama....

"I wish I was Her. I wish I was She. How I wish I was this person to you, because you are my Him and you are my He; but I am not your Her, nor am I your She." - Theala untuk Harvey.

...•••...

...Biodata...

...Nama: Hansen William...

...Tinggi Badan: 186 cm...

...Cast: Wakil Presiden Direktur World Grup. Under Boss World Rider. Keponakan Louis William....

"I wonder how can people love without getting a return." - Hansen untuk para korbannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!